chapter 30

8.3K 200 0
                                    

"baiklah "

"........."

"aku mungkin hanya 2 jam disana "

"......."

lia menatap suaminya yang baru saja masuk kamarnya sambil mematikan handphone dan neletakkannya ke sakunya

"nanti aku akan ke acara pernikahan temanku ,jadi kamu harus jaga kesehatan "

"aku mau ikut "

"tidak ,kamu masih sakit jadi istirahat saja "

"tidak aku tetap mau ikut , aku bosan di sini"

brayen mendengus pasrah , padahal niatnya hanya ingin memberitahu kenapa jadi malah begini

"yasudah"

tercetak sedikit senyum di sudut bibir lia , benar sajaia merasa bosan bagimana tidak? yang dia lakukan hanya berbaring saja semua sudah ada pelayan

" di sana ada mila juga kau bisa dengannya " ucap brayen sambil mengusap kepala rambutnya setelah itu berjalan keluar ke arah pintu.

.......

lia memilih dresss dengan sederhana dengan panjang menutupi lutut tetapi tidak terlalu panjang dan baju dengan kekurangan bahan di lengan

ia turun dari tangga yang sudah menemukan brayen dengan bermakaian sangat rapi , dengan wajah. yang tampan .

" kok sepi ,kak saka kemana ?"

mendengar ucapan itu brayen menoleh menatap istrinya dengan wajah yang sulit di tebak

"pakaian lenganmu kekurangan bahan ,mending kamu ganti saja dengan pakaiam panjang" ambil alih

"tapi aku suka seperti ini "

"tidak mending ganti saja " lia mengerucut bibirnya sambil tangannya bersedekap di dada , ia tetap menolak

"yasudah aku tidak ikut "

brayen menghela nafas berat ,kenapa bisa begini ia mengacak rambutnya bingung ,dan mulai mengejar istrinya yang ingin kembali ke kamar

brayen mencengkal tangan kanannya membuat lia berhenti dan menoleh ke arah suaminya "ada apa "

"ayo ikut ,nanti kita bisa telat "

"tidak usah " tolak lia

"kenapa ?aku akan mengizinkanmu berpakaian ini ,tapi kamu harus ada di dekatku terus " lia tersenyum senang meski tidak terlalu kentara

"baiklah "

sampai di sana brayen menggenggam tangan alicia seperti tidak mau lepas dari sana

banyak pasang mata yang melihat mereka terutama kaum adam ,itu membuat brayen merasa jengkel dengan tatapan itu

mereka berdua duduk di kursi putih bersama para tamu yang menyaksikan pernikahan mereka yang sudah berlangsung hampir selesai

karena brayen sedikit telat kesana , membuat nya sedikit ketinggalan acara

"semua tamu di persilahkan menikmati hidangannya "

lia berdiri di ikuti brayen ia tak sengaja melihat mila yang sedang berjalan ke arah makanan

lia langsung menghampiri mila tanpa mempedulikan suaminya

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang