JODOH, TUH, BERAT! [Brendon Series - D]

Part 27

"Bilangin sama Bapak dan Ibu Deanson, gue berhenti!"

Tak ada yang menghentikan Intan ... siapa pun. Termasuk Brendon yang kini kalut dengan isi kepalanya.

Dan Intan, sepulangnya dari tempat itu ... melakukan curhat dengan pamannya.

"Dia katanya enggak maksud dengan hal itu, Paman percaya? Dia padahal ketawa ... dan seakan ngetawain aku!" kata Intan kesal, ia tak bisa menahan tangisannya hingga menyeka air matanya. "Bisa aja dia bo'ong, kan? Lebih baik aku pergi daripada jatuh ke lubang yang sama dua kali!"

"Yah ... kalau diingat-ingat isi surat kamu, puisinya aneh dan lucu, sih. Paman aja bakal ketawa ...."

"IH! PAMAN NYEBELIN!" pekik Intan kesal.

"Oke, oke ... intinya ikuti kata hati kamu, oke? Dan Paman gak setuju juga, tuh, sama dia. Mending kamu sama Dylan?"

"OGAH! OGAH! OGAH SEMUANYA!"

Tangisan Intan semakin membesar.

"AKU MAU ISTIRAHAT! CAPEK DI KOTA! MAU NENANGIN DIRI DULU!"

"Eh, kamu ke mana? Jangan lakuin hal aneh-aneh ...."

"CUMAN PENGEN MENYENDIRI!" Pamannya mengorek telinga, suara melengking Intan benar-benar memekakkan bagian sana. "JANGAN CARI AKU! JANGAN JUGA KASIH TAU AKU DI MANA! NANTI AKU BISA PULANG SENDIRI! AKU JUGA PENGEN TRAVELING KAYAK PAMAN!"

"I-iya, oke ...."

Dan Intan pun pergi ....

Membawa pikirannya yang berat tentang pria itu, Brendon dan Brendon. Ia kini berada di sebuah villa terpencil, jauh dari peradaban meski ada beberapa desa di sekitarnya, melakukan rutinitas seperti biasa ....

Namun dari hari ke hari ... bukannya tambah tenang, Intan malah tambah frustrasi.

Tetapi, ada satu hal yang bisa menenangkannya ....

Makanan.

Cukup setengah tahun, dan kini ia kembali ke Intan yang dulu. Medium chonk.

Pikirannya pun hanya makanan, tak ada apa-apa lagi selain itu, sampai suatu ketika ... ia menemukan sebuah paket ke rumahnya.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie