Part 21

6.6K 716 12
                                    

"Kalau kalian gak ngasih gue makan!" Brendon menatap lapar sosok di sekapannya, seorang pelayan yang teramat ketakutan akan dimangsa pria tersebut. "Gue bakal masak ni orang, terus gue makan!"

Namun, secerdas-cerdasnya Brendon sekarang, Intan jauh lebih cerdas.

Tentu saja, semua itu hanya ancaman. Bahkan sekalipun kelaparan, Brendon enggan memakan makanan palsu. Jika ia benar-benar hyper dalam bidang santap-menyantap, maka apa pun akan ia santap. Dan untuk kali ini, mudah ancamannya terterka, dan Brendon masih terlalu bodoh.

"Gue tau lo pada dari kemarin-kemarin ngerjain gue, yakan?! Lo!" Ia lalu menunjuk Intan yang masih menatap santai, tubuh Brendon berkurang besarnya hingga tak terlalu menakutkan. "Lo pelatih sialan! Gue gak mau ada elo! Elo ... yang pertama bakal gue makan!"

"Oke, sini, makan aku!" Intan tersenyum lebar. "Eh, tapi tunggu, apa yang ada di kantong aku, nih?" Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sekantung kue yang membuat mata Brendon berbinar.

Namun, hanya sekejap.

"Halah! Palsu! Gue tau itu palsu!"

"Hm ... masa?" Intan mengambil satu di dalam sana, kemudian memakannya. "Wah ... rasa kacangnya pecah ... kalian mau, gak?" Ia menawarkan ke yang lain.

Liur Brendon menetes melihat itu.

Lihat, masih sama bodohnya ....

"Bagi!" teriaknya.

Intan langsung berlari, dan Brendon melepaskan sekapannya dan berlari mengejarnya.

"Woi! Bagi gue, woi! Ba—" Brendon menghentikan langkahnya, menatap nyalang. "Lo ngerjain gue?! Enggak bakal bisa kali ini!"

Intan tersenyum. "Kalo lo bisa ngejar gue, gue seriusan bakal ngasih lo semua ini, kok."

Kembali, mata Brendon berbinar, namun ia menggeleng keras. "GAK! PALSU!"

"Palsu?" Intan kembali memakan satu kue lagi, Brendon semakin kalap melihat si gadis berekspresi seakan benar-benar keenakan dengan rasanya. "Asli, ini! Kacangnya pecah!"

"Bagi gue!" teriak Brendon, aksi kejar-kejaran pun kembali terjadi.

Intan tersenyum sambil geleng-geleng kepala, dengan santai berlari sementara Brendon mengerahkan segenap tenaga agar maju ke depan. Demi makanan, kekuatan penuh ia kerahkan demi mendapatkan makanan itu.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

JODOH, TUH, BERAT! [Brendon Series - D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang