Orang beriman itu bagaikan mutiara.Dimanapun ia berada, keindahan selalu ada dalam dirinya
- Imam Malik bin Anas -
💕
Kata orang, hidup itu proses. Proses dari ketika lahir di dunia, menjadi balita, remaja, dewasa dan akhirnya tua.
Setiap fase manusia dipaksa untuk survive beradaptasi dengan proses baru yang dialami. Bagaimana seorang bayi yang harus survive ketika ia keluar dari rahim ibu untuk bisa menikmati keindahan dunia ini. Jika dulu ia dengan nyaman berada dalam perut ibu, menikmati kehangatan air ketuban yang melindunginya, makan minum lewat plasenta. Maka ketika keluar dari rahim, secara bertahap namun pasti bayi harus mulai memfungsikan semua organ tubuhnya sendiri, mulai dari jantung, paru-paru, panca indera, saluran pencernaan dan seluruh anggota tubuh lainnya yang telah sang Khaliq persiapkan sedemikian rupa untuk manusia survive di dunia.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik ( Quran surah Al Mu'minuun 12-14)
Dari Kalamullah tersebut diketahui bahwa tubuh manusia memiliki darah, saraf, sel, organ, tulang, otot, daging dimana satu dengan lainnya saling terikat, saling terkait, saling bergantung dan saling menguatkan.
Dan disinilah Kanaya harus survive untuk bisa menjadi dokter. Seperti biasa, Kanaya berjalan cepat menuju ruang HCU. Semua paramedis ketika sudah memasuki area rumah sakit, maka langsung otomatis memasang speed tangan dan kakinya pada angka tertinggi.
Hari ini ia akan kembali menjalani hari panjangnya, yaitu jadwal terusan. Sesudah jaga HCU, ia akan lanjut jaga malam di IGD.
"Assalamualaikum, mbak Kanaya?.." sapa suster Nawang yang kali ini menemaninya jaga ruang HCU. Perawat senior bertubuh tambun itu sudah ready di nurse station. Biasanya perawat jaga sudah tahu nama koas yang akan bertugas di pos nya masing-masing.
"Waalaikumsallam sus..."jawab Kanaya sambil meletakkan tas merahnya di pojok meja yang ada di nurse station.
"Mbak nya kemarin juga jaga disini kan?"
"Iya bu..."
"Ibu yang di bed pinggir itu terus menanyakan mbak Nay" kata suster Nawang sambil menunjuk ke arah pasien ibu-ibu yang kemarin memintanya untuk mengaji di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 2
EspiritualSequel of LOVE STORY IN HOSPITAL 1 (disarankan membaca yang jilid 1) Keluarga adalah tempatmu kembali. Selalu ada jalan untuk tiap masalahnya yang kau miliki. Ada sang Pencipta, Allah Azza wa Jalla sebagai pemberi solusi dalam semua urusan kita di d...