Part 2

2.7K 281 29
                                    

Makan malam akhirnya berlangsung. Para orang tua kelihatan asyik mengobrol bersama sementara anak anak mereka hanya menikmati makanan tanpa mengeluarkan suara.

"Lim," panggil Seohoon.

"Iya Uncle?" sahut Limario.

"Apa kamu tidak masalah untuk menikahi Jisoora? Uncle tahu kalau umur kalian berbeda bahkan Jisoora lebih tua dari kamu jadi Uncle tidak akan memaksa kamu untuk menerima perjodohan ini," ujar Seohoon.

"Loh, kenapa seperti itu Pa? Aku saja dipaksa untuk menerima perjodohan ini," protes Sean.

"Kamu mendingan diam saja," tegur Seohoon membuat Sean mendengus.

Limario berdehem kecil lantas dia menatap Jisoora yang juga menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan itu.

"Aku menerima perjodohan ini. Walaupun aku lebih muda dari Jisoora Nuna, aku akan berusaha menjadi suami yang matang. Tapi semuanya tergantung kepada Jisoora Nuna. Kalau dia tidak ingin menerima perjodohan ini, aku tidak akan memaksa,"

Seohoon dan Min-Ha tersenyum ketika mendengar jawaban yang cukup matang dari Limario.

"Bagaimana dengan kamu Jisoora?" Yura bertanya kepada Jisoora.

Gadis itu menelan ludahnya dengan kasar ketika dirinya tidak sengaja melihat tatapan orang tuanya yang tertuju kepada itu. Dia tidak ingin mengecewakan keduanya jadi akhirnya dia akan berusaha menerima semuanya dengan ikhlas.

"Baiklah, aku setuju," putusnya yang membuat Limario mati matian menahan teriakan bahagianya.

"Sean, Papa harap kamu bisa bersikap matang seperti Limario. Terima perjodohan ini dengan ikhlas dan perlakukan calon istri kamu dengan baik," nasihat Seohoon.

Sean melirik Jenniefer yang sudah menatapnya dengan tajam itu.

"Tapi Sean takut sama Jenniefer Nuna. Dia kelihatan galak" balas Sean dengan polos.

Limario malah tertawa "Nuna gue memang galak si. Awas saja deh,"

"Jennifer memang kelihatan galak kok. Tapi Uncle yakin kamu bisa membuat dia manja sama kamu bukan?" sambar Hanjun menggoda Sean.

"Dad," protes Jenniefer.

"Sebelum itu, aku harus berkenalan secara resmi sama Jenniefer Nuna," ujar Sean.

"Mendingan sekarang kamu sama Jisoora bawa pasangan kalian ke taman belakang. Kalian bisa mengobrol disana," balas Min-Ha.

"Ayo Nuna," ajak Sean berganjak ke taman belakang.

Dengan terpaksanya Jenniefer mengikuti langkah calon suaminya itu.

"Kamu ikut sama aku," ajak Jisoora bergegas ke taman membuat Limario langsung menyusulnya.

Kedua pasangan itu memutuskan untuk duduk dibangku yang cukup jauh agar tidak saling mengganggu acara perkenalan.

"Sebelumnya, aku ingin minta maaf sama Nuna," ujar Limario memecahkan keheningan.

Dahi Jisoora mengernyit "Maaf untuk?"

"Gara gara aku, Nuna terpaksa menerima perjodohan ini," jelas Limario.

Jisoora tersenyum tipis "Tidak masalah. Tapi, apa kita bisa menikah?"

"Maksud Nuna?"

"Kamu sama Jenniefer itu saudara. Begitu juga dengan aku sama Sean. Aneh bukan kalau kamu menikahi Kakak Sean dan Sean menikahi Kakak kamu?"

Limario terkekeh kecil "Sejujurnya aku bukan anak kandung keluarga Kim. Aku hanya diadopsi sama mereka. Waktu itu aku masih bayi. Aku baru saja dilahirkan dan kebetulan sekali orang tua kandung aku itu adalah sahabat Daddy sama Mommy. Papa kandung aku meninggal gara gara kecelakaan dan waktu aku dilahirkan, Mama aku ikut meninggal. Akhirnya keluarga Kim mengadopsi aku secara hukum makanya marga aku sama seperti mereka iaitu Kim. Walaupun aku hanya anak angkat di keluarga Kim, tetap saja mereka memperlakukan aku dengan baik. Mereka tidak pernah membedakan aku sama Jennifer Nuna bahkan Jennifer Nuna sayang sama aku seperti aku adik kandungnya sendiri,"

Please Be Mine✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang