chapter 34

7.2K 211 7
                                    


"ma kamar mama ada di atas sama papa " sasa tersenyum kecil pada lia kemudian mengusap puncak kepalanya

"yaudah mama sama papa beres beres barang mama dulu" lia mengangguk di ruang keluarga

"ayo pa !" adit mengangguk sambil membawa koper keatas

lia berjalan untuk ke dapur mengambil air putih , tenggorokannya kering apalagi tadi di mobil di ajak bicara banyak oleh mama sasa.

tangannya membuka kulkas untuk mengambil air setelah kulkas di tutup tangan kekar melingkar di pinggang lia

lia tahu siapa itu , kepalanya menoleh menatap brayen yang bersandar di atas bahu lia

" ada apa ?" brayen menggeleng sambil tersenyum

lia perlahan menurunkan tangannya dari pinggang dirinya kemudian berbalik menatap brayen

"nggak , aku cuman kamu ke ganggu soal kita sekamar aku tahu kamu nggak kebiasa " lia meletakkan air minumnya di samping meja kemudian menangkub wajah suaminya s

"aku akan berusaha menerima , dan kenapa aku keganggu ? ini juga sudah tugasku" senyum tercetak di sudut bibir brayen

lia suka senyuman itu ,entah kenapa terasa nyaman tangan lia mencubit pipi suaminya membuat orangnya mengaduh kesakitan

tak mau kalah brayen juga mencubit pipi lia gemas "apa'an sih bray sakit tahu"

tangan brayen berubah menjadi mengusap lembut pipi lia sambil tersenyum membuat lia sedikit gugup dan malu

"udah nggak sakit kan , maaf deh "

"hmmmmmm , nggak malu sama yang di sini " saka tiba tiba masuk ke dapur . lia menempis kasar tangan brayen membuat brayen mengerutkan keningnya

"hmm tau dehh , aku pergi dulu " lia mengambil air minum di sampingnya dengan cepat .ia langsung lari keluar dapur

brayen menatap kepergian istrinya ,matanya menatap saka menyipit , saka hanya mengangkat bahu tak peduli

"apa lo lihatin gue " tatap saka pada brayen yang merasa di tatap aneh oleh adik sepupunya

"dasar pengganggu" saka mengangkat satu alisnya sedangkan brayen pergi melewati saka keluar dari dapur

saka kembali melanjutkan untuk mengambil es krim di kulkas

......

ini adalah pertama kali bagi lia bisa makan malam dengan kedua mertuanya bersama suaminya senyuman tipis tercetak di wajah lia

tidak ada yang memulai bicara, untung saja sasa baru ingat

" Lia " panggil sasa

lia menatap mertuanya di ikuti oleh brayen beserta saka

" iya ma ada apa ?" tanya lia tak tahu

" hmm kalian ada rencana ?" lia yang merasa tak tahu pun bingung

" rencana ? " sela brayen , lia masih bingung ia memilih diam saja sambil memakan sepotong ayam biar suaminya saja yang berbicara

" jadi gini mama sama papa beliin kamu tiket buat bulan madu " ungkap sasa dengan senang

saka hanya diam saja melihat pembicaraan mereka beserta adit yang dari tadi hanya makan sambil sesekali mendengar pembicaraan mereka

uhukk uhukk

"ehhh hati hati sayang " sasa berdiri menuangkan air minum dan memberikannya pada lia

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang