12

5.8K 523 5
                                        

Jisoo POV

Tanganku tak berhenti bergetar sedari tadi. Melihat memar dan luka ditubuh adik kesayanganku,membuat mataku tidak bisa menahan keluarnya air mata. Ini semua salahku,aku merasa gagal menjadi seorang eonnie yang baik untuk Lisa.

Sirine ambulance terus berbunyi,menandakan tanda bahaya dan darurat sedang terjadi. Tak pernah terbayang olehku bahwa orang yang kutemani didalam ambulance dan diatas tandu ini adalah adikku. Aku terus menggengam erat tangan Lisa dan berharap ia bisa menyalurkan rasa sakit ditubuhnya ke dalam tubuhku. Aku sangat bingung sekarang,tak ada yang menemaniku sekarang,hanya aku seorang diri beserta dengan seseorang yang sedang kesakitan oleh ulahku sekarang.

Pintu ambulance terbuka kasar,para petugas medis langsung menarik tandu Lisa keluar dari ambulance dan langsung memindahkannya keatas brangkar rumah sakit. Mereka segera mendorong brangkar milik Lisa ke arah UGD. Aku masih setia ikut berlari disamping brangkar milik Lisa dengan air mataku yang tidak pernah berhenti keluar.

Para dokter langsung membawa Lisa ke ranjang nomor 3 dan langsung mengambil tindakan darurat pada Lisa. Aku hanya bisa melihat para dokter dan perawat kewalahan didalam tirai bangsal UGD milik Lisa.

Aku langsung berdiri saat melihat seorang dokter keluar dari tirai bangsal Lisa. Dengan tangisan yang belum berhenti,aku menghampiri dokter itu.

"Dengan wali pasien Lisa?"

"Saya dok! Saya eonnienya Lisa!"

"Baik,sekarang saya akan menjelaskan keadaan pasien. Pasien bernama Lisa ini mengalami shock ringan akibat benturan keras pada tubuhnya. Ini mengakibatkan kondisi tubuh Lisa menjadi drop dan akhirnya pingsan. Untuk kondisinya sekarang dia sudah stabil karena kami sudah memberikan infus dan obat pereda rasa sakit untuknya. Ada satu hal yang berkaitan dengan Lisa sekarang,dia mengalami retak tulang pada bagian tulang punggungnya akibat pukulan atau tendangan yang sangat kuat dan dan berkali-kali pada Lisa. Tapi kamu tenang saja,retak tulang pada Lisa tidak cukup parah dan bisa ditangani dengan obat saja,tidak perlu operasi. Mungkin masa pemulihannya memang lebih lama daripada melakukan operasi,tapi ini lebih aman dan alami jika dilakukan,resikonya juga tidak terlalu besar"

"Tapi itu tidak bahaya kan,dok?" Aku benar-benar panik sekarang,suara dan nafasku benar-benar memburu sekarang. Dokter yang ada dihadapanku tersenyum manis dan mengelus pelan pundakku

"Jangan khawatir,Lisa akan baik-baik saja jika ditangani dengan baik dan benar"

Kulihat dokter itu mengedipkan satu matanya padaku lalu menepuk sekilas pundakku lalu ia pergi dari hadapanku.

Jisoo POV end

"Apa Lisa sudah bisa dilihat?"

"Tentu. Silahkan masuk"

"Terimakasih,sus"

Jisoo membuka perlahan tirai yang menutupi brangkar Lisa. Ia melihat wajah damai sang adik yang terlihat sangat lelap dalam tidurnya. Jisoo duduk disamping brangkar adiknya itu dan ia menatap sendu kearah Lisa yang masih setia dalam mimpinya.

"Lisa-ya,mianhae. Jeongmal mianhae" Jisoo menunduk dan menangis tersedu-sedu merutuki dirinya sendiri yang bodoh dan tidak bisa menjaga adiknya sendiri

"Eonnie sudah mengingkari janji eonnie dengan appa,janji yang appa buat agar eonnie dan oppa selalu menjagamu dengan baik dan tidak membiarkanmu terluka. Eonnie...eonnie gagal,appa pasti akan sangat kecewa dengan eonnie,begitupun dengan oppa,dia juga pasti akan sangat kecewa dengan eonnie" Jisoo menggengam erat tangan Lisa dan sesekali mengelusnya

WHY, ME?  [E N D] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang