Part 10

7.5K 683 11
                                    

"Gak bakal, ah! Muka dia gak seganteng itu menurutku di masa lalu. Gantengan Dylan malah, dan Dylan bahkan gak ada selera lagi aku lihatnya." Pamannya tampak kehilangan senyumnya mendengar itu. "Ya udah, aku lanjut lagi! Dah, Paman!"

"Ya!"

Dan wajah pamannya masih memurung, Dylan yang sedari tadi menyimak dari jauh menghampiri mereka.

"Paman!"

Dan tiba-tiba, sang paman memegang bahu Dylan, pria muda itu ciut karena tatapan nyalang si pria. "Kamu ... harus bikin ... keponakan saya jatuh cinta ... gegara satu cowok, jangan sampai dia jadi aromantic selamanya kayak saya! Jangan ...."

"Ba-baik, Paman ...." Meski takut, pria dalam diri Dylan tersenyum.

Tandanya ... mereka direstui?

Masuk kembali ke ruangan itu, Robert sudah selesai mengisi formulirnya. "Apa kita langsung berangkat? Anak saya sudah ada di tempat itu, dia susah dipindah ke mana-mana."

Intan tersenyum ke arahnya. "Iya, Pak, Bu."

"Anu, soal tadi ... kamu kenal putra kami?" tanya sang ibu.

Intan mengangguk. "Dia kakak kelas saya, fotonya saya kenalin, dia, kan, cowok populer di sekolah," dalih yang keluar dengan mudah mengetahui tak ada kebohongan di sana.

"Tolong jangan tertawakan nasib dia, dia kasihan ...."

"Tidak, Bu. Tidak akan." Tidak akan berhenti lebih tepatnya, di dalam dirinya. Saatnya ia membalas dendam pada Brendon sialan itu, sambil membantunya juga. Jadi, balance antara dosa dan pahala.

Mereka pun keluar ruangan, Intan berpamitan dengan sang paman serta Dylan.

"Kami ... boleh ngunjungin Intan kalau ada waktu, kan?"

"Bisa, tetapi hanya di hari minggu saja, ini untuk alasan tertentu. Maaf," jelas Robert akan pertanyaan pamannya, Dylan tersenyum mendengarnya dan mengangguk paham. "Nanti akan saya berikan alamatnya."

"Ketat sekali, ya," gumam sang paman, nadanya sedikit menyindir.

Intan menatap pamannya, mengedipkan sebelah mata.

"Maaf, tapi ada banyak hal yang membuat saya memberlakukan peraturan seketat ini. Saya mohon, mengertilah."

"Sudah, Pak. Jangan dengarkan Paman saya, ayo kita berangkat!"

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

JODOH, TUH, BERAT! [Brendon Series - D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang