chapter 13

267 30 2
                                    

"jadi ini rumah lu?" Tanya namjoon saat jeogyeon bersiap untuk pergi. Jeongyeon membalikkan badannya lalu mengangguk malas.

"Ya... Oh ya makasih" jawab jeongyeon dingin.

"Kalo gak ikhlas ngucapinnya, mending gak usah deh. Bikin dosa aja" jawab namjoon meremehkan.

"Ya! Terserah lu aja"

"Tunggu dulu!" panggil Namjoon membuat jeongyeon kembali menatapnya malas.

"Apa!?"

"Rambut lu berantakan gara gara lu sempet tidur di mobil gua"

Jeongyeon tersadar lalu merapihkan rambutnya.

"Ah iya maaf mere-" ucapan jeongyeon terhenti saat melihat namjoon yang sudah melajukan mobilnya.

"Woiiii! Gua belum ngucapin makasih yang bener!!! Dasar pria sombong" teriak jeongyeon kesal.

"Gak jelas" jeongyeon masuk ke rumahnya dengan emosi.

Ryujin yang sedang memegang secangkir susu hangat tiba tiba saja terkejut dan susu nya hampir saja tumpah karena suara pintu yang terbanting.

"Aaaauww" oh tidak ternyata sedikit susu panas itu tertumpah dan mengenai kaki ryujin.

Jeongyeon langsung menatap ryujin dan mendekatinya khawatir.

"Kenapa!?"

"Susunya sangat panas dan tumpah di kaki ku, kak" jelas ryujin sambil duduk di sofa dan menaruh cangkirnya di meja. Dia meniup kakinya sambil mengeluh kepanasan.

Jeongyeon pun ikut khawatir, dengan cepat jeongyeon duduk di sampingnya lalu mengangkat kaki ryujin dan menaruh di pangkuannya.

"Biarkan saja kak"

Jeongyeon sedari tadi meniup luka ryujin itu yang terbakar.

"Kamu emangnya buat susu atau air panas si!? Susu kok sampai sepanas ini, kaki kamu melepuh"

"Niatan ku memang susunya panas kak, di luar sangat dingin jadi aku ingin meniup susu panas itu agar hangat" jawab ryujin pelan.

Jeongyeon menggeleng kepalanya cukup kesal.

"Tunggu dulu, kakak akan mengambil kotak P3K" perintah jeongyeon lalu mengambil kotak itu. Jeongyeon kembali menaruh kaki Ryujin di pangkuannya lalu membuka kotak P3K itu.

"Ini pasti gara gara kakak tadi menutup pintu sangat kencang ya?" Tanya jeongyeon saat membuka sebuah salep.

"Ya... Ryujin terkejut saat kakak masuk dengan kemarahan kakak"

"Maaf... Maafin kakak, tadi kakak benar benar sangat emosi sekali" balas jeongyeon sangat menyesal.

"Awww kak perih" ngeluh ryujin saat jeongyeon mengoleskan salep itu.

"Ma-maaf" jeongyeon meneiup luka itu sehingga tidak perih.

"Memang nya kakak kali ini emosi karena apa??" Tanya Ryujin ragu.

"Pria sombong itu sangat menjengkelkan" cerocos jeongyeon lalu terdiam.

"Astaga apa yang baru saja ku katakan" jeongyeon mengerutkan keningnya lalu menepuk jidatnya cukup kencang.

"Pria? Wah kakak ku sudah mencari seorang kekasih ya..." Ledek ryujin sambil tersenyum.

"Kau gila! Aku tidak akan melakukan itu lagi karena terakhir kali aku hampir gila hanya karena-" jeongyeon menghentikan kata katanya. Dia pun ikut terkejut akibat perkataan yang baru saja ia lontarkan pada adiknya itu.

SISTER - 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔𝑦𝑒𝑜𝑛&𝑅𝑦𝑢𝑗𝑖𝑛[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang