Part 9

1.8K 253 25
                                    

Hari yang dibenci oleh Jenniefer akhirnya tiba iaitu hari pernikahannya dengan Sean. Raut wajahnya terus saja kelihatan datar walaupun dia sudah memakai gaun pernikahan yang cukup cocok dibadannya itu.

"Senyum Jen," tegur Yura.

"Bantu aku Mom. Aku tidak mau menikah sama Sean," lirih Jenniefer.

"Jen. Sean itu yang terbaik untuk kamu. Mommy sama Daddy yakin sama keputusan kita untuk menikahkan kamu sama dia. Terima saja ya," bujuk Yura.

Jenniefer mendengus. Sekarang dia sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain pasrah.

"Ayo keluar. Acaranya akan bermula," ujar Yura menggandeng Jenniefer keluar dari ruangan itu.

Mereka berlalu ke aula dan acara pernikahan akhirnya bermula. Hari ini, bukan hanya Jenniefer sama Sean yang akan menikah namun Limario sama Jisoora juga akan menikah. Kedua  keluarga itu memang memutuskan untuk membiarkan Jisoora bersama Limario menikah duluan disusul oleh Sean bersama Jenniefer.

*

Setelah beberapa jam berlalu, acara pernikahan mereka akhirnya berakhir. Semuanya berjalan dengan lancar dan mereka akhirnya sah menjadi suami istri.

Raut wajah Limario dan Jisoora kelihatan bahagia namun berbeda dengan raut wajah Sean dan Jenniefer.

Sedari tadi juga Sean terus berusaha akrab dengan Jenniefer itu namun istrinya itu seakan menjaga jarak darinya.

"Nuna, ayo makan. Dari tadi siang Nuna belum makan," ajak Sean.

"Sean, dia sudah menjadi istri kamu, jangan dipanggil Nuna dong," tegur Min-Ha.

"Terus aku harus manggil apa Ma?" tanya Sean dengan canggung membuat yang lain terkekeh kecil.

"Panggilan yang romantis dong," sambar Limario.

Sean terdiam namun sedetik kemudian dia tersenyum "Wifey, ayo makan,"

Jenniefer sontak melotot setelah mendengarkan panggilan dari suaminya itu. Wajahnya bersemu merah namun dia berusaha terlihat santai.

"Cie Wifey nih," goda Limario "Nuna juga harus memanggil suami Nuna Hubby tuh," lanjutnya.

"Diam!" ketus Jenniefer menatap sang adik dengan kesal.

"Jen, jangan galak galak. Nanti suami kamu kabur loh," Hanjun ikut menggoda sang anak.

"Daddy~" rengek Jenniefer kesal.

Sean terkekeh. Istrinya itu terlalu menggemaskan. Jadi jangan salahkan Sean kalau dia sudah jatuh cinta kepada istrinya itu.

"Sean, Papa sudah membeli 1 mansion untuk ditinggali oleh kamu sama Jenniefer," ujar Seohoon.

"Dan untuk kamu Lim, Daddy sudah membelikan mansion untuk kamu sama Jisoora," lanjut Hanjun.

"Baiklah Dad," sahut Limario menggenggam tangan sang istri dengan penuh cinta.

"Itu artinya aku akan tinggal berdua sama Sean?" tanya Jenniefer.

"Iya lah. Kalian sudah menikah," sahut Hanjun.

Jenniefer hanya mengangguk. Itu artinya dia akan sedikit bebas untuk bertemu dengan sang pacar tanpa diketahui oleh sang Daddy.


*

Dengan wajah yang capek, Sean membawa koper bajunya bersama koper baju Jenniefer untuk memasuki mansion sementara Jenniefer sudah berganjak masuk duluan tanpa menunggu Sean.

"Kamu akan mandi?" tanya Sean meletakkan koper dikamar.

"Iya," sahut Jenniefer singkat "Mendingan lo keluar," usirnya.

"Loh, kenapa? Aku capek, mau istirahat," ujar Sean.

"Ini kamar gue. Lo tidur dikamar yang lain saja," datar Jenniefer membawa koper Sean keluar dan tidak lupa juga dia menarik tangan Sean.

"Tapi kita sudah menjadi suami istri. Tidak apa apa dong kita satu kamar," jelas Sean.

"Hanya lo yang menganggap gue sebagai istri lo tapi gue tidak pernah dan tidak akan pernah menganggap lo sebagai suami gue!"

Blam!!

Dengan kasarnya Jenniefer menutup pintu kamarnya setelah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati sang suami.

Sean menghela nafasnya dengan kasar. Dia mengambil kopernya lalu menaruhnya dikamar yang ada disamping kamar Jenniefer.

Setelah itu, dia memilih untuk berjalan-jalan mengelilingi mansion agar bisa menenangkan hatinya yang sedikit terluka itu.

"Ternyata ada rooftop. Keren banget," gumam Sean memilih untuk kembali turun dan berganjak memasuki satu ruangan yang berada disudut mansion. 

"Ini keren!!" pekiknya ketika menyadari ruangan itu. Ternyata itu adalah studio yang sudah dilengkapi dengan berbagai alat music kesukaannya "Papa memang the best!"

Dia mengambil satu guitar dan memainkannya. Tidak lupa juga dia menyanyikan 1 lagu yang sudah ada difikirannya.

Why you gotta hug me like that every time you see me?
Why you always making me laugh
Swear you're catching feelings
I loved you from the start
So it breaks my heart
When you say I'm just a friend to you
Cause friends don't do the things we do
Everybody knows you love me too
Tryna be careful with the words I use
I say it cause I'm dying to
I'm so much more than just a friend to you

-Just a friend to you-
(Meghan Trainor)

Sean terkekeh sinis setelah selesai menyanyikan satu lagu "Mendingan friendzone daripada tidak dianggap sama sekali," gumamnya lirih.




Tekan
  👇

Please Be Mine✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang