34

5.2K 483 16
                                        

Lisa menyenderkan punggungnya di sebuah pilar didekat lorong gudang. Ia terus saja mengedarkan pandangannya ke seluruh lorong, seperti menunggu seseorang.
Liburan singkatnya sudah berakhir dua hari yang lalu. Hari ini,Lisa dan yang lainnya harus kembali ke kegiatan masing-masing,terutama Jisoo,Rose,dan dirinya,mereka harus mengejar ketinggalan mereka selama dua minggu untuk ujian yang semakin dekat.

Lisa menegakkan tubuhnya dan tersenyum saat mendapati seseorang yang ia tunggu daritadi berjalan mendekat kearahnya. Tangan Lisa langsung terangkat seolah meminta sesuatu.

"Igeo. Baru ini yang bisa kudapat, sisanya,masih sulit di akses" orang itu menyerahkan sebuah kertas kecil kedalam tangan Lisa. Menunduk tak berani menatap gadis berponi dihadapannya.

Lisa membaca tulisan di kertas itu lalu tersenyum sekilas,dan menaruh kertas itu kedalam saku almamater- nya. Lisa mendongak dan mendapati orang dihadapannya terus saja menunduk,membuat senyuman Lisa kembali mengembang.

"Jangan menunduk terus,wajah cantikmu akan hilang" gurau Lisa. Sebenarnya,Lisa tau itu tidak lucu, tapi tak salah jika ia mencobanya.

"Gue...takut" gadis dihadapan Lisa itu terisak. Membuat Lisa kelabakan karena bingung apa yang harus ia lakukan.

Tak lama kemudian,sebuah ide terlintas di fikiran Lisa. Ia menggengam tangan gadis dihadapannya,membuat yang digenggam sedikit mendongak.

"Yang berlalu biarlah berlalu, Naeun-a~" ujar Lisa lembut,membuat isakan Naeun semakin terdengar. Untungnya lorong itu tak ada orang dan tak akan ada orang yang kesana, karena ini tempat langanan Naeun untuk membully Lisa dulu.

"Kau terlalu baik,Lisa,maka dari itu kau mudah mengatakan itu. Tapi beda dengan gue. Gue hancur,gue ditinggal sama sahanat gue dengan semua kesalahan yang ditimpa ke gue. Mereka takut...takut sama ancaman Rosé. Posisi gue sulit,Lisa. Gak ada yang berpihak sama gue sekarang,apalagi...rasa bersalah gue ke lu nggak pernah berhenti menghantui fikiran gue" Naeun menunduk. Masa bodo jika Lisa memandangnya rendah. Ia sudah sadar posisi sekarang,nggak seharusnya Naeun memulai semuanya dulu. Ia menyesal,tidak pernah mendengarkan ucapan eonnienya dulu.

"Semua orang,akan ada saatnya pergi. Jangan terlalu berharap mereka akan kembali. Jika mereka kembali, maafkan mereka dan lakukan hal yang sama pada mereka,minta maaf. Perbaiki semuanya sebelum terlambat. Masalah Rosé,biar aku yang berbicara padanya,kau tidak perlu khawatir tentang itu. Urusi dirimu sendiri,dan hiduplah dengan baik" Lisa melepaskan genggaman- nya,membiarkan Naeun bergelut dengan pemikirannya sendiri.

"Gomawo buat bantuannya. Informasi ini sangat membantuku" Lisa tersenyum sejenak kepada Naeun lalu hendak pergi meninggalkan Naeun.

"Itu...untuk apa kau mencari tahu tentang orang itu?" Lisa menghenti- kan langkahnya,berbalik untuk menatap Naeun yang baru saja mengajak dirinya berbicara.

"Urusan pribadi" Lisa tersenyum lalu kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan Naeun yang sekarang tersenyum sangat tipis.

*******

"Jung Taeyong,"

"Jung Shindok"

Lisa memperhatikan kertas yang ia dapat dari Naeun tadi. Lisa memang menyuruh Naeun untuk mencari tahu informasi tentang kedua orang itu. Lisa dengar dari Jeochae kalau Naeun pandai dalam bidang IT dan bahkan Naeun bisa dibilang hacker. Bukan- nya Lisa ingin memanfaatkan Naeun,tapi ia memang tulus meminta tolong dan kali aja bisa memperbaiki hubungan mereka.

"Namanya,mengingatkanku pada appa" Lisa tersenyum saat wajah ayahnya terbayang di fikirannya. Gadis itu rindu ayahnya,walaupun ia tak mengingat jelas bagaimana rupa ayahnya,tapi tubuh tinggi milik ayahnya selalu berbayang-bayang di fikiran Lisa.

WHY, ME?  [E N D] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang