chapter 23

8K 308 4
                                    


malam hari

brayen sedang berjalan menuju ke kamar alicia . niatnya ingin mengajak nya ke taman serta melihat pameran

pintunya sedikit terbuka . brayen lantas membuka lebar pintu itu . kemudian melangkah masuk kedalam kamar alicia

" Lia " panggil brayen yang melihat sekeliling kamar yang berbau lavender dengan dekorasi yang sangat sederhana serta beberapa foto alicia yang terpasang di dinding

tiba tiba langkah kaki terdengar dari arah kamar mandi . matanya terbelak kaget melihat alicia yang hanya memakai handuk

brayen menelan ludah nya dengan kasar . lia yang melihat itupun menatap jengkel bisa bisa nya masuk kedalam kamar tanpa izin

"brayen keluar " teriak lia yang melihat brayen duduk di ranjangnya . lia kembali berbalik masuk kedalam kamar mandi

"brayen keluar kalau nggak . aku pastikan aku akan pindah dari sini " teriak lia dengan nada sedikit ancaman di kamar mandi mungkin masih bisa di dengar oleh brayen

2 menit menunggu terdengar langkah kaki keluar dari kamarnya dan suara pintu yang di tutup alicia bernafas lega . serta menanggung malu . kenapa bisa bisanya ceroboh seperti itu

alicia keluar segera memakai pakaian . setelah itu lia turun untuk mengambil minuman tapi sebelumnya ia sudah menengok ke kanan ke kiri supaya brayen tidak melihatnya .

malu ! itu yang di rasakan alicia . huhhh alicia melangkah hingga menuju ke dapur

"huhhh " alicia bernafas lega ternyata dia tidak bertemu dengan brayen . kalau tidak pasti dia akan malu .

" cari apa ? " tanya seseorang yang sangat familiar buat lia . ia menoleh kebelakang .benar yang sedang melipat dadanya di ambang pintu dapur dengan senyuman yang tipis dengan tatapan menyorot

lia langsung menunduk kemudian berbalik memunggungi brayen . dari telinga lia terdengar langkah kaki yang mulai mendekatinya

" mau cari apa ? " ulang brayen yang sekarang ada di sampingnya . alicia diam menahan rasa malunya . kenapa dia bisa seceroboh itu tadi .sambil menunduk melihat lantai

brayen memegang pundak lia dengan kedua tangannya menggerakkan supaya alicia saling berhadapan dengannya

lia masih tetap saja menunduk "bisa lihat aku ".tangan lia menempis pelan kedua tangan brayen yang memegang kedua pundaknya

wajah mendongak . matanya menatap mata brayen .memberanikan diri untuk berucap .degub jantungnya sangat cepat membuat ia sedikit gugup

" a ku mau ke kamar " pamit lia .ingin pergi dari hadapan brayen sebelum pergi tangan brayen sudah cepat mencengkal salah satu tangan lia

" ada apa denganmu hmm . apa karena tadi ? " lanjut brayen sambil mendekatkan dirinya ke alicia

alicia menatap gugup dan takut . keringat membasahi wajahnya . tubunya yang tegang bibirnya yang bergetar

" jawab! apa karena tadi ? maaf jika aku lancang masuk kedalam kamarmu "

" lupakan " lia memberontak melepaskan tangannya dari cengkalan brayen tapi tetap saja laki laki itu lebih kuat dan tidak mau melepas cengakalannya

lia menatap brayen dengan wajah yang sulit di pahami tangannya bergetar . air matanya sedikit berkaca kaca seperti ingin menangis karena ketakutan. terlihat dari tubuhnya yang bergetar

brayen melepas melonggarkan cengkalan tangannya . tidak tega melihat wanita di depannya ingin menangis.

"kamu takut denganku " brayen memundurkan langkahnya merasa bersalah . tapi kenapa malah lia menangis ada apa ?

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang