Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya. Demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata) : "Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama islam"
- Quran Surah Al Baqarah : 132 -💕
Taqi duduk takzim di dalam masjid. Seusai mengajar di kelas tafsir untuk santri setingkat sekolah tinggi, Taqi 'melarikan diri' ke masjid. Iya. Memang Taqi seperti orang melarikan diri. Ia tidak ingin dulu bertemu dengan orang lain apalagi abahnya.
Sudah dua hari ini Taqi melakukannya.Masjid besar yang berada di lingkungan pondok pesantren tersebut dulu juga sering Taqi jadikan tempat untuk menenangkan hati. Dulu, jika ia merasa tak enak hati, ia bisa berlama-lama duduk di dalam masjid sambil membaca kitab milik abahnya yang disimpan rapi dalam masjid. Mengubah energi negatif dengan energi positif . Karena itulah kemudian ketika beranjak dewasa ia memiliki minat yang besar untuk belajar ilmu tafsir.
Jam masih menunjukkan pukul 10 pagi. Masih ada waktu sekitar dua jam menunggu dhuhur. Pagi itu Taqi sengaja mengosongkan semua jadwal. Ia hanya mengajar dua jam saja tadi di kelas.
Jujur Taqi masih dilanda gejolak hati yang tak menentu. Sebuah kenyataan yang baginya adalah kenyataan pahit harus diterimanya. Bahwasannya perkiraannya selama ini adalah benar. Kanaya tak bisa menerima perjodohan mereka.
Nenek kemarin mendengar sebuah nama disebut oleh Aya...bahwa ia mencintai seseorang bernama dokter Izzan
Taqi mendengar dengan jelas perkataan nenek Farhah. Setelah pada malam harinya ia mengetahui jika Kanaya pingsan dan harus dirawat di rumah sakit ingin rasanya malam itu juga ia menengok Kanaya. Namun ia mencoba menahan dirinya sendiri. Selain karena sudah terlalu larut, Taqi merasa ia belum menjadi apa-apanya Kanaya. Kanaya belum halal untuknya.
Maka ketika paginya seusai menuntaskan pekerjaannya mengajar dan mengurusi sedikit masalah di kantor milik abahnya, Taqi pun berangkat. Tentu saja tujuannya adalah ke rumah sakit dimana Kanaya sedang dirawat.
Tak ada tujuan lain. Ia hanya ingin menengok Kanaya. Memastikan gadis itu baik-baik saja. Tidak ada penyakit serius yang bisa membahayakan nyawa Kanaya.
Berbekal info dari abi Kanaya, Taqi mencari kamar tempat Kanaya rawat inap. Kamar VVIP no 7. Sesampainya di depan pintu kamar Kanaya, Taqi mengetuk pelan pintu kamar tersebut. Namun di ketukan ketiga tidak juga dibukakan. Mungkin ketukan Taqi terlalu pelan. Taqi pun membuka sedikit pintu kamar inap yang tak terkunci itu.
Kepalanya sudah hendak masuk dan bibirnya sudah akan melafalkan salam. Namun sebuah obrolan dari empat orang yang pasti semua menyayangi Kanaya,kakek, nenek, abi dan uminya jelas bisa ditangkap oleh rungunya. Taqi dengan jelas bisa mendengar semua percakapan keluarga Kanaya.
Iya. Ia bisa mengetahui semua isi hati Kanaya hanya dengan mendengar semua ucapan kakek dan neneknya. Bahwa perjodohan mereka membuat beban tersendiri buat Kanaya. Bahkan Kanaya jatuh sakit juga karena masalah perjodohan ini.Taqi pun akhirnya membatalkan niatnya menjenguk Kanaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 2
EspiritualSequel of LOVE STORY IN HOSPITAL 1 (disarankan membaca yang jilid 1) Keluarga adalah tempatmu kembali. Selalu ada jalan untuk tiap masalahnya yang kau miliki. Ada sang Pencipta, Allah Azza wa Jalla sebagai pemberi solusi dalam semua urusan kita di d...