chapter 19

8.8K 209 21
                                    


pintu ruangan terbuka menampilkan wajah brayen . ia langsung menutup dan mendapati adinda sudah berganti pakaian kantor yang di bawakan oleh mila tadi.

jelas kenapa brayen menyuruh mila karena ia tahu kalau mila pasti akan banyak mengetahui tentang mila walau lewat niko.

senyuman tipis terlontar pada wajah brayen saat alicia menuruti perintahnya .walaupun sedikit keras kepala

"bagus  kau sudah memakainya . nanti ikut denganku makan siang" brayen melihat adinda yang sedang fokus dengan benda pipih persegi panjang di tangannya

"hm " jawaban yang singkat.

"bisakah jika aku berbicara dengan mu harus menatap lawan bicaranya ? "

alicia meletakkan handphonenya ke atas meja yang ada di depannya .matanya menatap brayen sedikit malas "sudah ,apa itu saja yang ingin bapak bicarakan ? "

brayen hanya mendengarkan saja .entah kenapa ia sedikit tidak suka jika alicia berbicara dengan sebutan 'bapak atau 'pak.tapi yang di lakukannya hanya pasrah karena ini juga keputusannya.

.........

" yasudah ayo makan siang sekarang "

"baik "

alicia dan brayen berjalan keluar kantor  . banyak yang menatap mereka bagi kaum hawa mereka hanya bisa mengagumi bossnya saja .jika melakukan lebih bisa bisa perempuan tersebut akan di pecat serta di buat hidup tidak tenang

tapi mereka berbeda dengan selly .selly masih saja mengejar brayen walaupun sudah di tolak berkali kali.

kaum adam melihat alicia dengan mata tertarik .terlihat dari sorot matanya ,di setiap langkah perjalanan banyak pasang mata yang melihatnya.

brayen memcengkal tangan alicia dan membawanya berjalan lebih cepat lagi sampai menujubke kamar . sekrang mereka berdua akan makan di cafe

tadi alicia akan menerima makan siang asalkan makannya di restorant miliknya .

brayen jengkel melihat banyak pasang mata yang melihat alicia dengan rasa suka dan ketertarikan.

sampai di mobil ia melepaskan cengakalan tangannya dan menyuruh alicia masuk ke dalam mobil

di mobil

alicia melihat pergelangan tangannya yang merah akibat brayen yang mencengkal tangannya . hingga membekas deretan warna merah

" maaf tadi aku kelepasan hingga membuat tangamu memerah seperti itu "

"tidak papa "

"sampai kapan aku pulang bekerja jadi asistenmu  ? ". brayen meoleh sejenak matanya ke arah alicia " sampai selesai tugasku ! "brayen kembali menoleh ke arah jalan

" tapi tidak sampai malam kan ?"

"ya bisa jadi jika tidak ngelembur "jawabnya

tak terasa mobil sudah sampai di restorant Mikaca pengunjung di sana sangat ramai .alicia membuka pintu mobil dan langsung berjalan cepat ke dalam restorant

meninggalkan brayen yang baru saja keluar mobil .ia membuang mendengus kasar . sesaat ia berjalan menyusul alicia

alicia berjalan cepat karena ingin menghindar dari brayen . entah mengapa sekarang ada perbedaan sikap pada brayen . yng sekarang menjadi status suami.

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang