chapter 5

11.1K 240 4
                                    


sasa mengacak rambut alicia yang sedang menunduk " oh ya sekarang kamu kerja apa ? ".sasa mengalihkan pembicaraan supaya tidak terlarut dalam kesedihan di antara mereka.

" alicia punya usaha di restorant "jawab alicia dengan ramah

" jadi kamu punya usaha ? "alicia mengangguk.

" iya tante udah tahu kok ! "

"tante tahu ? "

"ya pasti tahu kan ada bodygard yang selalu ngasih info sama tante ". alicia hanya tersenyum tipis.

aditama melambaikan tangannya ke pada si pelayan untuk memesan makanan.

mereka bertiga sudah memesan makanan.tinggal menunggu datangnya

" oh ya om mau bicara ?. om mau jodohkan kamu sama anak om ".alicia kaget dengan barusan yang di katakan aditama

sasa menepuk pundak alicia yang kaget mendengarnya " kamu mau kan alicia ? ini juga amanah dari papa kamu jadi om sama tante harus menjalankannya ".

alicia bingung harus menjawab apa .ia tidak bisa menikah karena ia saja tidak mengenal anaknya.

" tapi tante ak____"ucapan alicia terhenti saat sasa mengangkat bicara.

"yasudah alicia kalau kamu belum siap juga nggak papa kok ! tante akan beri kamu waktu "

"iya alicia ,om juga akan beri kamu waktu .om juga berharap supaya kamu menerima perjodohan ini "

sasa pindah posisi duduk bersama alicia.ia menatap nya sasa tahu kalau alicia belum siap untuk menikah.

"udah ya alicia jangan di pikirkan . tante akan beri waktu kamu 2 minggu untuk menimbangkan ini .kuharap alicia menerimanya. ini semua juga demi kebahagian mu alicia serta demi ketenangan papa kamu ".

" iya tante,alicia akan pertimbangkan".

saat mereka berbincang si pelayan membawakan pesanan kepada mereka untuk di santap.

.............

brayen membuka matanya ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 08.00 malam.

brayen lupa kalau ia tertidur tadi sore hingga malam seperti ini. kemudian brayen membersihkan badannya.

dan keluar dari kamar untuk mengambil cemilan di dapur. perutnya berbunyi karena lapar.

brayen duduk di ruang tamu.menyalakan tivi sambil menonton film .seketika brayen menoleh mendapati papa dan mamanya baru pulang dari rumah.

"brayen kamu udah bangun ! tadi mama pergi keluar dan ingin membangunkanmu ikut dengan mama tapi nggak jadi takut ganggu kamu yang kelelahan "

brayen berdiri mencium punggung tangan kedua orang tuanya masing masing "iya nggak papa "

aditama ,sasa serta brayen mereka duduk di ruang tamu .hanya ada keheningan di antara mereka bertiga.karena sasa tidak suka keheningan jadi sasa lah yang membuka mulutnya.

"tadi brayen tahu mama ketemu siapa ? " brayen mengelengkan kepalanya.

"tadi mama sama papa ketemu sama calon istri kamu " brayen memutar bola matanya malas "tadi mama beri waktu 2 minggu untuk menjawabnya "

brayen duduk tegap menghadap ke arah mamanya "mama nggak minta persetujuanku ? ".

" untukmu nak, kau pastinya akan setuju "sahut aditama dengan menatap brayen tajam.

brayen menghela nafas panjang .pasrah dengan sikap papa nya yang selalu tidak menerima penolakan.

" yasudah papa sama mama mau ke kamar dulu capek mau istirahat ".brayen mengangguk kemudian mengalihkan matanya ke arah televisi setelah orang tuanya pergi dari ruang tamu.

" Arghhhhh "batin brayen dengan wajah sedikit kesal.dia harus dinikahkan dengan seseorang yang pastinya tidak dikenal lebih tepatnya tidak brayen cintai.

karena merasa bingung brayen tanganya terulur untuk mematikan telivisinya lalu pergi untuk menyibukkan mengerjakan pekerjaan kantor di kamar serta persiapan meeting besok.

.............

alicia duduk di tempat kasurnya .ia mondar mandir dari tempat tidur.masih terbayang dengan perjodohan beberapa jam yang lalu.

alicia mendekat ke arah meja yang di atasnya terdapat fotonya dan kedua orang tuanya.

alicia duduk di tepi ranjang sambil menatap intens kedua orang tuanya dari foto yang ia pegang .

perlahan air mata lolos membasahi pipi nya .

" mama kenapa ninggalin alicia sendirian ,papa juga kenapa ?.tau nggak alicia kesepian di apartement sini tidak ada suara tawa kalian berdua "lirih alicia sambil meneteskan air matanya kembali.

alicia meletakkan fotonya ke atas meja .ia berjalan menuju jendela tirainya ia buka lebar sambil melihat bintang yang indah.

senyum tipis terukir di wajah alicia.ia menyengka air matanya sambil melihat bintang .membayangkan sosok mama dan papanya yang selalu menjadi penguat hidup untuknya.

alicia begitu cengeng jika sedikit menyangkut tentang pikiran orang tuanya.

sudah lama melihat bintang.ia menutup tirai tersebut dan pergi mendekat ke arah ranjang .

untuk saat ini alicia sangat mengantuk karena habis menangis malam malam mengingat ibunya.serta bingung dengan keputusan di jodohkan.

baginya ini tidak hanya menyangkut keinginan papanya .ini juga menyangkut tentang perasaannya.

alicia ingin menutup matanya tapi tidak bisa karena terus terbayang dengan pembicaraan di cafe.ia memang ciri perempuan yang akan sulit tidur jika mempunyai masalah yang belum ada penyelesaiannya.

seperti keputusan perjodohan ini ia bingung harus menolak atau bahkan menerimanya.jika menolak ia tidak enak dengan tante sasa dan om aditama yang menjaga nya dengan menyuruh bodigard.

tapi jika alicia menerimanya ini menyangkut perasaan .ia mengacak rambut panjangnya frustasi .bingung,pasrah .itulah yang ada dipikiran nya alicia.

di sisi lain brayen sedang memandangi laptop serta mengerak gerakkan tangannya di atas keyboard laptop.matanya yang menatap tajam komputer dengat serius.

tiga jam brayen terus memandangi laptop hari ini ia akan nglembur mengerjakan tugas kantor serta rapat meeting besok pagi.

setelah selesai jam 12.00 malam .brayen menutup laptopnya.beranjak dari tempat dan berjalan menuju ranjang.

kamar brayen terbilang luas di sana terdapat satu kamar mandi yang besar.serta di isi dengan ruang kerja jadi brayen tidak perlu kelelahan karena ruang kerjanya sudah di pindahkan di kamar sendiri.

ia melihat jam yang sudah terlarut malam .ia harus bangun pagi .brayen merupakan seorang yang di siplin serta tepat waktu.





my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang