pagi semua.. pagi-pagi gini enaknya ngapain ya?
buat nemenin kegabutan dipagi hari aku up nih.. semoga suka ya, selamat membaca.
Diperjalanan pulang Satria memikirkan kata-kata Danu, kalau dipikir mengapa dia repot-repot untuk mengajak Kina kemarin. Tapi saat melihat senyum kina waktu itu membuatnya menemukan hal baru yang dia tak temukan pada siapapun. Satria menggelengkan kepalanya sambil tersenyum malu.
Satria menambahkan kecepatan motornya menembus malamnya kota bandung. Sesampainya dirumah, alma masih menunggu di ruang tengah, saat pintu terbuka alma dengan sigap bangkit dari duduknya menatap satria diujung sana, "udah pulang? Gimana?"
"udah mah, undangannya udah di kasihkan ke Kina, tapi aku gak bisa pastiin kalau dia datang." Ujar satria cuek, satria melangkah mendekat ke alma, mencium tangan sang ibu dan juga pipi gembul ibunya, "yaudah satria masuk dulu, udah ngantuk."
Satria menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar, dia melepaskan jaketnya dan menggantungnya di samping lemari. Satria merebahkan badanya di atas kasur tangannya dia rentangkan memenuhi kasur yang berukuran tak terlalu besar, dia terdiam, semua obrolan dengan danu, perjalanannya dengan kina berputar diotaknya.
Satria mengambil ponselnya, membuka galeri dan menatap foto kina yang dia ambil secara diam-diam, dia memperbesar gambar itu dan memperlihatkan senyum bahagia yang membuatnya candu. Dia mengusap layar ponselnya yang menampilkan kina disana yang tertawa lepas bersama anak-anak asuhnya.
"kamu memang tidak cantik, tidak kurus, tidak ada polesan make up diwajahmu, namun saat melihat senyum lepasmu, terlihat cantik." Satria menghela nafasnya, memejamkan matanya.
"aiss... kenapa malah kepikiran Kina terus. Sudahlah sat ayo tidur." Satria memperbaiki posisi tidurnya, meletakkan ponselnya di atas nakas, kemudian mematikan lampu kamarnya, menjemput mimpi.
...
Pagi ini satria dengan semangat baru menuruni anak tangga, menghampiri alma dan mahendra yang sudah standbay di meja makan. Satria tersenyum bahagia, "pagi mah.. papah sudah pulang?" ucap satria kaget saat mendapati mahendra yang sudah dirumah, mahendra menatap satria dan mengangguk, mahendra menepuk kursi kosong disampingnya dengan cepat satria menghampiri dan duduk disana, dia mengambil nasi goring dan telur mata sapi yang sudah disiapkan.
"papah kapan sampe? Terus omah gimana kabarnya." Ujar satria, mahen menyesap kopi hangat itu "semalam." Satria menoleh, "semalam? Ko aku gak tau.." ujar satria, mahen mengangguk membenarkan.
"kamu lagi pergi."
"terus omah gimana?"
"sudah lebih baik, hanya butuh banyak istirahat aja."satria hanya mengangguk sambil melanjutkan sarapannya, sedangkan Alma tersenyum saat melihat interaksi dua orang yang amat dia cintai ini.
Dilain tempat, setelah merenungkan hati kini keadaan kina jauh lebih baik. Dia akan memulai awal yang baru, hari ini dia tidak ada jadwal kelas, tapi gadis itu sudah rapih mengenakan seragam kerjanya. Kina memang sengaja mengambil cuti di hari jumat untuk lemburan kerjanya.
Setelah rapih Kina menuju dapur kecil, dia mematikan kompor mininya dan menuangkan air panas kedalam coklat bubuknya, mengaduknya dan menaruhnnya di meja, dia pun mengambil roti yang terletak diatas nakas tak jauh darinya. Duduk sambil menikmati secangkir coklat panas dan selembar roti sudah cukup untuk mengawali hari ini.
Mata kina menatap undangan satria yang diberikan danu semalam, tangan satunya dia gunakan untuk mengangkat segelas cangkir hangat, sedangkan tangan satunya mengangkat undangan itu membolak baliknya kemudia menaruhnya kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/214071153-288-k540519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not perfect
Teen Fictionsequel the fat dreams. "apa jika aku cantik aku bisa berada di dekatnya?" wanita itu memandang lelaki yang tengah duduk tenang di taman kampus sambil membaca sebuah buku.