chapter 42

13.9K 342 79
                                    

"katakan , siapa pengirim bunga ini , aku tahu kamu pasti tahu . jangan sembunyikan ini dariku lia . aku curiga ini laki laki kan yang ngirim bunga ini " lia yang di tatap tajam brayen tak tahu harus menjawab apa

suara brayen terdengar serius , bahkan mulut lia saja ingin menjawab sedikit kesusahan

_____________

lia hanya menatap diam brayen saja , apa yang harus ia jawab sekarang

"njawab li__"

Drtttt Drttt

lia bernafas lega saat ada sms masuk dari handphone brayen yang ada di sakunya

ia segera mengambil dan membuka pesan tersebut. brayen berdiri mendekat ke arah lemari

serta mengambil sebuah koper dari sana , ia juga membuka almari serta memasukkan seluruh bajunya kedalam koper serta baju lia

lia tak mengerti , apa brayen ingin pulang? atau marah dengannya

lia mendekat ke arah brayen , ia berpikir tidak tidak. brayen sepertinya benar benar marah padanya

apalagi ia sama sekali tk menoleh kalau ada lia di sampingnya , lia memegang lengan brayen yanh sedang mengambil pakaian dari almari

" brayen kamu marah , kita liburan baru sehari dan kamu mau pulang cuman gara gara tadi " ucap lia . brayen malah mengakat kedua bahunya tak menggubris

" jawab bisa nggak sih " brayen tak menjawab ia masih terus mengambil pakaian dan memasukkannya ke dalam koper

lia pergi duduk di tepi ranjang , ia sedikit kesal apa hanya karena tadi suaminya ingin pulang

lia mengambil handphone dari meja , kemudian kembali ke ranjang sambil menyenderkan kepalanya di kepala ranjang

biar saja brayen yang akan membereskan semua , lagian juga lia sedikit kesal di diami seperti ini

brayen sesekali mencuri pemandangan lia yang sibuk dengan handhone , brayen menutup kedua koper yang sudah di bereskan

setelah semua beres brayen membawa kedua koper itu dan mendekat ke arah lia

"ayo, kita pergi "

"hmm " lia mendongak , lalu berjalan duluan mengambil satu koper

keluar dari hotel duluan , brayen hanya bisa menggeleng kepala

......

"ngapain malah ke apartement , bukannya mau pulang " jujur lia sambil berjalan memasuki apartement

sedari tadi di mobil lia hanya diam saja , sekarang malah banyak omong

"ikut aja" lia mendengus kesal , mengikuti arah jalan brayen

mereka sampai di depan apartement miliknya yang akan mereka tempati beberapa hari

" mana kopernya ,biar aku yang bereskan kamu duduk aja , aku nggak mau kamu capek " lia tak menjawab ia masih kesal ,ia langsung saja masuk di apartementnya

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang