chapter 41

13.5K 305 37
                                    

lia terbangun ketika wajahnya terkena sinar matahari dari tembusan jendela , ia merasa sedikit susah bergerak . ia membuka kedua matanya

tentu saja ia sedang berada di pelukan brayen , huh matanya sekilas melirik jam yang menunjukkan pukul 08.00 pagi

lia menoleh , tangannya memukul pelan pipi suaminya " braye bangun , udah siang "

lia menyingkirkan tangan brayen dari pinggangnya , bukannya malah menyingkir tangan brayen malah mempererat pelukannya

lia menghela nafas panjang , ia tahu pasti brayen sudah bangun . kenapa sekarang ia malah jadi manja seperti ini ?

" udah siang brayen , ayo bangun . aku mau siapin makanan ihhh " kesal lia yang tak kunjung di respon brayen

" Lagi " jawab brayen sambil membuka mata , lia segera melototkan matanya pada brayen

" gakk ahh capek " jawab lesung lia , ia segera melonggarkan tangan brayen dari pinggangnya

brayen tersenyum geli , ia menatap lia yang menyingkirkan tangannya . lia menoleh menatap brayen memohon

brayen tak mengerti maksud lia hanya mengerutkan keningnya

"kamu mandi dulu gihhh "

"kamu dulu aja "

"kamu dulu brayen , aku malu tau" brayen baru sadar , kalau mereka berdua tak memakai sehelai kain pun , ia sekarang tahu yang di maksud lia sekarang

" udah kamu dulu aja " brayen menatap lia aneh "yaudah kalau ribut ,bareng aja " lia memukul dada bidang brayen , sial . kenapa brayen jadi mesum seperti ini

lia segera beranjak dari sana , tapi ia kembali duduk saat merasakan bagian intimnya yang terasa sakit

"awwww " brayen duduk , menatap lia yang merasakan sakit ketika ingin berdiri , brayen mendekat ke arah lia

brayen lansung turun dan menggendong lia menuju kamar mandi , lia merasa sedikitkaget saat brayen tiba tiba langsung menggendongnya

"yaudah aku keluar , kamu mandi dulu gihh " brayen segera keluar dari kamar mandi , sebenarnya ia menahan nafsu nya mangkanya ia langsung keluar dari kamar mandi

sambil menunggu , brayen segera mengambil celana boxer dan memakainya ,karena sekarang di dalam keadaan tanpa kain di tubuhnya

ia juga mengambil perlengkapan pakaian milik lia dan ia letakkan di tepi ranjang , lalu brayen pergi ke dapur ia terasa sedikit haus

setelah beberapa menit selesai lia keluar dari kamar mandi memakai handuk ia menatap brayen yang duduk di sofa

"udah selesai " lia mengangguk " aku udah siapin baju di tepi ranjang " brayen kemudian langsung masuk ke kamar mandi setelah melewati lia

......

lia membawakan hidangan lalu meletakkan nya di meja makan , brayen hanya tersenyum saja melihat istrinya yang memasak untuknya dan membawakannya

lia membawakan beberapa makanan , brayen mendekat ke arah lia membantunya untuk membawa ke meja makan

" kamu duduk aja , biar aku yang bawa ke sana "

"nggak usah , aku aja kan aku istrimu" entah kenapa hati brayen senang , apa tadi lia bilang bahkan selama pernikahan mereka brayen mendengar untuk pertama kalinya 'istrimu' , ya emang benar lia istrinya tapi kan lia tak pernah berkata semanis itu

" aku suamimu , jadi kamu harus nurut " kata brayen

"kok ikut ikutan "

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang