Part 23

6.6K 674 10
                                    

Brendon melangkah masuk ke rumah lamanya, rumah usang yang masih kelihatan bagus dan isinya terawat namun terasa kelam dan tak berpenghuni. Pria berjas itu menatap sekitaran.

Ia pula menyusuri sekitaran ....

Hingga akhirnya, ia sampai di kamarnya.

Kamar lamanya, yang dipenuhi poster pop punk band populer pada zamannya. Ia tersenyum geli melihat betapa menggebunya masa remaja itu ... masa-masa SMA yang sebagian ada yang ia lupakan, ada pula yang ia ingat dengan rapi.

Termasuk, satu hal yang ia simpan diingatannya namun tak ia ingat ....

Dan kala memasuki kamar itu, ia mengingatnya.

Ia menyobek salah satu poster yang ada, dan tanpa disangka ada setumpuk tipis kertas lain di baliknya yang jatuh ke lantai. Ia pungut kertas itu yang dijilid rapi sesuai hari ia mendapatkannya ....

Itu dari orang yang katanya ... entahlah ....

Yang pergi sebelum memberikan surat terakhir, Brendon tahu wujudnya namun ia menghilang. Dan masih berbau rahasia, ia tak bisa menemukan orang itu lagi karena ia harus pindah akibat kekalahannya olahraga, paksaan kedua orang tuanya yang malu akan prestasinya, sekalipun ia sangat penasaran akan tujuan surat-surat berisi puisi ini diberikan padanya.

Isinya konyol, dan ia rasa jika setiap kali membacanya Brendon akan tertawa, meski demikian ... cukup menjadi penyemangat.

Brendon melupakan ini setelah ia pindah dan ia mendapatkan seorang kekasih.

Dan setelahnya ... ia benar-benar melupakannya. Tenggelam di dalam memori namun tak menghilang jika ada yang mengingatkan.

Akan tetapi, menemukan ini lagi, dan membacanya, ia rasakan sosok itu ada di sana ... dan ia harap ada surat terakhir di tangannya. Yang ia tahu tentang hal ini hanya inisial I. Memiliki badan berisi, dan lumayan manis, Brendon akui ia tak hanya menyukai tulisan anehnya juga si penulis lucu itu.

Brendon menghela napas.

"Mungkin saya harus nyari kamu," katanya, sebelum akhirnya menuju ke sebuah sekolah.

Sekolah lamanya ... SMA yang kini terlihat jauh lebih mewah daripada zamannya dulu. Langkahnya cepat menyusuri koridor, bertanya ke orang-orang sekitar, hingga akhirnya ia sampai ke ruang berkas-berkas lama.

Ia pun mulai mencari sesuai tahun ajaran ia dahulu, lama lama dan lama.

Sulit ....

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

JODOH, TUH, BERAT! [Brendon Series - D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang