Pagi semua... selamat membaca yawww
Kina langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku. Kepalanya dia tundukan, Dia merasa tak enak karena sudah mengambil foto tanpa izin. "Maaf." Satria mengulurkan tangannya, "mana ponsel kamu?" Kina menatap bingung satria. Satria mengkodekan agar kina cepat memberikan ponsel itu. "Cepat!" Dengan suara yang pelan namun penuh penekanan.
Dengan terpaksa kina memberikan ponselnya pada satria. Satria langsung mengambil ponsel itu dan membukanya. "Apa paswordnya?" Ucap satria saat mengetahui bahwa ponsel itu terkunci.
Kina menimbang, apakah dia harus memberi tahu? Tak mendapat jawaban, satria menoleh. Kina mengeratkan giginya. "Hmm.. paswordnya..nama kamu." Ucapnya.
Satria mengetik namanya, dan ponselnya kina terbuka. Hal pertama yang di dapati adalah fotonya yang dijadikan wallpaper pada ponsel gadis di sampingnya.
Satria menatap kina tajam dia mengarahkan ponselnya pada kina meminta penjelasan atas maksud dari apa yang dia lihat, "apa maksudnya?" Tanya satria. Kina diam, dia tak bisa menjelaskan maksud itu. Kina menelan ludah nya susah. "Ah sudahlah." Satria mencari galeri dan menemukan beberapa foto dirinya yang tertidur. Tanpa menunggu satria langsung menghapus fotonya.
Untung semalam kina sudah memindahkan foto-foto yang kemarin dia ambil ke laptop sehingga dia bisa bernafas lega. Satria memberikan ponselnya pada kina, dia tak menyangka ternyata ada orang yang begitu menggilainya, mengerikan.
....
Di knatin kina menghela nafasnya karena mendapati beberapa foto yang baru saja dia ambil terhapus tak tersisa. Kina meletakkan ponselnya dan beralih menyantap satu mangkuk bakso yang dia pesan.
Mata kina berbinar saat melihat Danu yang berjalan menghampirinya, kina melambaikan tangannya pada Danu. Danu yang melihat itu menghampiri kina yang tengah menyantap semangkok bakso.
Danu duduk tepat di hadapan kina dia mengambil es teh kina dan meminumnya hingga setengah gelas. Kina menatap kesal pada Danu sedangkan yang di tatap malah memamerkan deretan giginya. "Gue haus banget na.." tangan Danu meraih garpu dan menusuk bakso kina, satu bakso meluncur mulut ke mulut Danu.
"Jadi kenapa?" Tanya Danu.
"Aku ke tangkep basah ngambil foto satria." Ucapnya lesu.
Danu mengubah bakso di dalam mulutnya kemudian menelannya dengan susah payah. "Kok bisa?" Kina hanya menaikan bahunya, malas menjelaskan.
"Lagian ngapain sih kayak gitu.. kalo emang Lo mau Deket sama dia ya tinggal ngomong. Atau mau gue temenin." Kina menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia kesal pada dirinya.
"Ya gak segampang itu nu... Ya kamu kan tau aku kayak gini, mana mau satria temenan sama aku."
"Pikiran lo terlalu klise..." Danu bangkit dan berjalan ke arah kina, dia menarik tangan kina. "Sekarang Lo ikut gue!" Kina bingung. "Kemana?"
"Ketemu prince Lo.." kina langsung menarik tangannya. "Gila kamu nu..yang ada dia malah sebel liat aku."
Danu kembali duduk namun kini dia duduk tepat di samping kina, menarik kursi itu dan duduk menghadap kina, Danu memutar tubuh kina agar berhadapan dengannya. "Emang kenapa dia sebel sama kamu?" Kina menatap mata Danu dia tak menjawab pertanyaan Danu, dia juga tak tau apakah satria sebal dengannya atau tidak. Tapi ada yang mengatakan seperti itu di dalam lubuk hatinya.
"Maaf nu..aku gak bisa." Kina berbalik dan kembali melanjutkan makannya, Dany bersandar pada meja. "Ah..payah kamu." Kina tak menyahut, dia segera menyelesaikan makannya kemudian bangkit dari sana. Masih ada kelas hari ini.
"Kamu mau kemana?" Danu menatap kina yang bangkit. "aku ada kelas." Danu menatap jam tangannya, kemudi ikut bangkit. "Bareng."
Di koridor kampus kina hanya menundukkan Kepalanya, malas menatap sekitar. Danu merangkul kina. "Jangan lihat ke bawah kalo kamu gak mau nabrak tembok." Kina menatap tangan Danu yang merangkulnya.
Kina akan bersikap cuek pada danu, Danu lah yang menawarkan menjadi temannya saat itu. Saat dimana semua orang tak mau berteman dengannya bahkan kerja kelompok saja dia melakukannya sendiri. Terkadang teman kelompoknya akan menyerahkan tugas itu padanya. Dan disaat itu Danu datang menolongnya.
Tak dipungkiri dulu kina sempat tertarik pada Danu namun perasaannya perlahan menghilang saat dia melihat satria yang tersenyum padanya saat memesan coklat panas di cafenya waktu itu di tambah ternyata dia dan satria satu kampus.
Mereka kini berada di depan pintu. "Okay..sampai sini ya. aku pergi dulu." Danu berjalan meninggalkan kina.
"Kamu gak kelas?"
Danu menoleh dan menggeleng. "Engga. Belajar yang rajin ya." Danu melambaikan tangan pada kina sambil berjalan mundur pergi dari sana.
"Haisss... Anak ini." Kina menggelengkan kepalanya kemudian dia masuk ke dalam kelas.
Whehehehhe
KAMU SEDANG MEMBACA
Not perfect
Teen Fictionsequel the fat dreams. "apa jika aku cantik aku bisa berada di dekatnya?" wanita itu memandang lelaki yang tengah duduk tenang di taman kampus sambil membaca sebuah buku.