33

4.9K 463 37
                                    

Jennie dan Rosé menatap gedung kumuh dihadapannya. Menghembus- kan nafasnya kasar sebelum kaki mereka melangkah masuk kedalam sana.

"Bahkan disini tidak ada lift" keluh Jennie sambil menatap tangga dihadapannya dan koper besar yang ia bawa secara bergantian.

"Kemarikan,aku akan membawakan barang kalian. Kalian naik saja keatas" entah datang darimana, tiba-tiba saja Eunwoo datang dari belakang Rosé dan Jennie.

"Benarkah? Terimakasih kalau begitu" ujar Jennie sembari memberikan koper miliknya kepada Eunwoo lalu naik keatas bersama dengan Rosé.

*******

"Kalian kembali?" Tanya Jisoo setelah membukakan pintu kamarnya. Terkejut karena tiba-tiba saja Rosé dan Jennie datang kembali.

"Eum. Appa dan eomma hanya memberikan $689.60 CAD dan itu bahkan tidak cukup untuk kita survive disini" jawab Jennie sambil berjalan kearah sofa kecil didekat jendela kamar lalu duduk disana.

"Bukankah itu banyak? Kita bisa berhemat" jawab Lisa santai. Karena menurut gadis itu,uang segitu bukanlah jumlah yang kecil.

"Kau sudah terbiasa dengan uang segitu. Sedangkan aku dan Jennie eonnie menganggap itu hanya sebagai uang jajan kamu selama seminggu" Jawab Rosé sambil menatap malas Lisa yang hanya mengangguk-angguk paham.

"Lalu,nanti bagaimana kita tidurnya?"  Tanya Jennie setelah teringat akan kondisi kamar itu. Hanya ada dua kasur disana dan mereka harus tidur berlima,bagaimana caranya?

"Aku rasa satu kasur bisa untuk dua orang. Kalian bisa tidur berdua-dua" Eunwoo menatap secara bergantian keempat gadis dihadapannya.

"Lalu oppa?" Lisa mengangkat sebelah alisnya. Menatap Eunwoo dengan tatapan bingung.

"Disitu ada sofa,oppa bisa tidur disana" jawab Eunwoo dengan senyumannya yang terukir di wajah kecilnya.

"Yakin?" Jennie manatap ragu kearah Eunwoo. Entah kenapa,setelah kejadian malam itu,Jennie merasa kasihan dan juga ada rasa sayang sebagai adik kepada Eunwoo.

"Hm" Eunwoo mengangguk mantap. Eunwoo memang lelaki yang sangat gentle,itu oandangan orang-orang padanya. Termasuk Jennie maupun Rosé,ada rasa senang bisa mempunyai keluarga baru seperti mereka.

*******

"Mau makan malam dimana?" Jennie menghentikan pergerakannya sejenak,lalu menatap Rosé yang baru saja bersuara.

"Dimana saja" Jennie melanjutkan kembali kegiatannya,mengabaikan Rosé yang berdecih kesal karena sikap cuek kakaknya.

"Yang penting murah" timbal Jisoo diikuti anggukan dari Lisa.

"Di dekat sini ada restoran,kecil sih,tapi rame. Kayaknya enak" ujar Eunwoo.

"Tau darimana?" Jennie kembali menghentikan pergerakannya lalu menatap wajah Eunwoo yang tampan menurutnya.

"Tadi saat kalian pergi,aku juga ikut keluar untuk berkeliling sebentar. Dan aku melihat restoran itu. Tidak jauh letaknya,hanya tiga menit berjalan kaki lalu sampai,jadi tidak butuh ongkos transportasi" jelas Eunwoo yang diangguki oleh Jennie.

"Mau kesana,eon?" Tanya Rosé memastikan. Ia tahu Jennie adalah seorang yang sangat pemilih,jadi ia ragu Jennie akan menerimanya.

"Tidak ada pilihan. Kajja" Jennie berdiri dari posisinya lalu beranjak ke arah pintu keluar kamarnya dan diikuti oleh yang lainnya.

*******

"Apa yang kau fikirkan?" Tanya Yesung pada Taeyeon yang tampak murung.

"Anak-anak. Apa mereka makan dengan baik? Apa mereka bisa tidur dengan baik di hotel yang kecil itu? Apa mereka akan akur?" Taeyeon tidak bisa berhenti memikirkan anak-anaknya. Jika boleh,dia mau menyusul semua anak-anaknya ke Canada. Walaupun hanya dua minggu,tapi itu adalah waktu yang lama menurut Taeyeon. Dengan uang yang pas-pasan serta tidak ada pengawasan disana,siapa yang bisa tenang dikeadaan seperti itu.

WHY, ME?  [E N D] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang