0.27 : Atmosfer? [M] - (분위기) [M]

695 64 11
                                    

Happy Reading!! 💜💓

Malam yang begitu dingin, dan menusuk kulit, tapi hyera bisa bertahan. Menunggu seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang, dan menatap langit yang dipenuhi Bintang Bintang bercahaya dari bawah sini. Ia tersenyum miris, dan menunduk, melihat sekeliling taman belakang rumah yang cantik, tempat favorit jungkook dirumah ini.

"Kau disini rupanya"

Hyera tau seseorang itu akan datang, ia tidak perlu membalikkan badannya, karna ia sudah tau itu siapa "aku menunggumu lama" singkatnya sambil tetap menatap langit gelap dengan bulan yang bercahaya "kau tak baik" kemudian suara berjalan seseorang mendekat "ada apa?" timpal seseorang tersebut yang sudah ada disebelahnya.

"Kau tau yoongi? Kau seperti itu, yang terang benderang diantara kegelapan, yaitu bulan" benar itu yoongi, hyera memanggil yoongi sebelumnya. Hyera kemudian menatap mata kecil itu, Laki laki pun itu mengernyitkan dahi nya, tak paham "Aku tau kau memanggilku karna laki laki itu? Bisakah kau tinggalkan saja?" protes yoongi pada hyera, hyera pun hanya tertawa kecil dan menatap lekat lekat mata itu.

"Kau bagaikan bulan yang terang, dan aku bagaikan langit malam yang sangat gelap. Malam memang sangat dibenci semua orang, tetapi bila ada bulan, semuanya terasa baik dan Indah" yoongi mencerna kalimat hyera dalam diam, dan ia hanya tersenyum simpul.

"Aku tau, sudah kuduga" detik berikut yoongi mengatakan itu dan hyera mengangguk sambil menahan lelehan air mata, "yah, dia. Kau benar" jawabnya yang menatap kembali mata yang sangat dulu ia idam idamkan "aku tak yakin kenapa dia menikahimu? Apakah dia memang mencintaimu?" Jelas yoongi Yang sebenarnya tak tahan apa Yang ingin ia lontarkan setelah mengetahui siang tadi bahwa hyera sudah menikah dan milik orang lain.

"Aku mencintainya" jawab hyera "Cinta? Apakah harus sesakit yang kau rasakan sekarang?" sejujurnya ucapan yoongi terlalu menusuk, tetapi menurut hyera yoongi ada benarnya juga "sudahlah" yoongi menyuruh hyera untuk melupakan semunya, kemudian membalikkan badan hyera dan menatapnya "semuanya akan baik bila kau bersamaku, hyera" yoongi menarik hyera pada pelukannya, tangan yang besar mendekap tubuh nya dengan sentuhan dipunggung membuat hyera meringis.

Hangat

Begitu hangat dan debaran hati yang begitu cepat didada, karbondioksida yang dibuangkan oleh yoongi dileher seolah sihir yang bisa membuat hyera nyaman dipelukan ini. "Menurutmu? Apakah dia tidak mencintaiku?" kata hyera disela sela ikut membalas pelukan hangat ini, yoongi terdiam juga, sibuk memikirkan sesuatu.

"Bila kau disakitinya, kemungkinan besar, iya"

Satu lelehan air mata jatuh mulus ke pipi, apakah ini benar? Sulit dipercaya, cerita ini sangat singkat tapi banyak yang harus dilewatkan, dan tak mudah untuk dihadapi. Padahal ia sangat ingat sekali momen manis tempo hari dimana jungkook menyatakan perasaanya, ini sungguh tak sesuai dengan keadaan sekarang bila diulang kembali.

Yoongi kemudian melepaskan pelukan mereka dan menakup wajah hyera lekat lekat, yoongi mengikis jarak, hingga begitu dekat.

"Ingat, aku masih seperti dulu, masih milikmu" entah tuhan mungkin sedang bermain main dengan sentilan jari jari ajaibnya, yang membuat semuanya ada sedikit permasalahan yang sangat panjang bagi hyera.

"Rasanya mustahil untukku, tapi aku yakin" jawab hyera yang masih mempertahankan, mungkin hyera sudah cukup keras kepala dan egois sekarang. Yoongi hanya tersenyum getir menahan sesuatu, sesuatu itu adalah rasa panas dihati yang tak bisa ia tanggapi "bila kau masih ingin, lakukanlah, sampai kau menentukannya sendiri" yoongi berkata dengan sedikit menekan.

Paper Heart :  When The Long Love Story Ends ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang