chapter 29

556 19 19
                                    

1 tahun kemudian...







"Pagi semuanya... Pagi ayah...  Pagi namjoon Oppa..." Sapa ryujin saat dia sudah bergabung di meja makan. Dia sudah siap ingin pergi ke kampusnya.

"Pagi Ryujin..." Tuan Kim tersenyum saat melihat ryujin yang sudah siap.

"Kau berangkat sendiri dengan mobilmu, atau bersama soobin?" Namjoon yang menatap ryujin di hadapannya langsung melontarkan pertanyaan.

"Aku pergi sendiri sekarang Oppa..."

"Eh? Ada apa? Sebelumnya kau bersama soobin, dia selalu menjemput mu. Kenapa sekarang tidak? Apa kalian sudah putus sekarang" ucap namjoon kembali dan kali ini membuat ryujin terbatuk, karena dia sedang meminum air putih sebelumnya.

"Apanya Oppa!" Ryujin sudah marah disana.

"Apa salahku? Aku hanya bertanya saja, lagian kenapa tiba tiba berangkat sendiri. Kan jadi curiga..."

"Yaaaa soobin tidak menjemput ku bukan berarti aku putus dengannya..."

"Lalu?" Namjoon yang terfokus pada makanannya langsung menatap ryujin serius.

Ryujin menjelaskannya sambil memberi selai pada rotinya itu. "Semenjak mobilnya rusak, dia jadi pergi bersama Hyung nya" jelas ryujin.

"Kenapa bukan kau saja yang menjemputnya? Kau memiliki sebuah mobil"

"Dia gak mau... Dia gak pengen ngerepotin ryujin, padahal ryujin kan kekasihnya? Kenapa harus ada perasaan gak enak gitu. Ngeselin deh..." Ryujin mulai memakan sarapannya.

"Tugas seorang pria dengan wanita itu beda... Masa seorang wanita yang menjemput pria? Itu tidak pantas" namjoon menggelengkan kepalanya pelan.

"Tapi apa salahnya gitu loh Oppa..."

"Hei... Sudah hentikan... Sarapan kalian kapan habisnya jika kalian tidak berhenti berbicara?" Tanya tuan Kim saat menatap mereka.

"Maaf ayah... Tapi ryujin masih kesal dengan kekasih ryujin, Oppa juga malah mendukung kekasih ku?" Adu ryujin sambil menatap tuan Kim.

"Ryujin... Biarkan saja kekasih mu itu sementara bersama kakaknya, jika mobil nya sudah kembali? Dia bisa menjemput mu lagi bukan?" Ucap tuan Kim.

"Bukan itu yang Ryu permasalahkan, ayah... Tapi sifat soobin itu yang tidak mau ku jemput. Kan Ryujin jadi-"

"Kenapa sih Ryu? Gitu banget ngomongnya sama ayah" jeongyeon yang baru saja bergabung langsung menatap adiknya itu serius, dia baru saja menyelesaikan tugasnya di dapur lalu dia mendengar ocehan dari adiknya di meja makan.

"Enggak, lupain aja" ryujin yang melihat kakaknya datang, langsung mengurungkan niatannya yang ingin menjelaskan pada tuan Kim.

Jeongyeon duduk di sebelah namjoon lalu dia menatap adiknya itu tajam. "Terus saja kau berbohong pada kakak, kau berubah semenjak tinggal di sini" sinis jeongyeon.

"Emangnya kenapa? Gak boleh?" Ryujin tak kalah sinis.

"Semenjak disini selalu saja mengadu pada namjoon atau ayah, kenapa kau mulai manja lagi sekarang?" Heran jeongyeon tidak percaya.

"Hei kak... Apa maksudnya mengadu? Aku sama sekali tidak mengadu pada ayah? Tanya saja ayah"

"Ayah... Tadi ryujin ngomong apa ke ayah?" Tanya jeongyeon pelan saat menatap tuan Kim.

"Dia hanya memberitahu pada ayah saja, jika dia sekarang tidak di jemput oleh kekasihnya. Dia akan membawa mobilnya sendiri mulai sekarang" jelas tuan Kim.

"Jadi itu yang baru saja kau katakan pada ayah?"

Ryujin menganggukkan kepalanya iya saja, dia masih terfokus pada sarapannya itu dan menikmatinya santai.

SISTER - 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔𝑦𝑒𝑜𝑛&𝑅𝑦𝑢𝑗𝑖𝑛[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang