Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir)
dari Allah Ta'ala dengan senang hati- Ali bin Husein -
💕
Kullu nafsii dzaaikotul maut
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati...." (Quran Surah Ali Imran : 185)
Ayat yang terdapat dalam kitabullah Al Quran tersebut sebuah peringatan yang sangat nyata.
Tak akan ada satu pun manusia di muka bumi ini yang tidak merasakan mati.
"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh (Quran An Nisa' : 78)
Manusia diperintahkan untuk selalu mengingat kematian. Tentu saja supaya manusia selalu ingat tentang hakikat penciptaannya di bumi ini. Dan konon untuk selalu membuat manusia itu ingat akan datangnya kematian adalah sering-seringlah ziarah kubur atau ke rumah sakit.
Cobalah sehari saja duduk di ruang IGD atau di ICU,maka selalu saja ada tangisan terdengar dari sanak saudara handai taulan pasien yang menemui ajalnya di atas ranjang rumah sakit.
Ruang HCU. Ya disanalah kini Kanaya harus melewati hari ini. Ruang HCU tentu berbeda dengan ICU. Ruang HCU merupakan ruang perawatan pasien ICU yang dianggap sudah menunjukkan perbaikan tetapi masih dalam pengawasan ketat. Sedang ICU adalah ruang khusus untuk pasien krisis yang memerlukan perawatan intensif dan observasi berkelanjutan.
Kanaya duduk di nurse station yang berada di posisi paling ujung dari kamar HCU. Ada sekitar 8 bed yang sengaja disusun melintang dari arah nurse station tanpa sekat pembatas. Tentu saja ini memudahkan perawat untuk selalu bisa memonitor kondisi tiap pasien meski seluruh bed terisi penuh.
Di ruang HCU kali ini, dari 8 bed yang ada, hanya 5 yang terisi.
"Mbak Nay...saya mau menyerahkan laporan konsulan ke prof Arya ya..." pamit mbak Ilya, perawat yang menemaninya jaga di ruang HCU.
"Iya mbak..."
"Kalau ada cito langsung tekan tombol ya..." pesan mbak Ilya yang langsung dipahami oleh Kanaya.
Setelah itu hening. Suara mesin pendingin dan mesin patient monitor yang mendominasi pendengaran.
Tadzkirotul maut...
Itu yang ada dalam pikiran Kanaya. Lima orang yang sedang berbaring lemah dengan berbagai alat bantu, seperti selang oksigen, alat pacu jantung sedang berjuang menunggu takdir. Bahwa hanya ada batas tipis antara hidup dan mati buat mereka.
Kanaya membuka mushaf kecilnya untuk membunuh rasa sepi yang terasa mencekam qalbu. Duduk menjaga para pasien yang entah apa yang ada di benak mereka.
Kanaya bersenandung lirih, melantunkan surah Al Waqiah. Surah yang terdiri dari 96 ayat itu menjabarkan bagaimana dahsyatnya hari kiamat, balasan untuk orang-orang mukmin dan orang-orang kafir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 2
SpiritualSequel of LOVE STORY IN HOSPITAL 1 (disarankan membaca yang jilid 1) Keluarga adalah tempatmu kembali. Selalu ada jalan untuk tiap masalahnya yang kau miliki. Ada sang Pencipta, Allah Azza wa Jalla sebagai pemberi solusi dalam semua urusan kita di d...