LSIH (2) - 21. patience and sincere 💝

9.6K 641 43
                                    

Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui

- Quran Surah Yaasin : 36'-

💕

Sabar adalah saat hati ikhlas ketika ditimpa musibah tanpa menyalahkan atau menghujat siapapun.

Sabar adalah hati tetap sejuk walau dibawah terik matahari dan hamparan gurun. Sabar adalah kunci kehidupan. Kunci hidup tenang dan nyaman.

Ingin Allah Ta'ala falling in love with you? Bersabarlah.

"Wallahu yuhibbushshobiriin"

"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar" (Quran Surah Ali Imran : 146)

Dan jika Allah sudah mencintai hambaNya karena kesabaran, maka semakin terbuka pintu kebahagiaan.

"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar" ( Quran Surah Al Baqarah : 155)

Sebenarnya sabar itu bukan hanya ketika mendapatkan musibah. Sabar itu sendiri adalah sudah menjadi bagian ibadah bagi seorang muslim. Bahwasannya balasan orang bersabar adalah surga.

Imam Ghazali dalam kitab beliau menyebutkan.
Sabar terdiri dari beberapa bagian, yaitu sabar dalam melakukan ketaatan pada Allah, sabar dalam menjauhi larangan Allah dan sabar dalam menerima musibah.

Gurat kepanikan sangat ketara di wajah cantik milik Rissa. Semalam ia hendak memastikan kondisi Kanaya yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Kanaya seperti sangat tertekan. Yang Rissa tahu Kanaya memang orangnya pendiam dan tak mudah menceritakan segala sesuatu pada orang lain. Rissa adalah salah satu orang yang dipercaya Kanaya menjadi teman curhatnya.

Semalam Rissa mencoba menelpon kembali Kanaya. Dihubunginya nomer ponsel Kanaya, tapi neneknya yang menjawab. Mengabarkan jika Kanaya sudah berada di rumah sakit. Setelah itu nomer ponsel milik Kanaya tidak bisa dihubungi lagi.

"Sabar sayang...kalau kamu cemas nanti yang ada dalam kandungan ikut merasakan lho...InsyaAllah Nay nggak papa" Ammar mencoba menenangkan istrinya yang tak bisa menutupi kepanikannya.

Mereka berdua kini sudah dalam perjalanan menuju Solo. Meski rasa mual dan lemas masih sedikit dirasakan karena kehamilannya, Rissa tetap meminta Ammar mengantarkannya. Ia benar-benar kasihan pada Kanaya.

"Ica kasihan sama Nay, mas. Kemarin dia nelpon sama nangis-nangis"

"Iya. Urusan hati terkadang memang membuat hidup sedikit rumit" Ammar menanggapi kepanikan isterinya setenang mungkin.

"Mas jadi inget waktu kamu pingsan malam itu Ca...Nay yang nelpon mas"

Rissa melirik suaminya yang sedang konsen menyetir.

"Emang kenapa mas"

Ammar tersenyum, ingatannya seperti melompat pada malam itu.

"Waktu itu kamu pingsan gara-gara telat makan kan...lelah psikis dan fisik. Semuanya juga ada urusannya sama masalah hati kan" Ammar seolah mengingatkan Rissa pada malam dimana Ammar menungguinya di ruang inap karena pingsan.

"Hmm...mas sedang ngajak nostalgia ini" Rissa juga sedikit tersenyum demi mengingat kejadian tersebut.

"Mas waktu itu sedih banget. Andai waktu bisa diputar ulang, mas yang bisa lebih dulu mengkhitbah kamu, mas rela melakukannya"

"Nah...kenapa waktu itu mas tidak buruan khitbah Ica..."

Ammar tertawa mendengar ucapan isterinya yang lebih mirip protes itu.

Love Story in Hospital 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang