6

499 37 0
                                    

Ada sebuah perdebatan pada diriku sendiri.
"Aku benci kamu" seru otak.
"Aku mencintaimu" kata hati.
"Aku benci kalau aku mencintaimu dan kamu tidak!" Mereka mendesah serentak.

..................

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Mata gadis itu terbuka perlahan-lahan, ngantuknya sudah ilang sekarang. Acha kembali memejangkan matanya sejenak, gadis itu menatap langit ruangan ini setelah gadis itu merasa cukup untuk terdiam sejenak. Mengusap kedua matanya, lalu mengubah posisinya menjadi bersandar pada kepala ranjang.

Gadis itu mengernyitkan keningnya, saat pandangannya menyapu setiap sudut ruangan. Ternyata kosong, hanya keheningan saja yang ada.
Acha menghela napas berat, sesekali mendengus kesal. Artinya dia sendiri di sini dan laki-laki itu entah ke mana.

"Sial, gue tinggal sendiri lagi di sini. Dasar tuh manusia cupu," gumam Acha dengan nada kesal sesekali mengumpat pada laki-laki itu.

"Siapa yang ninggalin lo sendiri," ucap seseorang di ambang pintu membuat Acha kaget bukan main.

"Gue kira lo ninggalin gue," kata Acha pada Febrian. Laki-laki itu berjalan mendekati blankar UKS tempat Acha berada.

"Iya, gaklah," jawabnya.

"Gue kira lo gak BERPERIMANUSIAAN," decak Acha sembari menekan kata BERPERIMANUSIAAN.

Febrian yang tidak terima dengan ucapan Acha akhirnya menyentil hidung Acha dan menariknya kuat. "Enak aja, kalau gue gak berperikemanusiaan. Mungkin engga ada di sini." Tangan Febrian beralih mengusap pucuk rambut Acha dengan sangat lembut.

Tangan Acha menepis tangan Febrian dengan kasar. "Jangan sentuh-sentuh, tangan lo kotor," cibir Acha seraya mengusap bekas usapan Febrian di rambutnya.

"Lo balik sama gue." Gadis itu mengerutkan keningnya, sembari menatap laki-laki di sampingnya dengan tatapan bingung.

Acha menggeleng. "Gak ... gue bisa balik sendiri," tolaknya sambil menatap kearah Febrian dengan tatapan tajam.

"Lo mau balik naik apa?" tanyanya pada Acha.

"Ya, Pake mobil gue," ucap Acha sembari menyilangkan ke dua tangannya di dada dan juga bibirnya membentuk senyuman tipis.

"Mobil lo udah di bawa sama temen lo." ucap Febrian membuat mata Acha membelalak kaget.

"Kok bisa?"

Acha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang