2

2.9K 147 5
                                    

Malam semua... selamat membaca


"gimana tadi di kampus?" Alma menatap satria yang sedang duduk disampingnya sambil membaca buku. "Tidak ada yang menarik." Ucapnya dengan mata yang masih fokus pada buku.

Satria terdiam, dia pergi ke kamarnya. "Sebentar mah." Alma menatap sang anak yang berlari menuju kamarnya, tak berapa lama satria kembali dengan membawa sebuah kotak. Dia duduk di samping Alma, menaruh kotak itu di atas pangkuannya. "Itu apa?"

Satria tersenyum, "biasa kan anak mamah ini sangat populer di kampus." Ucapnya dengan bangga. Alma mencubit pipi satria.

"Aaa..aww.. ko aku di cubit mah?"

"Biar ganteng kamu ilang." Alma benar-benar gemas sekali dengan anak semata wayangnya. Semenjak melahirkan satria dia di vonis tak dapat mengandung, ada yang rusak dalam indung telurnya.

"Jangan dong mah.."

"Coba dibuka." Pinta Alma. Satria pun membuka kotak itu, cake cokelat. "Siapa yang ngasih?"

"Hmm.." satria tampak mengingat siapa yang telah memberikan nya cake ini. Karena ada tiga orang yang memberikan kado untuk nya.

"Entah mah..aku lupa." Satria mengambil potongan cake cokelat itu dan memasukkannya ke dalam mulut, matanya terbelalak saat menikmati ras cake cokelat yang berbeda.

"Mamah harus coba..ini enak pake banget." Satria tak hentinya memakan cake cokelat itu. Alma mengambil dan mencobanya. Alma mengangguk setuju. "Ini enak." Alma mengambil kotak itu dan membawanya pergi.

"Mah..ko di bawa."

"Biarin..kamu ingat-ingat siapa yang udah kasih cake ini dan minta dia datang ke rumah. Mamah mau tau resepnya." Alma meninggalkan satria yang ternganga dengan sikap sang ibu. Satria memutuskan untuk melanjutkan bacanya.

....

Hari ini cafe tampak sepi, kina duduk memandang hujan yang turun dengan derasnya di luar sana. "Coklat hangat." Seseorang menaruh secangkir coklat hangat di hadapan kina. Kina menatap ayu, "mikirin apa sih?"

"Hmm..yu, kira-kira satria suka ga ya sama kue yang aku kasih?"

"Kamu ngasih dia kue?" Kina mengangguk.

"Tergantung, kalau dia memakannya aku jamin dia akan suka, secara kue buatan kamu tuh ter the best." Ayu mengacungkan jempolnya di depan muka kina.

"Iya juga sih."

"Ki..apa sih yang buat kamu suka sama dia?" Kina berfikir.

"Tak ada.. rasa suka itu timbul begitu saja, apalagi saat lihat dia tersenyum." Kina terdiam dia memajukan tubuhnya lebih dekat ke ayu. ".. apalagi saat dia main basket dengan keringat yang membasahi tubuhnya."

"Isshh..setampan apa sih sampai sampai kamu tergila-gila sama lelaki itu?" Kina menggeleng.

"Aku tidak akan memberi tahu..nanti kamu suka." Ucap kina terkekeh. Ayu memandang sebal, "ok nanti kita bandingkan dengan suami tampanku." Ucap ayu tak mau kalah.

Kina meminum coklat panas yang dibuatkan ayu. "Selalu nikmat." Dia menatap coklat panas dalam gelas nya. "thanks ya yu." Ayuk hanya mengangguk.

....

Di kost kina tak langsung merebahkan tubuhnya, dia mengambil laptop dan menyimpan hasil potret yang sudah dia ambil tadi. Dia menatap kamar kostnya yang penuh dengan foto disana, dia tersenyum setiap menatap foto-foto yang terpajang.

Bukan foto bias ataupun artis yang dia suka. Tetapi foto satria yang dia ambil dari ponselnya lalu dia cetak. Dengan dihiasi lampu hias sehingga membuatnya terlihat sangat indah.

Kina menyalakan laptopnya kemudian menyambung kan ponselnya dengan laptop untuk memindahkan foto-foto satria. Kina tak peduli dibilang cewek sayko, kina men-zoom foto satria. "Kenapa rasanya adem sekali hanya dengan menatap wajahnya."

"Night sat." Ucap kina pada foto-foto di dinding kostnya.
....

"Mah.. satria pergi dulu." Satria sudah rapih dengan jaket dan celana pendek. Dia akan bertemu Yusuf untuk membicarakan pertandingan basket melawan fakultas teknik. Walaupun satria bukan dari fakultas ke dokteran tapi mereka sudah akrab dan untung saja tak ada yang menyadari kalau satria mahasiswa feb (fakultas ekonomi dan bisnis).

"Pulangnya jangan malam-malam."

"Beres mah." Satria menaiki motor sport nya menyusuri dinginnya malam. Mereka janjian di cafe babe dekat yang rumahnya.

Motor satria berhenti di depan cafe babe, cafe langganan anak-anak. Di dalam Yusuf melambaikan tangan menyuruh satria segera masuk. Disana sudah cukup ramai. Satria pun masuk dan duduk di kursi kosong.

"Mau pesen apa?"

"Biasa Coklat panas." Ucapnya. Setangguh tanggunya satria dia merupakan penggila coklat, namun yang paling dia suka adalah coklat panas buatan sang mamah.

Yusuf memesan coklat panas. "Beh, coklat panas satu ya."

Yusuf langsung menuju topik. "Jadi, besok si Danu gak bisa ikut, dia ada kuis katanya."

Satria hanya mendengarkan sambil membaca buku. Satria tak akan pernah bisa lepas dari buku, semua jenis buku banyak di dalam kamarnya, dari buku ilmiah, komik bahkan novel romantis.

Coklat panas pun datang, satria mengambil cangkir itu menghirup aroma coklat dalam diam. "Kapan?" Satria bertanya.

"Minggu depan, jam tujuh di lapangan biasa."

"Ok." Satria kembali fokus pada bukunya membiarkan teman-teman berbincang.

....

Kina berlari menuju kelas, dia kesiangan, semalam dia terlalu lelah dan lupa menyalakan alarm, melihat ruang kelasnya yang tertutup kina sedikit cemas.

Kina berhenti mengatur nafasnya di depan pintu, dia pun mengetuk pintu itu.

Tok..tok..tok..
Kina membuka kenop pintu dan masuk ke dalam.

"Maaf pak saya telat."

Dosen itu menatap kina dari ujung rambut hingga ujung kaki, kemudian menatap jam dinding yang tertempel, "silahkan." Syukur lah karena dia masih telat di jam despensasi.

"Terimakasih."

Kina langsung berjalan menuju tempat paling pojok belakang. Namun tempat itu sudah ada orang, kina pun duduk di sebelah orang yang tengah menidurkan kepalanya. Kina mengeluarkan buku untuk mencatat hal-hal penting.

Kina menoleh tepat lelaki disebelahnya juga mengubah posisi kepalanya ke arahnya, "satria?" Kina kaget namun dia tak mau kehilangan kesempatan bisa menatap satria dari dekat.

Kina mengambil ponselnya dan mengarahkan ponsel itu ke wajah satria. "Berhenti memotretku." Kina kaget saat satria berucap dan membuka matanya menatap dirinya yang tertangkap basah mengambil gambar, ponselnya hampir saja terjatuh akibat kaget.



Semoga kalian suka..

Not perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang