LSIH (2) - 11. Ungkapan Hati 💝

8.9K 585 43
                                    

Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah

- HR. At Tirmidzi -

💕

"Naaay....mobil kamu baru yaaa..." suara ala bass betot milik Westi membahana di ruang diskusi lab bedah.

Membuat geng koas lainnya Alika dan Meta memandang Westi penuh ingin tahu. Pagi itu mereka sudah akan bersiap mengikuti diskusi journal reading.Beberapa residen yang akan bersiap mengikuti pun ikut mendengarnya.

Aduh...Kanaya menunduk pura-pura membaca buku.

Perasaan dia sudah berusaha berangkat sangat pagi agar tidak ada yang melihatnya kalau ia membawa mobil milik dokter Izzan. Tapi yaa...bagaimanapun segala kemungkinan bisa saja terjadi. Kanaya jadi agak menyesal kenapa ia tidak janjian saja di luar rumah sakit untuk bertukar mobil dengan dokter Izzan.

"Yee...new car kudu traktiran ini..." celetuk Meta langsung duduk di samping Kanaya.

"Eh bentar...tapi sepertinya Xpander yang dibawa Nay tadi ga asing deh...ntar kuingat...Sepertinya milik siapa gitu" Westi masih saja mengorek masalah mobil.

"Wes...cepet belajar. Ntar kamu yang suruh maju sudah siap.." Kanaya berusaha membelokkan tema pembicaraan.

"Masak sih Wes...kira-kita mobil siapa?" Alika malah balik lagi dengan tema pembicaraan tentang mobil.

"Ntar...aku lagi berusaha keras mengingat nih..." Westi masih memasang muka serius berpikir.

"Apa mobil dokter Izzan ya...iya sepertinya itu mobil dokter Izzan"

"Haaahh..."bagai kesambet jin lewat Alika dan Meta menganga sempurna.

Kanaya semakin menunduk. Asli ia bingung hendak membantah apa. Rasanya ia tidak punya ide untuk menyangkal dugaan Westi yang seratus persen betul.

"Nay...ada apa denganmu dan dokter Izzan..."

"Ehem...Nay, ini journal yang kemarin aku carikan" dokter Hilmy yang selalu charming bak Song Joong Ki itu meletakkan lembaran kertas jurnal di depan meja Kanaya dengan muka sedikit masam.

"Makasih dok..." kata Kanaya pelan.

Dokter Hilmy yang sebetulnya mendengar semua obrolan geng koas tersebut tak bisa menutupi wajah tak sukanya. Dalam hatinya juga ikut bertanya, apa benar Kanaya ada apa-apa dengan dokter Izzan. Apa iya mobil yang dibawa Kanaya milik dokter Izzan seperti omongan Westi?

"Cie...sejuknya pagi ini...ada dokter Izzan, ada dokter Hilmy...Nay, kamu ga akan menerima dua-duanya sekaligus kaann" berondong Alika dengan pernyataan ga jelasnya.

"Kalian apaan sih...aku tuh..."

"Selamat pagi semua..." terdengar suara bariton milik prof David sudah muncul di ujung pintu.

Alhamdulillah...batin Kanaya. Paling tidak ia sejenak terselamatkan oleh masuknya prof David. Geng koas pun akhirnya diam meski masih ada ke kepoan yang menggunung.

"Pagi..."

Ternyata bukan cuma Prof David yang akan membimbing journal reading. Ada juga dokter Arman dan...

"Assalamualaikum..." dokter Izzan mengekor di belakang dokter Arman.

Dokter Izzan menebarkan senyum seperti biasa. Membuat geng koas semakin melted tak karuan.

Love Story in Hospital 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang