LSIH (2) - 12. Rival? 💝

11K 660 95
                                    

Segala permasalahan yang Allah timpakan ke dalam hidupmu tidak untuk menguji seberapa kuatnya dirimu.
Akan tetapi Allah ingin melihat seberapa engkau kuat kesungguhanmu saat berdoa kepada Allah Allah Azza wa jalla

💕

      Tahukah kalian Luqman bin Unaqa' bin Sadun?

     Ya, dialah seorang lelaki, yang bukan Nabi atau rasul tetapi namanya diabadikan Allah dalam Al Qur'an.

     Luqman Hakim memiliki keistimewaan anugerah dari Allah yakni berupa ilmu hikmah.

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman" (Quran Surah Luqman :12)

    Kata al-hikmah dalam ayat di atas memiliki banyak makna, diantaranya selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, mengukuhkan sesuatu dengan ilmu dan amal atau mengetahui apa yang terjadi dan melakukan kebaikan.

"Kalian tahu, tanggung jawab dan kewajiban sebagai seorang suami dan ayah itu berat" kata pak Marwan di depan mas Alif dan Ammar.

     Pagi setengah siang. Matahari mulai terik menerobos masuk hingga ke teras rumah. Tiga lelaki dewasa ditambah satu lelaki imut duduk santai di ruang tamu rumah sederhana, namun penuh kehangatan di sana. Alfa masih asik dengan spidol dan buku gambarnya.

    "Kalian tahu, dalam Al Qur'an terdapat dialog antara ayah dengan anaknya 14 kali dan antara anak dengan ibunya cuma 2 kali"

    "Karena ayahlah penopang utama keluarga pak..." sahut mas Alif menanggapi ucapan bapaknya.

     "Ya benar. Karena di tangan ayah tercetak generasi Qurani"

     "Lantas kenapa ada istilah ummu madrosah al ula...bukankah ibu juga sebagai pendidik utama buat anak-anak pak" kali ini Ammar bertanya.

      "Ibu memang madrasah ( sekolah ) pertama bagi putra putrinya Am...tapi tugas ibu lebih pada sebagai ustdzah, guru yang paling dekat pada anak, guru pertama yang mengajarkan apapun bahkan sejak dalam kandungan" ibu yang menjawab pertanyaan Ammar.

     Ibu dan Rissa muncul dari dapur. Di tangan Rissa sudah ada sepiring risoles dan pisang goreng.

     "Wah...mas Alif mau dong...kamu yang bikin Ca..." mas Alif langsung saja menyerbu pisang goreng yang baru saja diletakkan Rissa di atas meja.

     "Iyalah mas...kalau cuma pisang goreng aja, Ica mah jago..."jawab Rissa sambil duduk di sebelah Ammar.

    "Hmm...mas kira kamu cuma pinter masak air doang..." ledek mas Alif.

    "Eh...enak aja" Rissa mencebik sebal mendengar mas nya itu meremehkan kemampuan memasaknya.

     "Heh...kalian kalau udah ketemu ga inget umur..." sahut ibu tertawa tapi bahagia melihat mereka semua sehat dan bisa berkumpul bersama.

Love Story in Hospital 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang