Hyera dan yoongi sampai didepan rumah yang terkunci tak berpenghuni disana, dan mobil yoongi pun terparkir sempurna didepan gerbang rumah.
"Tidak ada orang?" tanya yoongi yang menatap hyera dibangku sebelah pengemudinya, hyera tak menjawab, hanya tatapanlah yang ia lontarkan dan tak bisa diartikan yoongi. "Ah.. Mungkin dia pergi, sebaiknya kau pergi juga" kata hyera yang sedikit gelisah, itu bisa diprediksi oleh yoongi.
"Apakah, dia menemui wanita itu?" sebenarnya yoongi tidak mau membuat hyera semakin sedih tapi ia sudah terlanjur mengucapkannya "ahmm.. Sebaiknya kau pulang" tiba tiba saja hyera mulai sedikit menekan yoongi, karna dia sedikit ingin tau "maaf" jawab yoongi dengan membuang muka kearah lain dengan dinginnya "tidak apa apa" jawab hyera, sebenarnya ini tidak Bagus.
Hyera kemudian turun dan menunggu yoongi untuk segera meninggalkan rumahnya dan pergi, tapi yoongi masih di berada posisinya, tak ada niatan sama sekali untuk pergi dari benaknya. Akhirnya hyera mendekati kaca mobilnya yang terbuka lebar dan menampakkan diri yoongi "kau belum ingin pulang?" tanya hyera halus.
Yoongi kemudian menatapnya dengan tajam "apakah kau masih bisa bertahan dengan suamimu?" hyera membeku mendengar pernyataan dingin dari yoongi, ini terlalu menusuk, terlalu menyakitkan untuk didengar dan dijawab. Hyera kemudian hanya tersenyum terpaksa dan mengangguk "dia masih mencintaiku" jawabnya meyakinkan yoongi. Yoongi kemudian menghembuskan nafas gusar.
"Bila kau membutuhkan sesuatu atau pertolongan, hubungi aku" titah yoongi padanya, hyera hanya mengangguk untuk memberikan dia jawaban. Dan pada detik berikut yoongi menancapkan gas dan mulai pergi, setelah ia benar benar pergi, hyera masuk kerumah setelah mengunci kembali pintu rumah dan masuk kekamar.
-
Melamun memikirkan sesuatu sambil duduk dimeja rias setelah menyisir rambutnya yang basah karna ia baru saja selesai membersihkan diri. Hingga pada lamunannya ini ia memikirkan apa yang terlintas dan teringat begitu saja.
Yoongi
Itulah yang hyera pikirkan malam ini. Yoongi baru saja bersikap dingin tetapi perduli, padahal sebelumnya yoongi sangat lembut, sepertinya hyera harus memakluminya karna itu memang sifatnya. Tapi, kenapa tiba tiba ia memandingkan jungkook dan yoongi?
Jungkook dulunya sangat membencinya hingga ia mencintainya, tetapi tak lama orang yang sangat mencintainya dari dulu akhirnya kembali memberikan kekuatan, tapi disisi lain laki laki itu ingin memberikan yang lebih terbaik dari pada laki laki yang dulunya membencinya.
Ini sangat rumit, tapi ayolah? Tidak mungkin itu terjadi bukan? Ini sangat konyol dan mungkin akan menjadi lelucon yang lucu sekali.
Satu hal lagi...
Kenapa hati ini tergerak kepada yoongi?
-
"Sampai jumpa, istirahatlah yang cukup" kata jungkook kepada lisa sambil mengeluskan pucuk kepalanya dengan lembut "baiklah... Sampai jumpa, bogoshipo jung.. " jawab lisa pada jungkook, ia hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Jungkook.." tak lama lisa memanggil jungkook kembali saat baru 3 langkah ia berjalan "kau janji? Tidak memberiaukan siapapun kan? Walau kita membicarakan tentang hyera, jangan sampai orangnya tau" pinta lisa padanya, jungkook pun mengangguk dan berucap "aku janji, demi kau, kumohon jangan terlalu pikirkan tentang pembicaraan ini, pikirkanlah kesehatanmu" jawabnya yang sebenarnya tergiang giang akan pembicaraan barusan yang sangat panjang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart : When The Long Love Story Ends ✔
Romance[THE COMPLATE✔] [NO REVISIONS] [CHAPTER MANY AND LONG] [STORIES WITH COMPLICATED PROBLEMS] Perjodohan yang berakhir dengan sebuah fakta yang terbongkar selama ini, sebuah fakta kehidupan sebelum Jeon Jungkook dan Kim Hyera dipersatukan dalam sebuah...