Malam harinya, Sean bersama Jenniefer lagi bersiap siap untuk ke restaurant dan makan malam bersama yang lain.
"Sudah siap?" tanya Sean menatap pantulan sang istri melalui cermin.
"Apa pakaian aku ini cocok?" tanya Jenniefer menatap Sean.
Sean menghampiri Jennifer dengan senyumannya "You look so pretty Wifey," pujinya.
"Benaran?" tanya Jenniefer memastikan.
"Iya sayang," balas Sean dengan jujur.
Jenniefer tersenyum lantas dia mengambil tasnya "Ayo berangkat,"
"Let's go," dengan tangan yang bergandengan, mereka berganjak keluar dari mansion lantas memasuki mobil.
*
*Disebuah ruangan private di restaurant yang mewah, terihatlah semua keluarga yang sudah berkumpul kecuali Sean dan Jenniefer yang masih saja belum tiba.
"Ajun, sini sama Aunty," panggil Jisoora beralih menggendong anak laki laki Elgi dan Airin yang sudah berusia 3 tahun itu.
"Yang ini namanya siapa?" tanya Limario menatap anak gadis yang digendong oleh Rendy.
"Yang ini namanya Son Hara. Usianya 10 bulan," jelas Rendy.
Limario mengangguk faham "Bisa aku gendong?" pintanya.
Rendy tersenyum lantas memberikan sang anak kepada Limario.
"Sepertinya kalian sudah siap untuk punya anak nih," komentar Joyi.
Jisoora dan Limario tersenyum "Doakan saja," ujar Jisoora membuat yang lain ikut tersenyum.
Bersamaan dengan itu, Sean memasuki ruangan itu dengan menggandeng sang istri "Maaf karena telat," ujarnya.
"Akhirnya datang juga kalian. Ayo duduk," ajak Elgi.
Sean dan Jenniefer langsung duduk dibangku yang sudah dipersiapkan untuk mereka.
"Aku ingin memperkenalkan Jenniefer kepada kalian semua," ujar Sean memperkenalkan sang istri.
Jenniefer hanya tersenyum dengan ramah walaupun saat ini dia masih merasa canggung.
"Wifey, mereka ini sepupu aku. Yang ini Airin Nuna, terus itu Joyi Nuna, Erim, Elgi Hyung dan Rendy Hyung. Airin Nuna sama Erim ini anak kepada Kakak pertama Mama terus Joyi Nuna itu anak kepada Kakak kedua Mama. Elgi Hyung ini suami kepada Airin Nuna. Terus Rendy Hyung ini suami kepada Joyi Nuna. Nah, yang digendong sama Jisoora Nuna itu namanya Ajun, anak pertama Airin Nuna sama Elgi Hyung. Terus yang digendong sama Elgi Hyung itu namanya Arin, anak kedua mereka. Yang digendong sama Rio itu pula namanya Hara, anak Joyi Nuna sama Rendy Hyung," Sean menjelaskan semuanya dan berharap agar Jenniefer mengerti "Kamu mengerti?"
Jenniefer mengangguk "Aku mengerti,"
"Kamu jangan sungkang sama kita Jen. Anggap saja kita seperti saudara kamu," ujar Airin agar Jenniefer merasa nyaman.
"Baiklah Eon," sahut Jenniefer merasa lega karena keluarga Sean menerima kehadirannya dengan tulus.
"Mau menggendong Arin?" tawar Elgi.
Jenniefer tersenyum "Mau," sahutnya.
Elgi menyerahkan Arin kepada Jenniefer dan untung sekali bocah itu hanya enteng dengan mengemut dot bayinya.
"Imut," puji Jenniefer menatap sang bocah dengan gemes.
"Sepertinya kedua pasangan sudah siap untuk punya anak nih," ujar Rendy terkekeh kecil.
"Aku belum fikirkan soal itu. Sekarang aku hanya akan fokus sama istri dan pekerjaan aku," balas Sean yang sontak membuat Jenniefer menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Apa maksud Sean? Kenapa suaminya itu kelihatan belum siap untuk mempunyai anak? Apa ada sesuatu yang mengganggu fikirannya?
"Kalian juga masih muda si. Silakan menikmati waktu berdua kalian," ujar Airin dengan pengertian.
Sean hanya tersenyum lantas dia menatap Jenniefer namun Jenniefer buru buru mengalihkan pandangannya agar tidak menatap suaminya itu.
:
:Tepat jam 9.20 menit malam, acara makan malam akhirnya berakhir bahkan para bocah sudah tertidur didalam gendongan orang tua masing-masing.
"Terima kasih untuk makan malam yang luar biasa ini," ujar Elgi mewakili yang lain.
"Aku senang karena kita bisa berkumpul seperti ini," ujar Sean.
"Kapan kapan kita keluar lagi deh," balas Rendy.
"Kita semua pulang duluan ya," pamit Airin.
"Iya Eon. Hati-hati," ujar Jenniefer.
"Bye-bye Oppa, Eonnie. Kalau butuh bantuan aku, kabarin saja ya," ujar Erim terkekeh kecil.
Sean ikut terkekeh "Iya," sahutnya.
Keluarga Elgi dan keluarga Rendy akhirnya berlalu pergi menggunakan mobil masing-masing meninggalkan Jenniefer, Sean, Limario dan Jisoora di parkiran restaurant.
"Apa Erim tinggal bersama Airin Nuna?" tanya Limario dengan penasaran.
"Iya. Erim tidak suka tinggal bersama Aunty Uncle karena dia terus dipaksa untuk lanjut kuliah di Melbourne. Tapi sekarang Erim sudah tandatangan kontrak sama satu agensi untuk menjadi actress," jelas Jisoora.
"Pantesan saja aku sering melihat anak anak Airin Nuna sering keluar bersama Erim," ujar Limario mengangguk faham.
"Nuna senang karena kalian sudah baikan seperti ini," ujar Jisoora menatap Sean dan Jenniefer secara bergantian.
Jenniefer tersenyum tipis "Aku minta maaf atas sikap aku selama ini Eon," ujarnya dengan tulus.
Jisoora ikut tersenyum "Lupakan saja. Eonnie berharap kalian bisa terus bersama seperti ini,"
Sean merangkul pinggang sang istri "Kita masih belajar untuk mengenal satu sama lain si dan aku akan pastikan Jenniefer mencintai aku," ujarnya.
Jisoora mengangguk faham "Ya sudah, kita pulang duluan ya," pamitnya.
"Baiklah," sahut Sean.
Limario menepuk pundak Sean "Kita ketemu besok ya bro," ujarnya sebelum berganjak memasuki mobil diikuti oleh sang istri.
"Ayo pulang," ajak Sean.
Tanpa bersuara, Jenniefer melepaskan tangan Sean dari pinggangnya lantas dia berlalu memasuki mobil.
Sean hanya tersenyum tipis. Dia itu cukup peka jadi dia tahu kalau dirinya sudah membuat kesalahan sehingga istrinya itu marah.
Tanpa berlama-lama lagi, Sean ikut berganjak memasuki mobil lalu dia langsung menjalankan mobilnya untuk pergi dari sana.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine✅(TERBIT)
FanfictionHubungan yang terjalin gara-gara perjodohan ternyata tidak terlalu buruk. Cinta yang perlahan-lahan muncul membuat Sean dan Jenniefer berusaha mempertahankan ikatan pernikahan mereka namun kehadiran sosok ketiga mula menghancurkan segalanya. Dendam...