Happy Reading
🌻🌻🌻
Terlihat seorang lelaki berpakaian formal, dengan texudo warna hitam serta kemeja putih dan juga celana hitam senada dengan jas serta sepatunya. Duduk diantara 2 makam yang kalau tidak salah adalah tempat tinggal kedua orang tuanya yang sudah meninggal.
Dipelukkannya ada 2 buket bunga berukuran sedang, serta ada sebuah ijazah dan kalung tanda kelulusannya yang berlogo sebuah Junior High School berwarna hijau serta terlulis angka tahun kelulusan angkatannya.
"Sore eomma... Appa. Kemarin aku sudah resmi lulus bukankah aku terlihat makin tampan dengan pakaian pemberian Seokjin hyung saat ini ?" Sambil menyombongkan dirinya.
"Eomma... Appa, aku membawakan bunga kesukaan kalian, aku juga membawa ijazahku. Walaupun nilaiku tidak sebaik punya Seokjin hyung saat lulus dulu tapi aku menjadi yang pertama seangkatanku lagi tahun ini" memperlihatkan ijazahnya.
"Uncel Ho Seok bilang kalau aku boleh menyusul Seokjin hyung ke Jerman untuk meneruskan sekolahku, tapi aku menolaknya. Aku ingin disini saja dengan kalian" ujarnya sedikit sedih dan menaruh buket bunga yang dibawanya ke kedua gundungan tanah itu.
"Eomma tahu, Auntie Yuna baru saja melahirkan anak pertamanya, dia sangat senang. Setelah 10 tahun menikah akhirnya dia mempunyai seorang putri yang sangat cantik. Aku sering mendengar tangisannya saat malam, dia sangat rewel tapi juga sangat lucu. Uncle Hoseok sering kerepotan mengganti popoknya dan aku sering membantunya membersihkan rak makan Jung Yu Ri kecil itu" sedikit semangat dengan tersenyum manis.
"Eomma... Appa. Aku merindukan kalian. Aku juga meridukakan Seokjin hyung, hyung sangat jarang pulang dan aku lebih suka menginap kerumah uncle Hoseok dan Auntie Yuna sekaligus menemani baby Yu Ri. Tapi aku tetap kerumah kakek dan nenek setiap hari"
"Minggu depan aku akan ikut tes masuk Senior high School, doakan aku yaa Eomma supaya aku lulus dan dukung aku Appa supaya aku tidak gugup" sambil mengepalkan tangannya keatas tanda menyemangati.
"Sepertinya sudah dulu untuk hari ini, aku akan datang lagi minggu depan dan membawakan kalian berita baik lagi. Salam hormat ku Eomma, Appa dan aku menyayangi kalian" pamit Jungkook lalu berdiri dan pergi.
Jeon Jung Kook, panggil dia Jungkook dia anak yatim piatu. Ayah dan ibunya sudah meninggal dari 10 tahun lalu saat dia berumur 7 tahun, dan lebih sadisnya lagi mereka meninggal dibunuh oleh kakak laki-laki sang ibu yang begitu membenci kesuksesannya.
Malam itu Jungkook kecil sedang meninap dirumah adik dari ibunya yaitu Uncle Jung Hoseok dan Auntie Choi Yuna yang baru menikah yang sangat sayang sekali pada Jungkook, yang saat itu masih serumah dengan nenek dan kakek (dari pihak ibu) Jungkook
Saat itu dengan mata telanjangnya Kakak Jungkook yang bernama Jeon Seok Jin menyaksikan sendiri bagaimana ayah dan ibunya dibunuh oleh sang paman. Untuk waktu yang lama dia menjadi trauma dan untungnya setelah terapi dan konsultasi kepskiater 3 tahun terakhir ini dia mulai normal dan bahkan lebih nyaman untuk tinggal sendiri dijerman meneruskan keperguruan tingginya.
Sang pembunuhpun saat itu bunuh diri didepan Seok Jin muda yang dengan sangat kencang diikat disebuah bangku dengan tali dan sumpalan kain dimulutnya. Itu benar-benar malam terburuk Seokjin sampai akhirnya rumah mewah yang menjadi saksi bisu pembunuhan itu dijual dan Jungkook serta Seokjin tinggal dengan nenek dan kakeknya (dari pihak ibu) Kakek Jung dan Nenek Jung.
Dan sampai saat ini Jungkook masih tinggal dirumah sang nenek atau menginap dirumah Uncle Hoseok.
"Aku ingin beli kue dulu untuk nenek dan kakek" ujar Jungkook sambil berjalan arah toko kue.
"Bukankah ini hari jadi mereka yang ke 50 tahun ?" Pikirnya sambil membuka pintu toko.
"Mingyu aku ingin kue dengan angka 50" pintanya pada si karyawan toko.
"Baiklah, kau sudah bertemu orang tuamu ?"
"Sudah, dan mereka membuatku menangis lagi hari ini"
"Itu karena mereka sangat menyayangimu" sambil memberikan kotak berisi kue.
"Kau akan memberiku diskon untuk ini, tidak ?" Tanya Jungkook.
"Tidak"
"Teman macam apa kau ini" sahut Jungkook kesal.
"Bawalah, ucapkan salamku untuk nenek dan kakekmu"
"Kau memang yang terbaik, dan ucapkan terima kasihku juga untuk noona cantikmu" goda Jungkook.
"Cepat pergi atau aku menyuruhmu bayar"
"Iya iya... sekali lagi terima kasih Mingyu-yaa" lalu Jungkook pergi dengan riangnya.
"Begitulah enaknya punya teman adik pemilik toko kue" oceh Jungkook sambil berjalan pulang.
"Aku harap nenek dan kakek suka ini" ujarnya lagi sambil memandang kotak kue berukuran sedang transparannya.
🌻🌻🌻
Fri, 28 February 2020.
Mian for typo.
Faa up ini tiap hari, btw.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Not Alone
FanfictionSeorang gadis beusia 17 tahun yang hanya bisa terisolasi dirumah megahnya, disatu sisi menjadi anak tunggal memberatkannya karena ayah dan ibunya terlalu sibuk. Padahal sesungguhnya dia juga membutuhkan tempat untuk mencurahkan isi hati serta keluh...