Part 3

8.4K 750 20
                                    

Wanita muda cantik itu bangun dari tidurnya dengan keringat dingin, matanya horor menatap sekitaran sebelum akhirnya ia berusaha menenangkan diri, menarik ulur napas dengan teratur. Setelah dirasa tenang, ia pun mengangkat badannya untuk duduk di tepian kasur.

Matanya menatap sebuah pigura foto yang ada di meja samping ranjangnya, terlihat seorang anak perempuan berbadan gempal dan seorang wanita dewasa yang berfoto bahagia di sana. Ia memegang keningnya ....

"Bu, lagi-lagi aku mimpi soal itu," katanya, menutup mata rapat-rapat. Setelahnya membuka mata dan menuju kamar mandi, membersihkan diri.

Selesai membersihkan diri, dalam keadaan hanya dibalut handuk, ia menatap dirinya sendiri di depan cermin.

Badan ideal idaman perempuan, bibir merah muda tipis, hidung mancung, pipi yang berisi, disertai mata bulat berwarna cokelat kehijauan. Sesaat bayangannya, di matanya berubah menjadi anak perempuan gemuk yang ada di foto, lalu dirinya lagi.

Melepaskan handuk yang mengitari rambutnya, ia pun mulai mengeringkan rambut cokelat panjang itu dengan pengering rambut. Ia bak model sampo dengan gaya rambut yang mulai mengering berterbangan tersebut.

Selesai itu, ia memakai pakaian berupa baju olahraga, menguncir rambutnya dengan cepol, sarapan berupa sereal dan jus, dan setelah cukup lama berdiam menonton acara pagi, ia mulai melakukan pemanasan beberapa menit dengan gerakan-gerakan sederhana. Sebelum akhirnya, ia memakai sepatu, dan membawa tas selendang di bahu, dan ia lalu keluar dari rumahnya.

Atau lebih tepatnya, sebuah apartemen.

"Pagi, Intan!" sapa seorang gadis yang kebetulan lewat di lorong yang lumayan sepi tersebut.

"Pagi juga!" Intan menyapa balik dengan tersenyum, dan setelahnya mulai berjalan menyusuri lorong dengan sedikit berlari dan seakan menyusul gadis itu.

Bedanya, Intan memilih melewati tangga darurat, sementara si gadis turun dengan liftnya.

Intan berlari santai menuruni tangga hingga kini sampai di lantai terbawah, lobi. Di sana juga tak banyak orang.

"Pagi lagi, Intan!" sapa si gadis yang sama seperti di atas namun tengah bermesraan dengan pria resepsionis.

"Pagi lagi juga!" Intan menyapa balik untuk kedua kalinya, tersenyum ke arah mereka yang balik tersenyum ke arahnya. Sebelum akhirnya ketiganya sibuk ke urusan masing-masing.

Intan masih berlari santai hingga kini keluar dari apartemen, menyusuri jalanan yang juga ada beberapa orang yang berolahraga lari pagi sepertinya. Seorang pria berlari di sampingnya dengan gaya seirama, Intan sama sekali tak menoleh sampai si pria itu angkat suara.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

JODOH, TUH, BERAT! [Brendon Series - D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang