Tok...tok...
Seseorang mengetuk pintu ruangan kantor jeongyeon. Jeongyeon yang sebelumnya sedang mengetik di laptopnya tiba tiba terhenti lalu menatap pintu tersebut.
Sepertinya dia tau siapa itu, jadi jeongyeon kembali melanjutkan aktivitasnya sambil menyuruhnya masuk.
"Ya... Masuk aja" perintah jeongyeon.
Tzuyu masuk ke ruangan jeongyeon lalu memberikan beberapa berkas pada jeongyeon.
"Jeong, berkas berkas ini harus lu tanda tangan untuk kontrak dengan perusahaan sebelumnya yang sudah kita bicarakan"
Tzuyu menunjukannya lalu memberikan sebuah pulpen. Sambil memeriksa isi berkas tersebut, jeongyeon mengambil pulpen yang di berikan tzuyu.
Membaca satu persatu kalimat di berkas tersebut lalu jeongyeon menandatanganinya.
"Setelah ini kita ada meeting Jeong, dengan perusahaan besar yang ternama itu-"
"Hmm" jeongyeon hanya berdehem saja sambil menandatangani berkas berikutnya.
"Lu datang ke meeting itu nanti?" Tanya tzuyu kembali sambil merapihkan berkas yang sudah di tandatangani oleh jeongyeon.
"Kayanya nayeon bakal gantiin gua, soalnya gua ada urusan lain di luar. Gua rasa meeting di tempat lainnya, itulah yang harus gua datengin sekarang"
"Meeting ini lebih penting Jeong? Perusahaan kali ini yang ingin kerjasama dengan perusahaan kita itu benar benar sudah sangat terkenal bahkan sudah sampai puncak. Kita akan meeting dengan perusahaan besar..."
"Bukannya lu harus ikut meeting kali ini di sini dari pada meeting dengan perusahaan yang biasa saja di luar sana?"
Pembicaraan tzuyu semakin serius sekarang pada jeongyeon. Jeongyeon seperti biasa saja dan lebih memilih mengambil tasnya.
"Mau perusahaan biasa saja, ataupun perusahaan besar itu gak ada apa apanya tzuyu. Gua gak peduli mau perusahaan besarkah atau perusahaan kecil yang ingin bekerja sama dengan perusahaan gua"
"Prinsip gua harus tetap. Gua ngasih tanggung jawab meeting ini ke lu semua yang anggap gua sahabat. Nayeon akan menyelesaikan semuanya, kalian selesaikan kerjasamanya dan gua ada meeting penting di luar sekarang"
Perintah jeongyeon pada tzuyu lalu dia keluar dari ruangannya. Saat di meja kerja nayeon, jeongyeon langsung mengetuk mejanya sehingga nayeon siap mendengarkan perintah darinya.
"Hm?"
"Gua tau lu sibuk, gua mau ngasih tau hal penting ke lu"
"Hm"
Nayeon tetap melanjutkan aktivitasnya dengan berkas yang ada di tangannya dan tatapan yang mengarah pada laptopnya.
"Dengerin gua baik baik. Gua ada meeting di luar, dan lu harus ganti posisi gua di sini sementara buat meeting di kantor" jelas jeongyeon dengan nada lembut sambil tersenyum.
"Gue!?" Kaget nayeon.
"Yap. Lu harus gantiin gua hari ini, gua ada meeting penting di luar"
"Lu gila apa!? Meeting ini kan sama perusahaan besar dari pada meeting yang lu pengen datengin itu. Lu harusnya di sini, biar gua yang pergi meeting di luar" balas nayeon sambil menutup berkasnya.
"Ayolah nay, lu kan udah biasa gantiin gua? Gua mau pergi ke suatu tempat abis meeting"
"Ini masalahnya sama perusahaan besar Jeong..."
"Ok bye gua tau lu pasti bisa" jeongyeon tersenyum senang lalu meninggalkan jeongyeon.
"Jeong!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER - 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔𝑦𝑒𝑜𝑛&𝑅𝑦𝑢𝑗𝑖𝑛[✓]
FanficJeongyeon dan ryujin saudara? Ryujin yang keras kepala, sedangkan jeongyeon harus merawat adiknya itu sendiri? Ada Satu kejadian yang membuat ryujin menjadi pendiam dan merasa bersalah atas kelakuannya. Dan ternyata jeongyeon dan ryujin mempunyai m...