Siang semua
"mah..apakabar?" Kina menatap sang ibu yang terlihat lebih kurus dari sebelum dia pergi. Kina mengambil tangan ibunya, "mamah kenapa kurus gini?" Dia menatap tangan lestari yang sedikit keriput, Kina sangat terpukul melihat ibunya saat ini, dia bukan anak baik, bahkan dia membuat ibunya sedih, kina merasa dia tak pantas berada disini. Lestari menatap kina dengan mata sendunya, terlihat sangat jelas sang ibu sedang menahan tangisnya, lestari amat merindukan malaikat kecilnya ini. Lestari tidak menjawab pertanyaan kina, "kamu sudah bahagia Ki?"
Kina tak mengerti, "maafkan ibu karena.. karena ibu ga bisa lindungi kina dari ayah." Air mata kina luntur begitu saja, dia menggelengkan kepala. "Maafkan kina Bu."
Danu hanya memperhatikan ibu dan anak di ujung sana. Tak di pungkiri Danu pun merasa sedih, dia sangat merindukan almarhum ibunya. Danu menyeka air matanya yang tak terasa terjatuh dari sudut matanya.
...
Kina dan Danu berpamitan, dia harus segara kembali ke Bandung. Besok kina ada presentasi sedangkan Danu Ada kuis yang harus dia ikuti di kelas.
"Hati-hati.." kina mencium tangan ibunya, Rina terus merengek meminta kina agar tidak pergi. "Kak ina jangan pergi.." Rina memeluk kaki kina. Kina berjongkok, dan menghapus air mata adik kesayangannya ini. "Minggu besok kakak pulang lagi ya... Rina mau dibelikan apa?" Rina menggeleng dia tak mau apapun. "Rina maunya kak ina disini temenin aku sama mamah." Kina tak kuasa melihat adiknya yang memintanya tetap tinggal disini.
Bu lestari mencoba memberi pengertian kepada rina, "nanti Rina jalan jalan sama mamah ya." Bujuk Bu lestari. Rina menggeleng. Tangisnya makin pecah. "Enggak mau mah...Rina maunya kak kina." Bu lestari mencoba mengambil Rina yang menempel pada kina.
lestari menyuruh kina dan Danu untuk segera pergi, karena takut nanti ketinggalan kereta. "Yaudah mah..kina sama Danu pamit."
Danu bersalaman pada Bu lestari. " Pamit Tan.." lestari mengangguk. "Titip kina ya nu."
"Iya Tan."
Danu beralih ke Rina. "Pulang dulu ya." Rina membuang mukanya, Rina memeluk lestari dan menangis disana.
Tak mau membuat Rina yang semakin sedih kina dan Danu segera pergi.
....
Sepanjang perjalanan pulang kina hanya diam sambil memandang keluar jendela kereta. Danu yang melihat itu memanggil wanita itu. "Na.." kina menoleh, dia mengusap air mata yang hampir saja terjatuh.
"Udah dong..jangan sedih gitu, kan gue ngajak Lo bukan bikin Lo sedih." Danu tak tega melihat kina yang terus saja terdiam.
Kina tak menjawab dia hanya mengangguk kemudian kembali menatap jendela."Apa aku gak seberguna itu nu?" kina menoleh ke Danu, menatap sahabatnya dengan tatapan yang amat menyedihkan, "... disaat ayah sehat aku selalu aja bikin dia marah, dan sekarang dia sakit aja aku gak bisa jagain dia. Aku takut nu..aku takut.." kina kembali menangis, dia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Danu membawa kina untuk bersandar pada pundanya.
"Jangan takut.. gue yakin semua itu sudah direncanakan na, Lo yang bertengkar sama bokap Lo, Lo yang akhirnya pergi, semua itu sudah diatur. Percuma bukan Lo nangis yang udah berlalu, mending sekarang Lo perbaiki keadaan selanjutnya." Kina masih menangis disana dalam dekapan Danu. Danu menaruh dagunya di atas kepala Alma, menatap ke luar jendela kereta.
....
Mereka tiba di kost pukul enam sore, kina langsung masuk kedalam kos diikuti oleh Danu di belakang. "Gue nginep sini aja lah.. besok ada kuis." Kina mengiyakan, toh jarak kostnya dengan kampus cukup dekat dibandingkan kost danu.
Kina langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, sedangkan Danu menyalakan laptop kina dan mencoba mencari film yang terbaru Disana. Setelah menemukan, dia bangkit mengambil cemilan yang ada di atas meja.
Danu mencari posisi paling enak untuk menonton.Ponsel Danu berdering, dia menatap layar ponselnya kemudian tersenyum. "Prince mu nelpon nih." Danu menatap kina yang tertidur pulas, kemudian dia mengangkat panggilan itu.
*Iya sat..*
*...*
*Besok gue kasih, apa mau ketemuan aja sekarang, barang gue bawa.*
*....*
*Ok. Gue share lok.*
Sambungan pun terputus....
"Kost siapa?" Tanya satria, pasalnya dia tahu ini bukanlah kost danu. "Kost temen gue."
"Temen apa pacar?" Timpal satria.
"Temen, dia gak suka sama gue. Ada orang lain dihatinya." Satria yang di atas motor hanya mengangguk.
"Jaket siapa yang Lo pake?"
"Punya teman gue sat.."
Danu menyerahkan bahan yang akan digunakan satria sebagai bahan presentasi lusa.
"Ok thanks." Satria menyala kan motornya, dan pergi dari sana. Danu pun masuk kedalam, dia melihat kina yang tertidur. "Coba lu ga tidur na..gue yakin Lo bakal jingkrak-jingkrak karena satria kesini."
"Na..apa Lo ga tertarik sama gue? Jelas-jelas gue sama satria tampanan.. satria." Danu beratnya pada kina yang tertidur di ujung sana.
Danu pun kembali nonton film di laptop kina dengan tangan yang memegang cemilan.
Semoga suka ya, jangan lupa like dan komen biar aku makin rajin buat up..😍😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Not perfect
Подростковая литератураsequel the fat dreams. "apa jika aku cantik aku bisa berada di dekatnya?" wanita itu memandang lelaki yang tengah duduk tenang di taman kampus sambil membaca sebuah buku.