Other Trouble

824 71 6
                                    

Inspirated: L-DK

Disclaimer: Masashi Kishimoto

=====

Cast:
Sasuke Uchiha : 16 Tahun

Naruto Uzumaki : 15 Tahun

Sabaku No Gaara : 17 Tahun

Anko : 31 Tahun

Ino Yamanaka : 15 Tahun

Sai Uchiha : 16 Tahun

=====

Di ruangan bimbingan konseling.

Saat Kakashi duduk di kursinya, dia kemudian menyuruh Sai duduk di depannya.

Sai mengikuti, namun dengan kepala tertunduk tidak memperhatikan Kakashi yang menatapnya.

Kakashi memperhatikan penuh cemas ke bagian wajah Sai yang dipukul Sasuke.

"Masih sakit?"

"E...yah. Karena udah diobati. Rasa nyeri bibir saya agak mendingan pak," sahut Sai kembali berpura-pura tersenyum kepada Kakashi.

"Hentikan senyuman mu itu. Kau terlihat memaksakan dirimu Sai."

"Maaf pak."

Sai kembali menundukkan kepala.

Kakashi menghela nafas melihat masalah muridnya ini. Dia penasaran serta bingung mengapa Sasuke bisa sampai semarah ini padanya. Padahal dia dan Sai sama-sama dari clan tersohor, yaitu Uchiha.

Masalah apa yang membuat mereka benar-benar saling tidak menyukai. Ekspresi Sasuke tadi benar-benar kelihatan benar-benar marah, wajahnya pun sampai memerah. Dia bisa menyimpulkan bahwa masalah mereka bukan masalah sepele.

Sebagai seorang guru dia harus mampu menangani masalah muridnya dan membantu murid mencari solusi, ditambah ini adalah pengetahuan dasar sebagai seorang guru yang baik serta meningkatkan reputasinya yang sudah terlanjur buruk karena selalu telat masuk kelas.

"Ada yang mau kamu ceritakan?" mulai Kakashi dengan olahan kata yang dia usahakan tidak menyinggung Sai.

Sai lantas mendongah ke Kakashi, kemudian tidak lama dia kembali memasang senyuman palsunya dan berpaling ke kalender meja di sebelah kanannya.

"Tidak ada yang mau saya ceritakan ke bapak," tukas Sai sambil membolak-balik selembar demi selembar kertas kalender meja.

Kakashi mengerutkan kening dan matanya juga ikut menyipit melihat tingkah laku Sai yang terlihat jelas sekali memiliki masalah dengan Sasuke.

Tapi dia tidak bisa memaksa Sai untuk bicara, itu hanya akan membuatnya tersinggung karena berurusan dengan masalah pribadi yang sebenarnya tidak mau Sai ucapkan sendiri.

Kakashi mencoba bersabar dan menunggu sampai Sai benar-benar menceritakannya sendiri, agar dia dapat segera membantu permasalahannya.

Kakashi menghela nafas pendek dan menganggukkan kepala.

"Baiklah, kamu boleh pergi Sai. Kalau ada yang mau kamu uc..."

Belum Kakashi menyelesaikan ucapannya, Sai lantas beranjak bangun dan pergi begitu saja dari ruang konseling.

Kakashi hanya bisa memaklumi tingkahnya saat ini, mungkin dia hanya butuh waktu sendiri. Untung saja keputusannya untuk mengakhiri sesi ini tepat. Jika tidak, mungkin Sai akan lebih gelisah, meskipun Kakashi mencoba menjadi guru yang baik dan tidak mau menyinggungnya, tapi tetap saja Sai adalah anak remaja yang masih labil dan belum bisa mengontrol emosinya. Dia harus lebih hati-hati lagi lain kali.

Living With You? Oh No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang