2

956 56 4
                                    


"Ternyata pura-pura tersenyum itu menyenangkan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Acha sedikit berlari kecil, Putri meninggalkannya karena dirinya lama membereskan tasnya. Gadis itu mendengus saat melihat Putri dan juga kedua sahabatnya berada di depan kelas sebelah.

"Lama banget lo, Cha!"

Acha menjitak kepala Putri. "Lo pikir gue bisa terbang apa?"

Putri menyengir lebar, dia menggandeng tangan Acha. Mereka berempat berjalan menuju parkiran tempat dirinya menyimpan mobil miliknya.

Acha membuka pintu mobil diikuti oleh sahabatnya. Menstater mobilnya dengan kecepatan rata-rata, Acha sebagai mengemudi di sebelahnya Putri yang sedang asik dengan ponsel dan juga Headset di telinganya. Tak lupa Siska dan Amel berada di belakang yang sedang rebutan liptint miliknya yang baru saja dia beli kemarin.

Setelah lima menit mereka akhirnya sampai di rumah Acha. Rumah yang tampak mewah jika di lihat dari luar tapi sayangnya hanya ada keheningan di dalam sana.

Acha mendengus kesal saat melihat ke tiga sahabatnya masuk tanpa permisi, tanpa mengucapkan salam ataupun mengetuk pintu.

"Pikir rumah dia apa."

"Acha bikinin minum dong," perintah Siska, selagi memasangkan wajah yang memelas seperti orang kehausan.

"Bikin sendiri." Gadis itu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa miliknya, mereda sakit yang ada di pundaknya akibat terbentur oleh seseorang tak lain adalah Febrian.

"Kok, gitu sih, kan, lo yang punya rumah."

Acha melempar bantal yang ada di tangannya. "Bikin sendiri, anggap rumah kalian seperti biasa."

Mereka menyengir lebar, Putri tampak girang mengeluarkan ponsel miliknya. "Maaf Cha, sangking rindunya sama rumah lo."

"Rindu apa di rumah gue? Makanan atau wifi?"

Putri tersenyum kaku, dia menjawab. "Hehehe, wifi, biasa buat unduh semua drakor."

"Dasar lo, emang gak punya kuota apa?" Acha menoleh, menatap Putri yang sedang duduk di atas kursi sembari menyilangkan ke-dua kakinya.

"Hehehe. Biasa Cha, gue lagi ngirit," balas Siska. Siapa yang di tanya siapa yang menjawab! Aneh.

"Kalau Ngirit jangan minta wifi gratis dong gue rugi bandar," sindir Acha sembari menatap ke tiga sahabatnya secara bergantian sesekali menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan para sahabatnya yang sedikit pecicilan seperti tadi.

"Lo, mau gak banyak duit," ucap Amel tiba-tiba, Putri yang tadinya bercanda dengan Acha sekarang tampak menangapi ucapan yang di lontarkan oleh Amel-sahabatnya.

Acha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang