chapter 36

7.9K 187 4
                                    


" sudah selesai semua " jetmiko mengangguk kepada brayen , kemudian ia keluar dari ruangan kantor brayen setelah meminta tanda tangan

brayen menyelenderkan kepalanya di kursi kerja jari telunjukknya sesekali mengetuk meja menunggu istrinya yang tak kunjung datang

kenapa lama sekali ketoilet brayen menghela nafas sejenak entah mengapa ia tak menyangka bisa suka dengan lia

padahal sesudah kematian via ia tidak akan lagi mencintai siapapun tapi hasilnya nihil

lia meneguk salivinya kemudian berjalan tenang menuju ruangan suaminya

lia masih teringat perkataan wanita tadi , apa yang dia katakan ? simpanan boss. ahh yang benar saja mereka saja yang tidak tahu.

brukkk

" bisa hati hati nggak sihh " ketus leli yang merupakan pekerja sebagai staf di sana

lia tak sengaja menabrak nya hingga membuat sedikit lembaran kertas berserakan di lantai

lia berusaha membantu tetapi tangannya di tampel oleh leli ketika ingin membungkuk mengambil kertas

lia memilih untuk berdiri "maaf , aku nggak sengaja " leli berdiri setelah membereskan lembaran kertas ,matanya tertuju pada lia seperti ingin menerkam

"oo lo tu siapa nya boss sihhh , gue tahu pangkat lo sama gue tinggi lo tapi gue nggak murahan kayak lo dan nggak sok baik " lia memicingkan matanya mencerna ucapan itu

"dan lo tu ya ! lo nggak cocok mending boss sama gue hhhh" lanjut leli dengan mengejek kemudian pergi cepat meninggalkan lia

lia tak habis pikir emang apa masalahnya dengan dirinya? hidup hidupnya . lia tak ambil pusing dan tak ingin memasukkan perkataan mereka

meski teringat sedikit kata pedas mereka yang menyebutkan seperti simpanan atau apalah

lia memegang pintu ruangan brayen kemudian masuk , di sana matanya fokus pada suaminya yang sibuk dengan laptop di tangannya

lia mengambil tempat duduk di sofa, brayen menatap lia " habis kemana baby , kenapa lama sekali ? apa ada masalah ?" lia menggeleng kepala

lia akan mudah di tebak dari raut wajah ketika ingin menyembunyikan sesuatu dan brayen tahu itu

"katakan lia ada apa ? kenapa lama ? apa ada yang membuatmu tak nyaman katakan ! nanti biar aku yang akan membereskan semuanya "

"nggak ada , hmm tadi tuuu aku ke toilet terus " jeda tiga detik sambil berpikir cepat apa yang akan di katakan "terus aku ketemu mila tadi dia sama niko jadi ya gitulah aku ngobrol - ngobrol dulu" bohong lia

"mila ?" lia mengangguk ragu

"emang mila ada di sini ? "

"iya "

"bukannya mila sekarang nggak ada kerjaan di kantor bahkan kita akan meeting besok bukan sekarang " lia bingung harus bicara seperti apa lagi

ia memilih untuk berdiri , tersenyum kecil mendekat ke arah brayen kedua tangannya merangkul leher suaminya dari belakang

"udah lah gak usah di bahas , mending kerjaan semua yang akan kamu kerjain untuk beberapa hari kedepan " brayen tersenyum lepas

tangannya mengusap tangan lia dengan lembut kemudian melepaskan tangannya

brayen membawa lia ke depannya kemudian ia berdiri berhadapan dengan lia , mereka berdua saling menatap

"baiklah , mending kamu istirahat nanti kalau sudah selesai kita makan siang "

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang