chapter 13

8.6K 195 2
                                    


disana sudah ada asisten yang membuka pintu masuk buat brayen

"silahkan masuk tuan , nyonya menunggumu di ruang tamu "

"baiklah "

brayen berjalan menuju ke ruang tamu untuk bertemu mamanya .

"ehh nak duduk sini " sasa menepuk samping tempat duduknya untuk mempersilahkan anaknya duduk.

brayen menurutinya dengan duduk di samping mamanya .

"gimana tadi ? lancar fighting baju nya ". brayen mengangguk

aditama berjalan dari kamar menuju ke ruang tamu mengahampiri istri dan anaknya . ia lantas duduk di hadapan mereka berdua.

" brayen papa sudah siapkan semua dari mendekor dan tamu undangan "

"bukankah pernikahan di adakan sederhana pa ? "

"iya brayen , lagian yang papa undang cuma orang penting tapi apa salahnya acaranya di adakan se sempurna mungkin ? " .brayen hanya mengangguk pasrah.

" brayen mungkin mama sama papa akan kembali ke london setelah kamu menikah nanti ? "

"kenapa ma ? tidak tinggal di sini saja "

" di london lagi ada masalah kantor.jadi papa harus menyelesaikan nya dan mama mu ingin ikut dengan papa ke sana juga . lagian nanti kamu kan sudah ada alicia "sahut aditama

sasa mengelus punggung anaknya sambil tersenyum memang sejak brayen bekerja di kantor sasa sering meluangkan waktu untuk anaknya ini.

tapi kasih sayang nya kepada brayen tidak akan pernah hilang .bahkan sasa serta aditama kepada brayen selalu berkomunikasi meski cuman di telfon.

brayen anak semata wayangnya . aditama dam sasa di london tinggal dengan kakaknya sasa yang sama sama bekerja se kantor dengan aditama.

" nanti kalau mama sama papa mu balik ke london akan ada saka yang akan datang ke sini ".

saka ia adalah kakak sepupu brayen .mereka berumur sama . dia anak dari saudaranya sasa

" ngapain saka ke sini ? "

" katanya sih dia ingin bekerja sekantor denganmu .lagian dia juga kangen denganmu karena smp sudah tidak sekolah lagi denganmu dan pindah ke london ikut orang tuanya ! " jawab sasa

"yasudah ,brayen akan istirahat sejenak di kamar "

"baiklah "

brayen berjalan menaiki anak tangga satu persatu .sambil mengacak rambut nya menjadi sedikit berantakan membuat kesan tampan di wajah nya itu.

bahkan banyak wanita serta orang kantor yang menggoda nya tapi ia sama sekali tidak tertarik karena ia merupakan tipe cowok yang tidak suka di rayu rayu.

brayen pergi ke kamar mandi membersihkan badan sejenak .bau keringat membuatnya merasa sumpek .

setelah keluar dari kamar mandi dengan menggunakn celana boxer dan menampilkan dada bidangnya karena tidak memakai baju.

ia berjalan menyalakan Ac sebentar terus memakai bajunya .

keluar menuju balkon melihat langit langit yang sebentar lagi akan petang dan berganti menjadi malam .

ia teringat waktu dulu dengan via yang sering melihat langit di sore hari di pinggir pantai sambil melihat matahari terbenam.

tapi brayen sudah tidak merasa sedih karena ia sudah rela mengikhlaskan nya . mungkin via terlalu baik hingga di panggil duluan.

ia tidak mau terbawa sedih brayen kembali masuk kedalam kamar sambil menonton televisi karena merasa bosan

tiba tiba pikirannya malah melihat bayangan alicia .seketika ia tersenyum sendiri seperti orang gila

brayen menggeleng geleng kepala sambil menepuk pipi dengan kedua tangannya

ngapain membayangkannya

benar benar gila

brayen langsung pergi keluar kamar .tidak lupa mematikan televisi terlebih dahulu.

bunyi langkah kaki menuruni anak tangga. brayen mendekat kearah sasa untuk makan bersama.

braye mengambil tempat duduk di depan kursi mamanya

"papa kemana "

"papa lagi di kamar masih mengecek beberapa berkas kantor nya ". brayen hanya mengangguk dan ber oh

..........

mila mengajak alicia pulang ke apartemen .sesampai di apartemen mereka berdua pergi menuju kamar

mila bergantian masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya karena merasa lengket .

sekarang mereka berdua saling bersender kepalanya di kepala ranjang

" lia gimana tadi fighting bajumu dengan brayen "

"ya gitu mila "

mila menatap menoleh ke arah alicia . " aku tidak menyangka  bahwa kamu lebih cepat menikah dari ku ,aku saja masih mencari pasangan yang tepat "

alicia tersenyum "ya aku juga tidak menyangka .tapi aku menikah ini karena perjodohan bukan saling mencintai " senyum alicia sedikit memudar.

"tapi aku yakin kalian nanti akan saling mencintai "

"jangan mengarang "

"aku tidak mengarang ,tapi bisa saja bukankah cinta datang karena terbiasa  "

"sudahlah jangan bahas "

" iya iya .oh ya gimana kalau kita lihat drakor pasti seru "ajak mila dengan semangat

" tidak "

"ayolah lia jangan menolak "

mila memaksa alicia untuk menonton film drakor . disana hanya mila saja yang kebawa suasana sedang lia hanya melihat tingkah aneh mila.

hampir dua jam alicia menemani mila tapi tak kunjung selesai juga . lia di posisi ini seperti bayangan.

bagaimana tidak ? mila dari tadi tidak mau lia pergi tapi ia juga tidak mau mendengar respon dari alicia.

hingga jam 09.00 malam mila baru selesai menonton filmya .

"apa sudah selesai ".mila hanya nyengir

" maaf ya lia aku sangat suka dengan film drakor jadi jangan salahkan aku jika aku mengabaikanmu "

lia memanyunkan bibirnya cemberut "jadi kamu anggap aku sebagai setan gitu .kok lo nyebelin sih mila .tau ah sono lihat aja film nya sampai subuh aku mau tidur "

"ya enggak gitu lia "

lia bangkit dari tempat beranjak pergi naik ke atas ranjang untuk tidur .

mila bangkit dari tempatnya dan berjalan sambil memposisikan di samping lia

mila menggoyangkan tubuh mila "lia maaf gitu aja marah .lebay ih biasa kan yang lebay aku bukan kamu "

"serah " ucapnya singkat sambil menarik selimur menutupi wajahnya. lia terkekeh mengerjai mila

"yaudah deh besok aja minta maaf nya mila mau tidur "

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang