Mobil mewah milik Eunwoo sudah terparkir di pekarangan luas milik mansion Ahn. Eunwoo keluar dari mobil dan berjalan lesu memasuki rumahnya. Wajar jika rumah sudah sunyi,karena ini sudah sangat larut dan semua orang pasti sudah berada dikamar masing-masing dan mungkin sudah terlelap dalam mimpinya masing-masing.
Eunwoo mengamati sekeliling rumahnya lalu tersenyum miris. Tak lama ia kembali melangkahkan kaki panjangnya untuk naik ke lantai dua tempat kamarnya berada. Jika difikir hidup Eunwoo dan adik-adiknya sudah bahagia,itu salah besar. Setiap satu masalah selesai,maka masalah lain akan muncul,itu adalah siklus hidup Eunwoo dan yang lainnya sampai sekarang.
"Eoh? Oppa baru pulang?" Sapa Jisoo kaget. Gadis itu baru saja keluar dari kamar adik bungsunya.
"Ah,kamu belum tidur?" Tangan Eunwoo terangkat untuk mengelus rambut milik Jisoo. Tatapan yang dilemparkan ke Jisoo bukanlah tatapan bahagia,tetapi tatapan lelah dan sendu,itu sangat menyayat hati Jisoo.
"Wae geurae? Gwaenchana?" Tanya Jisoo khawatir. Pasalnya,saat pagi tadi,semua terasa baik-baik saja,sampai tiba-tiba Eunwoo pergi entah kemana.
"Bagaimana Lisa? Dia sudah tidur?" Tanya Eunwoo untuk mengalihkan pembicaraan. Ia tidak mau membahas masalahnya dengan siapapun,karena aia tidak mau merepotkan dan melibatkan siapapun dalam masalahnya sendiri.
Jisoo mengangguk lalu setelah itu ia menunduk lesu.
"dia demam lagi" suara Jisoo terdengar sendu. Eunwoo langsung tahu apa penyebab sakitnya Lisa."Lagi?" Tanya Eunwoo memastikan. Ia hanya ingin jawaban yakin kalau Lisa benar-benar sakit sesuai pemikirannya.
"Eum. Oppa tahu sendiri,kan kalau Lisa pasti sakit setelah emosinya berlebih atau kelelahan? Maka dari itu,ini semua terjadi" jelas Jisoo. Eunwoo hanya menunduk dan merutuki dirinya sendiri.
"Mian,ini salah oppa. Harusnya oppa tidak mengacaukan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Lisa dan kamu" sesal Eunwoo. Jisoo yang mendengarnya hanya tersenyum dan menggeleng ringan,menandakan jika hal yang Eunwoo katakan tidak benar.
"Oppa istirahat saja,aku yang akan mengurus Lisa" titah Jisoo. Tetapi Eunwoo langsung menggeleng dan menolaknya.
"Oppa mau menemui Lisa dulu. Kamu tidak apa mengurus Lisa sendirian? Apa oppa saja yang mengurus Lisa malam ini?" Ujar Eunwoo memastikan. Adiknya itu terlihat kelelahan setelah mengurus Lisa hampir seharian penuh. Eunwoo tahu jika Lisa sakit,gadis itu akan terus merajuk dan merengek seperti anak kecil.
"Aku tidak apa. Lagipula dia sudah tertidur,tidak akan berisik. Jika oppa mau menemui Lisa,silahkan saja. Aku mau ke dapur dulu,mau ambil minum" ujar Jisoo lalu melangkahkan kakinya meninggalkan lantai dua.
Dengan perlahan,Eunwoo membuka pintu kamar Lisa. Aroma khas dari kamar Lisa langsung menyeruak kedalam indra penciuman Eunwoo. Ia mulai berjalan perlahan kearah adiknya yang sudah tertidur pulas,setelah itu Eunwoo duduk dipinggir kasur Lisa dan menatap Lisa dengan penuh kesedihan.
"Manhi appo?" Lirih Eunwoo sambil mengelus lembut poni milik Lisa. Menatapnya sendu dan penuh dengan penyesalan.
"Mianhae,oppa menyakitimu"
"Kamu terlalu baik dan pintar untuk menjadi adik dari oppamu yang bodoh dan jahat ini" Eunwoo terkekeh pelan,membayangkan betapa bodoh dirinya.
"Jalja,adik tersayang oppa. Jangan sakit terlalu lama,oppa tidak akan bisa melihatmu seperti ini" ujar Eunwoo lalu mengecup lama kening milik adiknya itu.
******
"Kkamjagiya!" Seru Jisoo dengan nada kagetnya. Baru saja ia mengambil sebotol air dan menutup pintu kulkas,tiba-tiba sudah ada wajah Rose disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY, ME? [E N D] ✔
FanfictionKenapa harus aku? Kenapa dari banyaknya manusia yang hidup di dunia ini, harus aku yang terus saja menderita?