chapter 11

9.8K 206 10
                                    


setelah ke mansion keluarga aditama . brayen membawa alicia pulang.mobil nya melaju hingga tepat di depan apartement nya.

sejak tadi cuma ada keheningan yang menyeliputi mereka berdua .dari adelia yang melihat pintu luar jendela dan brayen yang fokus menyetir mobil

hingga sampai di tempat tujuan.lia mengalihkan pandangannya ke brayen merasa sedikit jengkel .

"ini dompet mu tadi saat kamu pergi ke ruang rapat dompetmu jatuh ". lia mengambil dompet itu dari tangan brayen dengan cepat.

dan sedikit kesal .bagaimana tidak? jika dia bilang kalau di menemukan dompetnya kan ! ia tidak perlu repot repot memikirkan dompetnya yang hilang.

adelia langsung membuka pintu mobil dan berjalan cepat menuju apartementnya.

dasar tidak tahu terima kasih ' ucap brayen.

.........

brayen sekarang berada di kamarnya .sambil matanya tertuju oleh laptop di depannya.tak lama pintu terbuka menampilkan sosok wanita setengah paruh baya duduk di sofa dekat dengan brayen.

sasa menepuk bahu anaknya " brayen apa kamu terpaksa menikah ?".brayen melirik sekilas mamanya sambil menghentikan aktivitasnya ke laptop.

"bukankah jika aku menolak ,tetap saja di paksakan " sasa tersenyum tipis menatap anaknya begitu pula sebaliknya.

" enggak gitu brayen ,ini demi kebahagiaanmu kelihatannya alicia perempuan baik baik ".brayen hanya mengangguk pasrah.

" mama ke sini mau nyampe in kalau besok siang kamu jemput alicia ke apartementnya untuk fighting baju ".brayen hanya berdehem

" yasudah mama pergi "sasa langsung pergi menuju keluar kamar anaknya.

brayen pasrah dengan semua lagian .tidak salahnya kan jika dia membuka hati buat alicia ? karena sudah lama hatinya kosong !

brayen langsung menutup laptopnya berjalan menuju tempat tidur untuk besok bekerja.sedangkan alicia.

ia bersama mila di kamar mereka berdua melihat film lucu hingga membuat mereka tertawa lepas.

alicia tersenyum melihat senyuman mila hingga air mata membasahi pipinya

mila menatap alicia yang berhenti tertawa melihat temannya meneteskan air mata. " kenapa lia ? kenapa kamu mau nangis "

"mil aku mau kita tertawa lepas kayak gini lagi . kamu tahu aku sudah menganggapmu sebagai orang paling berharga.aku nggak punya keluarga selain kamu mila walau kamu sebatas teman .tapi jujur aku menangggapmu sebagai saudara." mila yang melihat menuturan dari lia pun memeluknya sambil tersenyum begitu sebaliknya

" lia aku itu sudah menganggapmu saudaraku juga .dan kenapa kamu menangis ? "

"aku kan sebentar lagi menikah ,aku pasti sulit ketemu dengamu "mila melepas pelukan lia sambil menangkup wajah lia dengan kedua tangannya.

" aku kan bisa ke mansion milik brayen dan kamu juga kan masih kerja ".

" tapi kan sama saja mila , pasti waktu luangku sedikit untuk kita ".mila yang melihat itupun hanya tersenyum manis

" udah lah lia sekarang kita tidur saja sudah malam . lihat tuh jam nya " .mila menunjuk jari telunjuknya di jam dinding kamar apartement alicia.

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang