Selesai melakukan pekerjaan dimansion, Jenniefer akhirnya bisa beristirahat dan menemani Baby Deon yang berada diruang tamu mansion.
"Wangi banget anak Mommy ini," dengan gemesnya Jenniefer terus mencium pipi Baby Deon sehingga bayi itu tersenyum.
Ding dong~
"Sebentar ya sayang. Kita ada tamu," Jenniefer kembali meletakkan Baby Deon kedalam baby swing chair sebelum dirinya berganjak kearah pintu mansion dan membukanya.
Ceklekk
"Jisoora Eonnie," gumamnya.
"Kamu sibuk?" tanya Jisoora yang berdiri didepan Jenniefer.
"Tidak Eon. Ayo masuk," ajak Jenniefer mempersilakan Jisoora masuk.
Keduanya berjalan menuju keruang tamu sehingga tatapan Jisoora akhirnya tertuju kepada Baby Deon.
"Ini anak siapa?" tanya Jisoora dengan penasaran.
"Anaknya Sean,"
"M-Maksud kamu?"
Jenniefer terkekeh kecil sebelum dirinya menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutupi lagi.
"Apa kamu yakin ini anaknya Sean?" tanya Jisoora setelah memahami semua penjelasan Jenniefer.
"Aku bingung Eon," sahut Jenniefer.
Jisoora tersenyum tipis "Sean dulu memang playboy tapi Eonnie yakin dia tidak pernah mengambil kesempatan keatas wanita,"
"Aku yakin dia memang sudah berubah Eon. Hanya saja masalah ini bikin aku bingung. Aku tidak tahu siapa orang tua Baby Deon ini dan apa tujuan mereka meninggalkan Baby Deon disini," keluh Jenniefer.
"Mungkin saja ini benaran anak Jovanka dan dia memang berencana untuk menghancurkan hubungan kamu sama Sean,"
"Apa Eonnie pernah bertemu Jovanka?"
Jisoora menggeleng "Jovanka itu pacar Sean waktu di Australia dulu jadi Eonnie tidak pernah ketemu dia,"
*
*Jam sudah menunjukkan pukul 12 tengahari dan Sean buru-buru keluar dari perusahan setelah dirinya menerima pesan yang dikirim oleh sosok yang tidak dikenali.
-Mencari gue? Datang saja ke alamat ini kalau lo ingin bertemu gue. Ingat, jangan bawa siapa-siapa kalau lo masih ingin istri lo hidup-
*Send a location*
Gara-gara pesan itu, Sean harus berangkat ke lokasi yang diberikan tanpa membawa siapa-siapa bersama dengannya.
Singkat ceritanya, Sean sudah tiba di lokasi itu. Dahinya mengernyit bingung setelah memakirkan mobilnya disamping jurang yang berhubung dengan lautan.
Firasat buruk mula dirasakan olehnya sehingga dia memutuskan untuk menghubungi Limario.
"Rio,"
"Lo kemana saja si? Kenapa tiba-tiba pergi?"
"Gue akan ketemu sama sosok yang selama ini mengganggu hubungan gue sama Jenniefer,"
"Lo kesana sendirian saja!? Gila lo! Sekarang kirimkan lokasi lo. Gue akan menyusul!"
"Jangan Rio. Gue tidak ingin lo kenapa-napa. Gue menghubungi lo karena ada sesuatu yang ingin gue sampaikan,"
"Katakan saja,"
Sean tersenyum tipis "Kalau sesuatu yang buruk terjadi kepada gue, lo tolong jagakan Jenniefer dan keluarga gue dengan baik ya. Gue percaya sama lo,"
"Omongan lo semakin melantur Sean. Gue susul lo sekarang ya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine✅(TERBIT)
FanfictionHubungan yang terjalin gara-gara perjodohan ternyata tidak terlalu buruk. Cinta yang perlahan-lahan muncul membuat Sean dan Jenniefer berusaha mempertahankan ikatan pernikahan mereka namun kehadiran sosok ketiga mula menghancurkan segalanya. Dendam...