Pagi harinya, Sean yang sudah bangun dari tidurnya langsung saja berganjak kekamar Jenniefer.
Tok tok tok
Diketuknya pintu kamar itu berkali kali agar sang istri segera membukannya.
Tidak butuh waktu yang lama, pintu dibuka dan keluarlah sosok Jenniefer yang sudah kelihatan rapi "Apa?"
"Aku lapar. Masakin sarapan dong," pinta Sean.
Jenniefer menelan ludahnya dengan kasar. Kenapa dia malah terpesona ketika melihat rambut Sean yang acak acakan itu?
"Ermm Wifey?" panggil Sean.
Jenniefer tersadar dari lamunannya "Iya. Gue masak sekarang," dia langsung berganjak kedapur lalu memasak sarapan yang bisa dimakan oleh Sean.
Sean pula kembali kekamarnya untuk mandi dan bersiap siap.
Selesai bersiap siap, Sean langsung turun kebawah dan menghampiri Jenniefer yang sudah duduk dibangku meja makan. Terlihatlah makanan yang juga sudah terhidang diatas meja makan.
"Gue hanya masak nasi goreng kimchi," ujar Jenniefer.
"Tidak apa apa. Aku suka sama nasi goreng kimchi. Sudah lama juga aku tidak memakannya si," sahut Sean "Kamu tidak makan?" bingung Sean ketika menyadari kalau hanya ada satu piring nasi goreng kimchi didepannya.
"Lo makan saja. Gue sarapan diluar bersama Han," ujar Jenniefer.
Raut wajah Sean langsung berubah "Aku tidak mengizinkan kamu keluar sama dia!" tegasnya.
"Memangnya gue meminta izin dari lo? Tidak bukan?" balas Jenniefer terpancing emosi.
"Aku suami kamu Jen! Hormat sama aku dong!" ujar Sean dengan tegas. Dia berusaha mengawal emosinya agar tidak membentak sang istri.
"Gue tidak peduli! Gue tidak akan pernah menganggap lo sebagai suami gue!"
"Jenniefer!" sentak Sean yang sudah tidak mampu menahan kesalnya lagi.
Jenniefer sontak membeku ketika mendengar sentakan dari sang suami.
Seakan tersadar, Sean langsung mengusap wajahnya dengan kasar "Maaf Jen. Aku tidak sengaja,"
"Gue benci lo!" teriak Jenniefer berlari kekamarnya.
Dengan terburu-buru Sean menyusul Jenniefer namun dia terlambat ketika istrinya itu sudah masuk kekamar dan mengunci pintu kamar.
"Wifey, maafkan aku," lirih Sean berusaha membuka pintu kamar itu.
Hampir 10 menit menunggu disana, tidak ada tanda-tanda kalau Jenniefer akan membuka pintu kamarnya.
Akhirnya Sean memutuskan untuk berganjak ke rooftop bagi menenangkan fikirannya itu.
Baru saja beberapa menit dirinya merasa tenang, dia malah melihat Jenniefer yang keluar dari mansion dan menghampiri mobil Hantae yang sudah menunggu didepan gerbang.
Tangan cowok ini langsung terkepal ketika melihat Jenniefer yang tersenyum didepan Hantae.
Ingin sekali Sean menghampiri mereka dan menarik Jenniefer untuk kembali kemansion namun dia berusaha mengawal emosinya. Lagian emosi tidak akan menyelesaikan masalah diantara mereka bukan? Yang ada, Jenniefer akan semakin membenci dirinya.
"Kenapa cinta harus muncul walaupun aku tidak bisa memiliki dia?" gumam Sean tersenyum miris.
Ting!
Sean menghela nafasnya dengan kasar sebelum membuka pesan yang masuk diponselnya itu.
BoBrOk FaMiLy💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine✅(TERBIT)
FanfictionHubungan yang terjalin gara-gara perjodohan ternyata tidak terlalu buruk. Cinta yang perlahan-lahan muncul membuat Sean dan Jenniefer berusaha mempertahankan ikatan pernikahan mereka namun kehadiran sosok ketiga mula menghancurkan segalanya. Dendam...