22

928 86 6
                                    

Assalamualaikum semua..

Selamat membaca

Kina menghembuskan nafasnya, dia menatap satria yang sedang menatap ke langit. “Apa dia wanita yang sangat kamu cintai?” Tanya Kina, dia mencoba menahan air mata yang ingin keluar. Satria menoleh dan menatap kina, tepat di mata indah wanita yang dicintainya, dengan yakin satria mengangguk sambil tersenyum bahagia.

Hati Kina hancur, semua harapannya telah pupus. Melihat pengakuan bahwa Satria begitu mencintai wanita itu membuat semuanya remuk begitu saja, kina mencoba menguatkan hatinya. Dia mengangguk, tangannya hanya mempu mengenggam erat pinggiran bangku itu.

Kina benar-benar tak sanggup, kina memutuskan pandangan mereka, perasaan yang dia takutkan menjadi kenyataan. Seharusnya dia tak datang ke pesta ini, kina mencoba bangkit namun kakinya begitu lemas. Satria yang melihat itu bertanya, “kin?” tangan satria mencoba meraih tubuh kina, namun dengan cepat kina menyingkirkan tangan satria. Sudah cukup, dia tidak ingin serakah dengan perlakuan manis yang diberikan oleh satria kepadanya.

Kina menggelengkan kepalanya, meminta satria tak melakukan lebih, Kina tersenyum, “barakallah fii umrik sat, wish u all the best…”  di balas anggukan oleh satria. “aku pamit.” Kina bangkit, satria menahan kina, “aku antar?” tawar satria, namun kina menolaknya dan beralasan bahwa dia bareng Danu. Satria mengangguk, tangannya perlahan melepas genggamannya pada tangan kina dan kina pun meninggalkan satria yang terdiam duduk disana.
….
Pesta malam ini benar-benar melelahkan, sungguh melelahkan hati untuk kedua insang yang kini memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur, setelah kepergian danu kina mengambil ponselnya dan membuka sosial medianya.
Kina mengetikkan nama yang setiap malam akan dia lihat, hanya mengetik huruf ‘S’ sudah menuju kepada akun sosial media yang dia cari, kina pun mengklik akun itu dan mendapati beberapa postingan dan yang terbaru satria memposting foto acara tadi yang begitu mewah, ada beberapa foto, yang pertama dekor pesta yang terdapat di taman rumahnya, kedua foto candit satria yang tengah duduk sambil menatap langit yang tampak cerah, dan yang ke tiga ada foto satria bersama kedua orang tuanya senyum bahagia terlihat jelas di foto-foto itu.
Kina mengusap layar ponselnya tepat di wajah satria, ada khayalan bahwa suatu saat nanti dia bisa mejadi orang yang spesial yang berada di sampig satria, entah kapan itu. Kina memegang dadanya yang terus berdegup. Kina mengangkat tinggi-tinggi ponselnya kemudian menaruhnya di atas dadanya, kina memejamkan matanya mencoba untuk meghilangkan rasa yang menyesakkan dadanya.
Kina akhirnya memutuskan mematikan ponselnya dan memilih tidur. Besok dia ada kelas pagi dan tidak boleh telat. Sementara satria, dia benar-benar tak bisa tidur. Dia selalu memikirkan kina dan danu di parkiran tadi dan juga sikap cuek kina, bahkan kina menolak untuk diantara olehnya.

Setelah percakapan di taman itu membuat kina semakin tak percaya diri bahkan hanya untuk menjadi teman satria. Dan itu semua di dukung dengan satria yang tidak terlihat dari pagi hingga siang, setahunya hari ini satria juga ada kelas. Entah mengapa kina merasa satria sedang menjauhinya, kina yang sedang berjalan menuju kantin berpapasan dengan satria, mereka saling menatap namun dengan cepat satria memutuskan pandangan mereka, bahkan satria pergi berlalu.
Kina menundukkan kepalanya dan berjalan menuju kantin, sepanjang jalan orang-orang seperti mentapnya dengan tatapan menjijikan. Kina berusaha untuk menghiraukan hingga ada seorang mahasiswi yang sengaja menjulurkan kakinya membuat kina terjatuh. Semua orang menertawakannya, sedangkan kina hanya bisa menundukan kepalanya. Kina juga merasakan badannya yang terasa dingin karena disiram oleh orang-orang itu.
Seseorang menghampiri kina melindungi kina dari gangguan orang-orang jahat itu kemudian membantunya bangkit, kina menoleh. “danu.” Danu mencoba membantu kina dan membawanya pergi dari sana, kina menurut, danu menatap tajam kepada semua orang disana, “kalian pikir ini lelucon? Apa salah dia?” teriak danu yang tak terima melihat kina di perlakukan seperti itu.

“ya karena dia sok cantik, padahal tidak cantik.” Ucap wanita cantik yang menatap jijik kearah kina, danu menggelengkan kepalanya tak percaya “alasan lo gak masuk akal. Dasar cewek gila, inget.. dia memang cantik dan lo adalah cewek yang paling menjijikan.” Ujar danu sambil menatap jijik wanita dihadapannya yang mengenakan pakaian mini.
Danu segera membawa kina pergi dari sana dan menuju toilet, di toilet kina membersihkan tubuhnya, dia menatap pantulan dirinya dicermin dan itu membuatnya tak karuan, dia menertawakan dirinya yang memang tidak cantik sama seklai.
Danu yang diluar merasa cemas pun memilih masuk ke dalam, dia tak peduli dengan penghuni toilet di situ, saat ini kina lah yang sangat penting. Saat masuk danu mendapati kina yang menangis disana, dengan cepat danu memeluk kina, menenangkan sahabatnya itu.
“shuttt.. ada gue disini, tenang lo gak sendirian, inget kata-kata gue.. siapaun yang jahatin lo.. bakal gue habisin termasuk satria.” Kina tidak membalas, dia membalikkan badannya dan menaruh kepalanya di dada danu, menumpahkan semuanya disana, danu mengusap kepala kina sayang.

Disatu sisi saat kejadian tadi, satria masih disana dia menyaksikan kina yang diperlakukan seperti itu namun saat dia ingin menolong kina tiba-tiba dari arah yang lain danu berlari dan menghampiri kina yang sudah terjatuh disana. Satria mencoba menguatkan hatinya, tak bisa dipungkiri satria begitu sakit dan hancur karena tidak bisa menjadi orang yang menolong wanita yang dicintainya. Satria yang tak mampu melihat itu memutuskan untuk pergi dari sana.

Hatinya benar-benar hancur.

Not perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang