Lisa berlari menerobos beberapa kerumunan di lorong kelas. Ia bisa sedikit lebih bebas di sekolah ini serta ia merasa ia akan aman karena sekarang ia adalah bagian dari keluarga Ahn. Walaupun semua murid disini tidak mengetahui fakta itu. Tapi Lisa hanya akan melakukan itu jika dalam keadaan darurat saja.
"Mencuri perusahaan? Apa itu bisa?" Tanya Lisa penasaran.
Saat di rooftop tadi,Irene dan Lisa cukup berbincang banyak dan rasa penasaran Lisa tentang ucapan "mencuri perusahaan" yang dikatakan Irene membuat Lisa berfikir.
"Hmm...aku kurang tahu menau tentang hal-hal seperti itu. Kau bisa menanyakannya pada Hanbin,dia jago dalam bidang ini" saran Irene. Sebenarnya ia juga bingung kenapa sahabatnya itu sangat penasaran dengan hal ini. Jika Lisa mengetahui banyak hal tentang Irene,tapi tidak dengan Irene,ia harus selalu bersabar akan ketertutupan Lisa,jadi ia bisa dibilang kurang tahu banyak hal tentang Lisa,masih awam.
"Aku pergi dulu. Sampai bertemu nanti istirahat" Lisa langsung berlari meninggalkan Irene sendiri disana. Ia langsung berlari ke perpustakaan, karena setahunya,Hanbin suka ke perpustakaan.
Lisa langsung membuka pintu perpustakaan. Memang agak kasar dan cukup menarik perhatian dari semua pengunjung lainnya. Perpustakaan memang tempat untuk membaca dan tempat itu harus selalu sunyi. Lisa langsung membungkuk 90° sebagai tanda maafnya lalu mulai menelusuri setiap bagian perpustakaan itu.
"Sepertinya itu Hanbin" gumam Lisa pelan setelah melihat seorang pria mirip dengan Hanbin yang sedang duduk dan membaca di salah satu meja di sana.
Lisa berjalan menghampiri Hanbin dan langsung duduk dihadapannya. Hanbin yang sangat fokus membaca pun tidak menyadri kehadiran Lisa disana.
"Hanbin-ssi" panggil Lisa pelan. Ia mendekatkan wajahnya agar Hanbin menyadari keberadaannya.
Hanbin mendongak dan mendapati wajah Lisa tepat didepannya,hanya jarak beberapa centi saja.
"Yak!" Hanbin berteriak kaget. Siapa sih yang tidak kaget saat mendapati wajah seseorang tepat dihadapan wajah kita?
"Stttt!" Lisa membekap mulut Hanbin saat menyadari beberapa siswa disana merasa terganggu dengan mereka berdua.
"Haish! Kau mengagetkan saja! Ada apa?" Tanya Hanbin pelan setelah rasa geramnya mulai mereda.
"Aku mau bertanya sesuatu,tapi aku rasa tempat ini kurang tepat" ujar Lisa sambil memperhatikan sekeliling.
"Apa sepenting itu?"
"Jika tidak,aku tidak akan berlari mencarimu kesini" geram Lisa.
"Arraseo,kajja,kita ke taman belakang saja" ajak Hanbin lalu menarik lengan Lisa pelan.
Hanbin bukanlah pria yang akrab dengan banyak orang. Ia adalah anak orang kaya,tapi tidak pernah menunjukkan itu. Semua orang tau hal itu,maka dari itu,Hanbin tidak suka berteman dengan orang banyak karena takut dimanfaatkan. Tapi disisi lain,dia adalah pria yang sangat tampan dan juga pintar. Tidak sedikit wanita terpaku akan karismanya. Ia banyak penggemar di sekolah ini.
"Tidak usah diperhatikan,abaikan saja" ujar Hanbin setelah menydari banyak orang yang mencibir Lisa. Tentu saja gadis itu merasa tak nyaman,untung saja,ada Hanbin disisinya.
******
"Jadi...ada apa?" Tanya Hanbin setelah mereka duduk di kursi taman.
"Aku mau bertanya sesuatu"
"Silahkan"
"Apa bisa seseorang mencuri sebuah perusahaan orang lain?" Tanya Lisa ragu. Jika tidak karena rasa penasarannya yang membara,ia tidak akan berlari sepanjang lorong dan membiarkan orang-orang mencibir dan membicarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY, ME? [E N D] ✔
FanfictionKenapa harus aku? Kenapa dari banyaknya manusia yang hidup di dunia ini, harus aku yang terus saja menderita?