Part 5

2K 261 17
                                    

Kini Jenniefer bersama Hantae sudah berada didalam mobil untuk pulang gara- gara mood Jenniefer yang tiba-tiba saja berubah menjadi buruk.

"Jen, kamu baik baik saja?" tanya Hantae.

Jenniefer menghela nafasnya dengan kasar. Sejujurnya, dia juga bingung dengan dirinya sendiri. Kenapa juga dia harus merasa kesal ketika melihat Sean bersama gadis yang lain? Apa dia mula mencintai calon suaminya itu? Ah, itu tidak mungkin!

"Jen," panggil Hantae lagi sehingga Jenniefer tersadar dari lamunannya.

"Iya?" sahut Jenniefer pada akhirnya.

"Kamu baik baik saja? Ada apa memangnya? Kamu tadi kelihatan marah setelah melihat Sean bersama gadis lain. Apa jangan-jangan kamu sudah suka sama dia?" Hantae memandang Jenniefer dengan curiga.

"Kamu jangan salah faham ya. Aku tidak peduli kok soal Sean. Aku lagi pms makanya mood aku tiba-tiba berubah. Aku juga lagi mikirin soal reaksi Daddy aku kalau dia tahu aku pulang bersama kamu," jelas Jenniefer sedikit berbohong.

"Soal Daddy kamu itu, kamu tenang saja. Nanti kamu ngomong sama Daddy kamu kalau Sean meninggalkan kamu sendirian di jalanan dan dia pergi bersama gadis yang lain terus aku datang untuk membantu kamu," ujar Hantae memberi saran.

Jenniefer tersenyum "Kamu pintar! Aku akan ngomong sama Daddy seperti itu!"

Hantae ikut tersenyum "Sekarang aku akan menghantar kamu pulang ya,"

Jenniefer mengangguk dan akhirnya mobil yang dikendarai oleh Hantae berlalu pergi dari sana.

Beberapa menit kemudian, mobil yang dikendarai oleh Hantae akhirnya tiba di depan gerbang mansion keluarga Kim. Jenniefer menelan ludahnya dengan kasar ketika melihat sang Daddy yang bersantai dibangku halaman mansion itu.

"Jangan takut, aku akan membantu kamu menjelaskan," ujar Hantae berganjak keluar dari mobil diikuti oleh Jenniefer.

Hanjun sontak bangkit ketika menyadari kalau sang anak pulang bersama sosok yang dibenci olehnya itu "Kenapa kamu bisa bersama dia!? Bukannya kamu pergi bersama Sean!?"

Jenniefer menunduk "T-tadi Sean tinggalin aku sendirian di mall. Dia pergi bersama selingkuhannya Dad," bohongnya.

"Tidak mungkin Sean seperti itu," sangkal Hanjun.

"Uncle, apa yang dikatakan oleh Jenniefer itu benar kok," sambar Hantae.

"Diam kamu! Saya tidak ngomong sama kamu ya!" marah Hanjun.

"Dad, jangan marahin Han. Seharusnya Daddy berterima kasih kepada dia. Dia yang sudah membantu aku yang ditinggal oleh Sean" ujar Jenniefer membela sang pacar.

Bersamaan dengan itu, mobil yang dikendarai oleh Limario masuk kedalam parkiran mansion. Dengan buru-buru Limario keluar dari mobil dan menghampiri mereka.

"Kamu keluar bersama Jisoora?" tanya Hanjun.

"Iya Dad," sahut Limario lalu dia menatap Hantae dengan tatapan yang dingin.

"Apa kamu tahu apa alasan Sean meninggalkan Nuna kamu ini sendirian?" tanya Hanjun membuat Jenniefer dan Hantae menelan ludah mereka dengan kasar.

Dahi Limario mengernyit. Dia menatap Jenniefer dan Hantae secara bergantian dan sedetik kemudian dia terkekeh sinis "Asal Daddy tahu, anak Daddy ini yang meninggalkan Sean di mall gara gara ikut sama cowok ini. Cowok ini juga sudah bikin calon menantu Daddy itu terluka,"

"Rio!" sentak Jenniefer.

"Kenapa? Nuna takut rahsia Nuna kebongkar?" balas Limario tanpa mempedulikan Jenniefer yang sudah kelihatan emosi itu.

Please Be Mine✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang