7

1.7K 94 2
                                    

Sore...aku double up nih

Selamat membaca

"gimana kamu udah ketemu sama yang ngasih cake cokelat waktu itu?" Satria yang sedang asik bermain PS bersama sang ayah pun menggeleng. "Belum mah..kenapa emang?"

Alma kesal. "Ko gitu, kan mamah udah nyuruh kamu." Rajuknya. Mahen menatap istrinya bingung, kemudian menoleh ke satria meminta penjelasan, "itu loh pah, kemarin ada cewek yang ngasih aku cake cokelat dan tuan putri kita satu ini minta aku nyari siapa yang ngasih..kan aku lupa." Jelasnya kemudian melanjutkan permainan nya.

Mahen tak habis pikir dengan kelakuan anak dan istrinya, seperti anak kecil selalu saja bertengkar hal sepele tapi kalo salah satu gak ada pada bingung nyariin. "Kamu coba inget-inget deh, ayah gak bisa jamin mamah mu anteng." Satria hanya berdehem Dengan fokus ke PS.

"Gol..aku menang, yey..karena papah kalah... papah harus traktir aku coklat panas di cafe." Mahen yang melihat itu kesal

"ah..kamu curang."

"No.. emang papah aja ga bisa main..intinya papah harus traktir aku coklat panas."

"Ok."

Alma kini kembali dengan membawa sepiring bakwan jagung dengan cocolan sambal pedas. Alma duduk di sebelah mahen, "kalo ketemu pasti main PS Mulu. Inget umur kali." Sindir Alma pada suaminya. Mahen yang mendengar itu pun tersenyum, dia tak menanggapi mahen malah mengambil bakwan jagung dan memakannya. Mahen mengecup pipi Alma lalu tersenyum manis. "Selalu enak." Alma hanya mendengus. "Ish..kan minyak mas." Alma mengelap pipinya yang penuh dengan minyak.

Satria jengah melihat kedua orangtuanya yang kelewat bucin. Ada aja hal romantis yang ayahnya lakukan buat cari perhatian sang mamah.

"Udah ah..males jadi obat nyamuk." Satria meninggalkan Alma dan mahen berdua. Mahen dan Alma yang sedari tadi asik bercanda berdua menoleh.

"Anak kamu kenapa?" Tanya mahen pada Alma. Alma menggeleng kepala.

"Mah, aku kangen..." Ucap mahen manja pada Alma. "Ke kamar yuk.." goda mahen.

"Ish..masih siang juga mas."

"Ya terus?"

Alma terkekeh dengan tingkah suaminya yang menggemaskan, Alma pun mengangguk. "Beresin dulu ini mainnya." Alma pun meninggalkan mahen. "Mah ko papah di tinggal." Mahen dengan cepat membereskan dan menyusul sang istri.

....

Pagi ini kina sampai kampus lebih awal, dia turun dari motor Danu. Kina memberikan helm nya pada Danu. "Thanks ya..aku langsung ke kelas, ada presentasi soalnya." Danu menerima helm itu, dia mengangguk.

Kina berjalan menuju kelas, tiba-tiba seseorang menabraknya. "Sorry." Semua buku yang kina bawa jatuh berserakan.

Kina dan pria itu berjongkok untuk memungut buku-buku itu. "Maaf ga sengaja." Setelah lelaki itu merapikan buku yang berserakan dia menyerahkan nya. Mereka terdiam.

"Kamu.." ucap satria.

"Hmm..maaf tadi aku buru-buru." Kina mendadak bisu dia tak mampu berbicara, satria melambai lambaikan tangannya di depan wajah wanita gendut dihadapannya.

Kina pun tersadar, "eh.. iya gak papa ko sat." Satria terdiam. "Kamu kenal aku?"

"Iya..eh engga." Ucap kina terbata-bata, jantungnya berdegup kencang sekali. Kina dengan cepat menerima buku itu dan pergi dari sana. Satria hanya melihat wanita itu pergi.

Di tempat yang tak jauh dari tempat kejadian Danu melihat kejadian itu, dia tersenyum. "Lihat, cuman karena Lo, kina bisa lupa sama kesedihan nya. Bahkan Lo bisa bikin dia gugup setengah mati." Danu menggelengkan kepalanya, kemudian dia menurunkan kaca helm nya dan pergi ke tempat parkir.

...

Presentasi kali ini berjalan lancar, kina bisa bernafas lega saat semua pertanyaan yang di lontarkan oleh teman-temannya dapat di jawab oleh kelompoknya. Kelas kali ini di akhiri dengan tugas kelompok lanjutan. Dimana kita akan observasi ke pabrik sepatu bagaimana cara pembuatan dari awal sampai proses pemasaran, kita diwajibkan mencatat setiap biaya pengeluaran dan pemasukan dari penjualan produk, sehingga membuat kita dapat mengetahui laba dari produk kita.

Kina pun keluar kelas, "ah iya..hari ini kan ada pertandingan basket." Kina dengan cepat berlari menuju fakultas teknik. Jarak fakultasnya dengan fakultas teknik tidak lah begitu jauh. Dia tinggal naik angkutan yang disediakan pihak kampus.

Kina menempelkan kartu bus pada alat deteksi. Setelah itu dia pun mencari tempat duduk, dia memilih duduk di ujung sana dekat jendela.

....

Kina langsung menuju lapangan, dia menatap arlojinya. "Belum telat." Dia masuk ke dalam dan untung saja pertandingan belum berjalan jauh.

Kina duduk di tempat yang tak ada seorang pun yang mengetahui nya, dia tersenyum senang saat melihat satria yang mulai masuk ke dalam lapangan di susul dengan teman-teman di belakang. Disana satria sebagai leader sedang berembuk bersama leader dari fakultas dokter, wasit memberi arahan setelah semua mengerti wasit pun melambungkan bolanya ke atas, dengan cepat satria meloncat dan meraih bola tersebut.

Pertandingan kali ini sangat berbeda, entah mengapa perasaan kina tidak lah enak, dia merasa bahwa pemain dari fakultas kedokteran sedikit curang. Lagi-lagi satria terjatuh akibat benturan antar tubuh pemain. "Wah.. curang tuh.." teriak salah satu supporter. Kina yang melihat itu cemas.

Semua bersorak saat Disa lawan menyelengkat kaki satria sehingga mengakibatkan satria kaki satria terkilir. Satria jatuh dan memegang kakinya yang sakit, semua orang panik. Wasit menyetop pertandingan, satria di gantikan oleh pemain cadangan. Dia dibawa ke ruang kesehatan.

Kina yang melihat itu pun langsung pergi meninggalkan lapangan, dia pergi ke ruang kesehatan untuk melihat keadaan satria, dia mengintip dari sela korden.

Kina terkejut saat perawatan memergokinya. "Mbaknya siapa ya?" Kina bingung.

"Ehmm..saya..saya pacarnya." Perawatan itu tersenyum, "oh kalo gitu nanti ini tolong dibelikan obatnya ke apotik, karena stok obat lagi kosong." Kina mengangguk.

"Boleh saya masuk?"

"Tentu."

Kina pun masuk ke dalam, dia duduk disana menatap satria yang tertidur. "Kenapa kamu bisa kalah? Seharusnya kamu menghindar..apa sakit?" Kina ingin sekali menanyakan itu. Tapi apa daya, mulutnya hanya diam, dia hanya bisa duduk diam memandang satria yang terlelap karena sudah diberi obat penghilang nyeri.

Semoga kalian suka..jangan lupa like da. Komennya kutunggu.

Not perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang