1

6.5K 189 21
                                    

Aku ada cerita baru..dari pada extra part aku memutuskan untuk membuat kisah anak mereka.

Semoga kalian bisa suka ya.. selamat membaca



Wanita itu terus membidik foto dari kamera ponselnya pada satu objek yang sedari tadi sedang bermain basket di lapangan kampus. Rasanya tak pernah puas hanya dengan mengambil gambarnya saja. Wanita gempal itu tersenyum saat melihat foto yang baru saja dia ambil, "tampan." Wanita itu menatap setiap gerakan lelaki yang tengah menghindari beberapa musuh yang berusaha mengambil bola. Ke kanan ke kiri, mendribble dan melempar bola itu pada ring.

Semua orang yang menonton bersorak saat bola yang di lambung kan masuk ke dalam ring. Ketua tim itu tersenyum senang Karena berhasil memecah recor, point'yang amat menentukan kemenangan tim mereka. Disana lelaki itu ber-tos ria menyalurkan keberhasilan kepada timnya.

"Emang tak terkalahkan." Ucap salah satu wanita yang duduk tak jauh dari Kina, "dan juga tampan." Balas temannya. Kina tak peduli dia hanya menatap kagum pada satria.

Pertandingan telah usai, semua pun meninggalkan lapangan. Kina yang melihat satria yang berjalan pergi pun menyusul nya dengan tertatih karena badannya yang penuh dengan lemak.

Kina memegang lengan satria, satria menoleh mendapati wanita gempal dihadapannya. Kina masih mencoba untuk mengatur nafasnya, lelah. Satria menatap wanita itu yang sedang mengatur nafas.

Kina menyerahkan sebuah kotak kepada satria. "Ini terimalah." Satria masih menatap bingung wanita gempal di hadapannya. "Untuk ku?" Kina mengangguk namun dengan kepala yang menunduk.

Satria mengambilnya membuat kina mengangkat kepalanya menatap satria. Kina tersenyum. "Terimakasih." Kina langsung pergi begitu saja, jantungnya berdetak sangat kencang saat berada dekat satria.

Satria menatap kotak itu. "Sat.." panggil teman satria, satria menoleh dan menyaut panggilan tersebut, dia menghampiri teman-temannya.

....

Hari ini kina tak ada jadwal kuliah pagi, tapi dia bela-belain ke kampus karena tau akan ada pertandingan basket di kampus nya, fakultas kedokteran melawan fakultas teknik.

Kina menatap jam tangannya yang sudah menunjukan pukul sepuluh. Lima belas menit lagi kelasnya akan di mulai, kina melangkahkan kakinya menuju kelas.

Kelas tampak sangat sepi kina pun memilih mencari tempat duduk paling belakang. Setidaknya dia tidak akan di ganggu. Kina mengambil ponselnya men-scrol gambar yang di ambil tadi. Kina tersenyum saat melihat foto satria yang terlihat tampan dengan keringat yang membasahi tubuhnya.

Seseorang duduk di sampingnya. Kina tak mempedulikannya, dia lebih memilih menatap ponselnya. Bahkan kina pun tak sadar kalau kini kelas sudah ramai.

"Pagi.." ucap pak faqih dosen pajak. Pak faqih meminta kepada ketua untuk menyiapkan doa. Kina memasukan ponselnya, berdoa.

Kina menatap sebelahnya, "ss..satria?'' satria duduk di sampingnya? Kina mengucek-ngucek matanya memastikan bahwa penglihatan tak salah. Lelaki itu tak menoleh fokus pada buku yang dia baca.

"Yang di belakang Jang ribut." Tegur pak faqih. Kina menoleh, dan kembali fokus pada makul yang di jelaskan di depan.

....

Seperti biasa setelah ngampus kina harus segera menuju tempat kerjanya. Dia bekerja part time di salah satu cafe dekat kampus, lumayan untuk tambah tambah bayar kost.

Berbeda dengan kina, satria lebih memilih untuk kembali ke rumah. Satria memarkirkan motor sport nya di teras rumah. "Mah..satria pulang." Satria berlari masuk ke dalam mencari sang ibu.

Satria langsung memeluk ibunya dari belakang. "Satria lapar." Ucapnya manja seperti bayi yang meminta susu. Alma menatap sang anak yang sangat menggemaskan. "Ganti baju, akan mamah siapkan." Satria langsung berdiri tegak memberi hormat, "siap komandan." Satria mencium Alma. Alma hanya menggelengkan kepalanya.

"Anak ini."

...

"Mah..papah kapan pulang?" Satria memasukan cumi asam manis ke dalam mulutnya. "Papah lagi ngurus omah di rumah sakit...tapi tadi papah bilang nanti malam sudah sampai." Ucap Alma.

"Cepat habiskan. Mamah mau pergi dulu." Alma pamit pada sang anak.

"Mah..omah ajak ke sini aja. Biar rumah semakin rame, satria juga kangen omah." Alma mengangguk dan meninggalkan satria yang masih lahap pada makanannya.


Semoga suka..ditunggu komennya

Not perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang