"Lisa-ya..."
"Nee? Wae,eonnie?" Lisa membalikkan bangku belajarnya dan menghadap ke Jisoo yang sedang duduk di ranjang Lisa
"Kamu....kamu tidak mau cerita sama eonnie?" Tanya Jisoo sedikit ragu
"Cerita? Cerita apa?" Lisa kembali membalikkan kursinya kearah meja belajarnya dan melanjutkan kembali kegiatan mengerjakan tugasnya
"Eonnie rasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari eonnie"
Lisa menghentikan kegiatan tulis-menulisnya,ia termenung sebentar lalu menggeleng pelan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Aniyo,nan gwaenchana" Lisa berusaha meyakinkan Jisoo bahwa ia sedang dalam keadaan baik-baik saja
"Kau benci orang kaya?"
Lisa sangat tahu kalau kedua kakaknya adalah orang yang sangat peka,bahkan hal-hal yang tidak Lisa ceritakan pun mereka bisa tahu hanya dari tatapan Lisa.
"Kenapa eonnie bertanya seperti itu?" Lisa kembali membalikkan kursinya kearah Jisoo dan menatap Jisoo dengan tatapan tidak bisa diartikan
"Sebenarnya eonnie hanya menebak,tapi dilihat dari raut wajah dan nada bicaramu yang berubah,eonnie rasa eonnie benar" Jisoo tersenyum sekilas saat melihat perubahan wajah adiknya itu
"Mereka sombong dan hanya bisa merendahkan orang seperti kita,aku Lisa tidak suka itu" Lisa langsung membalikkan kursinya tapi Jisoo langsung menahannya dan itu membuat Lisa menatap Jisoo dengan tatapan bingung
"Wae? Kamu direndahkan oleh mereka?" Lisa merinding mendengar suara Jisoo yang berubah menjadi serius
"A-ani,itu hanya spekulasi semata menurutku" Lisa mengalihkan pandangannya agar matanya tidak bertatapan dengan Jisoo lagi
"Jika sesuatu terjadi,katakanlah. Eonnie akan selalu ada dan mendengar segala keluh kesahmu" Jisoo tersenyum hangat lalu menarik Lisa kedalam pelukannya
"Besok ikut eonnie,yuk?" Jisoo melepaskan perlahan pelukannya dan menatap lembut Lisa
"Kemana?"
"Jeochae mengajak eonnie pergi dan dia juga bilang untuk mengajakmu"
"Benarkah? Jeochae eonnie sangat baik ya,walaupun dia anak orang kaya,tapi dia sangat baik hati"
"Tentu. Tidak semua orang kaya jahat dan merendahkan kita,Lisa-ya. Mereka ada juga yang baik dan mau membantu kita" Jisoo mengelus lembut surai rambut Lisa
"Contohnya Jeochae,Suhyeon,Chanhyeok,Yuqi,Miyeon. Mereka semua juga anak orang kaya,tapi mereka baik dan mau berteman dengan eonnie"
"Teman eonnie banyak ya...eonnie pasti bahagia punya teman-teman seperti mereka" Lisa tersenyum dan mengalihkan pandangannya pada jendela kamarnya
"Eonnie! Lihatlah! Diluar turun salju" Lisa tersenyum girang dan menunjuk kearah jendela kamarnya yang sudah hampir dipenuhi oleh salju
"Woah! Indah sekali pemandangan diluar,tidak rugi juga kita tinggal di tempat tinggal atap,kita bisa lebih jelas melihat keindahan kota Seoul dan salju saat turun" Jisoo tersenyum bahagia dan matanya tak lepas memandang salju yang turun lebat dan menimbun semua benda yang dijatuhinya
/Lisa harap senyuman eonnie tidak pernah luntur dan eonnie tetap bisa berteman dengan mereka tanpa harus tau apa yang sebenarnya terjadi/
*****
"Annyeong Lisa-ya" Jeochae menyapa Lisa dari dalam mobil yang dikemudinya
"Eoh? Annyeong eonnie" Lisa tersenyum sambil melambaikan tangannya
"Jisoo dimana?" Jeochae tampak mengedarkan pandangannya keseluruh lingkungan rumah susun itu untuk mencari keberadaan Jisoo
"Tadi dia sedang mengambil mantelnya,paling sebentar lagi dia akan keluar" Lisa ikut memandang sekilas kearah rumah susun tempat ia dan keluarganya tinggal itu
"Masuklah,diluar sangat dingin"
"Gomawo eonnie" Lisa langsung masuk kedalam mobil Jeochae karena memang cuaca diluar sangat dingin
"Bagaimana keadaanmu? Apa masih sama?" Jeochae menghadap kebelakang tempat dimana Lisa duduk
"Ya begitulah...aku masih saja dibully dan aku terima itu asal Jisoo eonnie tetap bisa bersekilah disana dengan tenang" Lisa tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke jendela mobil
"Kau sudah melakukan hal yang sangat baik sejauh ini,Lisa"
"Tidakkah seharusnya kau berhenti dan membiarkan Jisoo tahu?" Jeochae menatap Lisa khawatir
"Ani,aku harus tetap melakukan ini dan akan terus begitu. Jadi kumohon agar eonnie dan yang lain menjaga Jisoo eonnie dengan baik,agar usahaku tidak sia-sia" Lisa kembali menatap Jeochae lalu tersenyum kearahnya
"Arra. bertahanlah,semua akan baik-baik saja. Jika sesuatu terjadi,katakanlah pada eonnie dan pasti eonnie akan membantumu"
Ceklek...
"Mianhae,aku lama" Jisoo langsung duduk di samping kursi pengemudi dan menutup pintu mobil
"Gwaencha,kajja kita berangkat" Jeochae langsung melajukan mobilnya
*****
"Apa kalian kenal Irene?" Lisa menyeruput hot chocolate yang ia genggam sedari tadi untuk menghangatkan tangannya
"Irene? Bae Irene?" Jeochae mengerutkan keningnya
"Ne, Bae Irene"
"Eonnie kenal dia. Bukankah dia seangkatan denganmu?" Jisoo ikut menyeruput teh hangat miliknya
"Iyap,tapi aku kurang kenal dan kurang dekat dengannya"
"Dia dulu adalah anak jalur beasiswa,selalu direndahkan oleh siswa lain,tapi dia akhirnya bangkit dan sekarang menjadi salah satu anak yang digemari dan diminati oleh banyak orang,tapi sayangnya...dia tidak mau berteman dengan mereka,karena ia merasa kalau mereka hanya mau menemani dia saat dia sudah kaya" jelas Jeochae yang diangguki oleh Lisa
"Kau mengenalnya?" Jisoo menatap Lisa
"Ani. Aku hanya sering mendengar namanya" Lisa tersenyum dan kembali menyeruput minuman hangat miliknya
"Kau kejam,Lisa-ssi. Berpura-pura tidak kenal? Cih"
Maaf dikit🙏🙏
Sorry ya jadi jarang banget update,karena jadwal sekolah padet dan banyak tugas dan kegiatan yang harus diselesain🙏
Jangan lupa vote and comment ya
Next? Soon💕
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY, ME? [E N D] ✔
ФанфикKenapa harus aku? Kenapa dari banyaknya manusia yang hidup di dunia ini, harus aku yang terus saja menderita?