chapter 21

9K 211 1
                                        


brayen pov

aku akan je___" belum sempat menjawab lia sudah berlari pergi keluar kamar .

apa semua salah ku huhh batin brayen.

aku mengacak rambutku frustasi . bagaimana bisa lia marah marah dengannya bukankah dia sendiri yang menyuruhnya tidur bersamanya.

brayen menggusar rambut depan kepalanya kebelakang .merangkak turun ke tempat tidur untuk menjelaskan kepada alicia.

ia turun berjalan mencari alicia di ruang tamu tapi tidak ada .kemudian aku berjalan mencari nya di  seluruh ruangan tapi hasilnya nihil.

aku lupa kalau ada satu ruangan yang belum di cari . aku melangkah menuju taman belakang dan benar di sana ada alicia yang sedang duduk di sana .

aku berjalan mendekat meski dalam keadaan meunggunginya . terdengar suara isakan tangis .

"hiks hiks aku harus masih belum sanggup " gumamnya yang masih bisa ku dengar

"aku harus bisa menghilangkan trauma itu "gumamnya yang sedikit lebih terdengar

" aku harus bisa, aku udah nggak truma .aku harus bisa lupakan .hiks hiks hiks "

aku mendengar itupun bingung .apa maksudnya alicia bilang seperti itu .aku berjalan langsung menghadapnya .

berjongkok di hadapannya sambil menatap alicia yang menunduk duduk di kursi panjang dan menangis.sepertinya ia tidak memperdulikan ku di depannya.

"maaf kan ku ,aku bisa jelaskan " .alicia tetap diam dan menunduk . mungkin hanya di dengar tanpa di respon

"jadi akan ku ceritakan entah mau apa tidak . tapi se enggaknya kamu nggak salah paham dengan ku " brayen memindah posisi duduk di sampingnya "jadi begini aku melihatmu tertidur pulas hingga aku membopong mu saat sudah selesai aku ingin pergi tapi kamu mencengahku dan memin____" ucapannya terpotong seketika

dengan tiba tiba alicia mendongak menatapku dengan cepat ia memelukku sambil menangis sesegukkan.

aku bingung harus apa . yang ku lakukan hanya mengelus punggung alicia . dan aku bingung mengapa alicia menjadi berubah .

aku pikir alicia akan marah denganku karena sudah tidur bersamanya tapi yang terjadi malah sebaliknya.

" maaf "lirih alicia sambil meredakan sedikit tangisannya

ada apa dengan dia ? kenapa bisa seperti ini ? jika tidak menangis karena kejadian tadi ? lantas tentang apa .

alicia melepaskan pelukannya " tidak aku tidak permasalahkan lupakan saja kejadian tadi " aku hanya mengangguk heran

aku menatap lia seperti nya ada beban sedikit dari raut wajahnya . aku menatap intens matanya beberapa menit tapi setelah itu ia menunduk mengalihkan tatapan itu

"jangan menatapku seperti itu " ucapnya

tangan kanan ku mendarat memegang dagunya . sungguh aku sangat ingin tahu dan penasaran ?
lia lantas mendongak menatapku dengan wajah yang tidak seperti biasanya.

wajahnya datar . aku tidak suka tatapan itu .aku lebih suka wajahnya yang kesal ,marah amarah dan geram

" sebenarnya kamu kenapa? " tanyaku lembut sambil menaikkan satu alisku

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang